43

768 37 0
                                    


"Bodoh... Bodoh... Sungguh bodoh"

Alisha duduk di tempat tidur dengan ekspresi bodoh, dia tidak menyangka dia akan benar-benar mengambil botol tersebut.

Moola hanya menatapnya dari jauh, dia tidak ingin banyak bicara. Karena Alisha bisa saja menganggapnya berisik dan terlalu ikut campur. Dia sungguh tidak ingin membuat penilaian terhadap nya buruk di mata wanita itu.

Sedangkan Alisha juga menatap Moola, dia hanya tersenyum dan Moola membalas nya dengan tulus. Jam sudah menujukan pukul dua pagi. Tapi tak ada satupun dari mereka yang berniat untuk tidur.

Alisha ingin curhat mengenai hal yang membuat dia sedikit frustasi, tapi dia urung kan karena dia pikir itu privasi yang tak seharusnya dengan mudah dia beritahu pada semua orang.

"Kenapa tidak tidur? " Tanya Alisha.

"Aku tidak bisa tidur, mungkin kamu ingin bicara? " Tawar Moola

Dia bukannya tidak menyadari kegelisahan Alisha, dia hanya akan membiarkan wanita itu mengatakan nya atas kemauan nya sendiri.

"Tidak ada yang ingin aku bicara kan"

Moola tersenyum, dia tidak merasa tersinggung sama sekali, dia mengangguk mengerti dan membaringkan dirinya. Dia harus bisa tidur. Atau besok tubuhnya tidak akan terlalu fit.

Melihat Moola yang memejamkan mata, Alisha menghembuskan nafasnya ringan. Mengenai hal yang telah  terjadi  sudah tidak berguna. Jadi dia hanya bisa menelan rasa kebodohan nya sendiri.

******

Pagi-pagi Moola berdiri di depan pintu kamar mandi dengan raut yang cemberut. Bagaimana tidak, Alisha sudah ada di sana dalam waktu yang lama. Moola sedikit khawatir di hati nya.

"Berapa lama kamu akan ada di dalam? "

"Tunggu sebentar"

Alisha mondar mandir dengan tidak nyaman, dia tanpa sadar tertidur saat memikirkan kebodohan nya semalam. Setelah dia bangun dia langsung buang air kecil begitu saja. Jadi sekarang dia menunggu untuk dia buang air lagi.

"Berapa lama lagi? ini sudah satu jam sejak kamu di sana. Aku mau mandi. Aku harus latihan hari ini"

Klikkkk

Pintu terbuka, Alisha keluar dengan senyum yang di Paksakan.

"Apa yang kamu lakukan di sana begitu lama? Aku bahkan Berpikir kamu mungkin pingsan dan kepala mu terbentur lantai"

"Maaf" Alisha masih tersenyum, dia lari dari sana untuk duduk di tempat tidur. Moola mengerutkan kening sambil menggeleng kan kepala, dia menatap nya penuh curiga.

Setelah Moola masuk ke kamar mandi, Alisha mengeluarkan botol kecil dari punggung nya. Melihat cairan agak kekuningan di dalam tempat itu. Alisha merasa itu sangat memalukan. Kenapa dia melakukan hal bodoh itu?.

"Sial... Kenapa aku melakukan hal yang di minta Alfano"

Tokkk tokkk

Alisha melirik pada jam tangan nya yang tergeletak di atas tempat tidur, itu baru pukul tujuh pagi. Belum waktu nya turun untuk sarapan. Siapa yang datang begitu pagi mencari mereka.

Alisha berdiri dengan malas menuju arah pintu, saat tangan sudah menyentuh gagangnya. Dia berhenti dan berbalik badan dengan waspada.

"Mungkin itu orang suruhan Alfano"

Alisha berdecak cukup keras, cukup mungkin itu orang Alfano. Mengingat sikap pria itu yang sedikit di luar batas.

Alisha merasa dia berprilaku sangat lembut pada Alfano dalam satu minggu ini. Dia tidak menolak atau mencoba mendorong pria itu menjauh. Dia bahkan risau saat tidak mendapat kabar apapun dari nya.

ALISHA (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang