26

1.5K 56 0
                                    


Setelah pulang dari rumah Etan mereka pergi ke restoran terdekat dan mulai berdiskusi, dapat di pasti kan Etan tidak akan datang dan melatih mereka hingga pertandingan di mulai.

"Pantas saja dia bilang kita bisa menjadi petinju profesional, ternyata karena dia sudah menyerah kan kita pada Wriston"

"Kapan dia mengatakan nya? " Ucap Gamial

"Saat aku keluar untuk menyerah kan formulir pendaftaran"

Gamial menggelengkan kepala dan minum jusnya untuk menghilangkan rasa tidak percaya.

"Jadi bagaimana? "

Gamial menatap Alisha yang bertanya, dia sebenarnya juga bingung tapi mau bagaimana mana lagi, di antar dia dan Alisha dia harus lebih bijaksana.

"Ayo kita lakukan dan Terima Wriston sebagai pelatih"

"Apa! Tidak mau" Tolak Alisha.

Gamial menghela nafas dan hendak kembali bicara, tapi terhenti ketika dia melihat Alfano duduk tak jauh dari meja mereka.

Dia berdiri dan segera menghampiri Alfano, Alisha yang merasa bingung mengikuti langkah pria tersebut.

Dia menyipitkan mata melihat Alfano yang juga menatap nya, setelah itu dia berbalik dan menarik nafas panjang.

"Kebetulan yang menjengkelkan" Ucap Alisha.

"Tuan Alfano" Sapa Gamial

Alfano tersenyum pada Gamial, lalu kembali menatap meja di mana ada Alisha.

"Kalian hanya berdua? " Tanya Alfano dengan suara agak dingin.

"Iya"

"Kemana Etan? "

Air muka Gamial berubah dan menggeleng dengan lemah.

"Ayah mertua nya meninggal jadi dia pulang ke rumah orang tua istri nya"

Alfano tidak mengubah ekspresi, dia merapikan pakaiannya dan berdiri dari tempat duduk.

"Aku baru selesai meeting, apa aku boleh bergabung? "

"Tentu saja" Jawab Gamial senang.

Alfano berdiri dan mereka melangkah menuju Alisha yang pura-pura tidak perduli.

Alfano duduk di depan Alisha dan Gamial pindah ke sebelah nya, jadilah dua pria duduk menghadap nya.

Alisha tidak mau menatap Alfano, dia menyibukkan diri dengan makan kentang goreng.

"Ehemmm, lama tidak bertemu Alisha" Alfano menekan nama Alisha saat dia mengatakannya.

Alisha mengangkat wajah dan tersenyum dengan terpaksa, dia tidak berharap bertemu Alfano, apalagi sampai duduk satu meja dengan saling berhadapan.

Gamial yang melihat interaksi keduanya merasa sedikit aneh, awalnya dia merasa itu baik-baik saja. Tapi makin dia memperhatikan sejak dulu hingga sekarang hubungan mereka tidak hanya sebatas kenalan.

"Apa ayahmu baik-baik saja? "

Gamial mengangkat alisnya mendengar pertanyaan tersebut, dia menatap Alfano dan melihat mata pria itu tertuju pada Alisha, dapat di pasti Alfano bertanya pada wanita tersebut.

Berbeda dengan Gamial, Alisha berkedip gugup dan menatap Alfano dengan peringatan. Dia menatap Gamial dan melihat pria itu yang kebingungan.

"Gamial, tuan Alfano bertanya" Ucap Alisha

"Huh? " Gamial semakin bingung dan berpikir cukup keras, kapan Alfano bertemu Ayah nya.

Alfano yang melihat reaksi Alisha mendengus dingin, dia masih ingat dengan penolakan Alisha beberapa hari yang lalu, itu menyakitkan. Tapi dia masih ingin Alisha berada dalam pelukannya.

ALISHA (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang