Saat Mr. Ronald hendak pergi, penuturan Fergio selanjutnya mampu membuat pria itu membeku di tempat.
"Penghinaan macam apa ini? Kau mengusir ketua mafia negara ini, Tuan? Asal kau tahu, aku Fergio Osvaldo Don of De L'enver Organization, dan orang yang kau perintah itu adalah calon istriku!" Fergio menunjukkan seringai mengerikan di wajah tampannya.
Setelah mengucapkan itu di depan publik, kini Fergio mendekatkan wajahnya ke telinga Mr. Ronald dan membisikkan sesuatu yang hanya bisa didengar oleh pria itu. "Semua bisa kulakukan termasuk merenggut nyawamu beserta keluargamu."
Selanjutnya, Fergio mengambil sebuah tisu dan menyeka sudut bibirnya. "Kylie, berkemaslah. Kita pulang sekarang, aku akan menunggumu di mobil. Dan untuk makanannya, ini aku berikan $1000 untukmu. Ini mungkin tidak seberapa, tapi percayalah uang ini akan berguna saat kau menjadi pengangguran nanti." Fergio memberikan uang satu lembar bernilai seribu dolar itu di dada Mr. Ronald yang masih diam mematung.
Setelah Fergio keluar semua mata memandang ke arah Kylie. Bisik-bisik mulai terdengar di antara para pengunjung kafe. Kylie menatap Mr. Ronald yang masih belum bergerak di tempatnya kemudian pamit berlalu ke dapur. Sepertinya hari ini ia akan mendapat masalah besar.
"Kylie, ada apa?" tanya Karyl khawatir melihat Kylie yang saat ini tengah melepaskan atributnya.
"Sepertinya dia baru mendapat masalah karena telah menggoda pelanggan tampan di meja nomor 14." Itu adalah suara Emily, gadis yang selalu iri terhadap Kylie.
Karyl tidak mau mendengarkan Emily, gadis itu masih saja menatap Kylie resah.
"Akan kuceritakan nanti, aku pulang dulu."
🍁🍁🍁
Setelah membersihkan diri, dengan segera Kylie mengempaskan tubuh lelahnya ke atas ranjang. Melepaskan rasa penatnya di atas tumpukan bantal bulu angsa yang terasa sangat empuk.
Hari masih pagi. Namun, Kylie telah kembali dari pekerjaannya yang melelahkan. Ibunya pasti bertanya-tanya. Tapi sampai detik ini, wanita itu masih memilih bungkam.
Sebenarnya Kylie sempat berpikir jika Fergio akan membawanya ke suatu tempat untuk saling berkenalan satu sama lain, bukankah sebentar lagi mereka akan menikah? Kylie harus tahu tentang Fergio, begitu pun sebaliknya.
Namun, apa yang dipikirkan Kylie tidaklah terjadi. Setelah kejadian di kafe itu, Fergio membawanya pulang ke rumah. Kylie bingung dengan jalan pikirannya, dia takut terhadap pria itu tapi entah mengapa dia tiba-tiba tertarik untuk mengenalnya lebih jauh.
Kylie kembali mengingat kejadian di kafe tadi. ‘Apakah itu gambaran saat aku dan dia sarapan bersama sebagai sepasang suami istri?’ Kylie tersenyum dan mengibaskan tangan di udara, berusaha mengusir pikiran bodoh yang menyelinap di kepalanya.
Saat Kylie termenung, pikiran itu hinggap lagi di dalam benaknya. Ia begitu tersanjung saat Fergio mengakui dirinya sebagai calon istri di hadapan semua orang.
Kylie kini menutup wajahnya dengan bantal. Berusaha menghentikan senyuman nakal yang tak kunjung sirna di wajahnya.
Apakah ini berarti dirinya benar-benar siap untuk menikah dengan pria itu?
🍁🍁🍁
Hari telah berganti. Setelah merapikan baju dan rambutnya, Kylie menyambar tas dan berjalan keluar kamar. Ia terlihat sedikit berlari ketika menuruni tangga. Tak sabar untuk menikmati roti panggang buatan ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unhappy Queen [ 18+ END ]
Storie d'amore[Berlatar di Amerika] Pertemuan tanpa sengaja yang mengantarkan Kylie Stephanie Caldwell pada sebuah kesengsaraan. Penculikan yang terjadi, membuatnya jatuh pada sosok pria dingin yang tak mempunyai hati. Kylie memang dilepaskan. Namun, bukan berart...