31. Ex

475 110 15
                                    

Saat ini Mark dan Kylie tengah berada di salah satu restoran, mereka memutuskan untuk makan malam terlebih dahulu sebelum pulang, pilihan keduanya tertuju pada salah satu restoran bergaya klasik di kota tersebut.

Mark memilih salah satu kursi di pojok ruangan dekat jendela. Pria itu sengaja memilih kursi tersebut karena ia tidak mau menjadi pusat perhatian banyak orang.

Wajahnya yang tampan memang selalu menjadi sorotan, terutama kaum hawa. Apalagi saat ini ia bersama dengan Kylie yang sama-sama memiliki paras yang rupawan.

"Kau mau pesan apa?" tanya Mark.

Keadaan restoran malam ini cukup ramai, Mark mengedarkan pandangannya, bertujuan untuk melihat suasana romantis dan unik restoran ini. Namun, matanya menangkap satu sosok yang sangat familier.

Mark masih terus memperhatikan sosok itu, memastikan bahwa orang tersebut hanyalah khayalannya, dia tidaklah nyata.

Namun, sepertinya dugaan Mark salah, sosok itu benar-benar nyata berada di depan matanya, seorang perempuan berdarah Rusia itu tengah menyeruput minumannya.

Deg

Jantung Mark seolah berhenti ketika pandangan mereka bertemu.

Perempuan itu ...

"MARK!" Mark kembali memfokuskan pandangannya saat suara Kylie terdengar menegurnya.

Mark menghela napas, "Maaf, kau mau pesan apa?"

"Aku mau pesan philli steak and cheese dan hot lemon tea sebagai minumannya." Kylie mengulang ucapannya yang tadi tidak didengar Mark.

Kylie heran melihat tubuh Mark yang menegang, ia bahkan tidak merespon ucapannya tadi. Dan bahkan saat ini pria itu masih terlihat seperti orang linglung.

"Apa kau baik-baik saja?"

Tidak ada jawaban, Mark justru kembali melihat ke arah yang sama membuat Kylie penasaran, sebenarnya apa yang dilihat Mark.

Ketika Kylie hendak mengikuti arah pandang Mark, pria itu dengan segera mengajak Kylie untuk keluar dari sana.

"Kita makan di tempat lain saja!"

Mark menarik tangan Kylie untuk keluar dari tempat itu.

Sementara di sisi lain gadis itu terpaku memperhatikan Mark yang berlalu bersama perempuan lain. Ia ingin menyapa namun jarak di antara mereka sudah terlalu jauh.

"Apa kau mengenalnya?" tanya seseorang disampingnya yang merupakan teman gadis itu.

"Ahh tidak," dia tersenyum lalu kembali menyedot minumannya.

"Tampan ya? Sayang sekali, pria itu sudah memiliki kekasih." tutur temannya itu.

Senyuman tipis terukir diwajah gadis itu ada rasa sesak di hatinya kala mendengar ucapan temannya.

Temannya benar, pria itu telah memiliki kekasih.

🍁🍁🍁

Mark melajukan mobilnya dari halaman parkir restoran itu, ia memutuskan untuk pergi ke restoran lain.

Di perjalanan ia tidak berhenti membayangkan pertemuannya dengan gadis itu, gadis yang selama dua tahun ini menghilang dari kehidupannya.

Ia kembali mengingat masa-masa terpuruknya ketika mantan kekasihnya itu menghilang tanpa jejak, puluhan botol minuman ia teguk hanya untuk menghilangkan rasa sakit di hatinya.

Ia bahkan seperti orang gila mencari gadis itu kemana-mana. Namun, Lynelle bagaikan hilang ditelan bumi, gadis itu hilang tanpa jejak dan hanya menyisakan luka di hatinya.

Unhappy Queen [ 18+ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang