Brak ...
"Hentikan, Fergio. Kau akan membunuhnya!"
Sebuah suara mengganggu aktivitas Fergio, pria itu menoleh ke sumber suara dan mendapati Lucas tengah berdiri di depan pintu dengan napas yang tersengal.
Fergio kembali menatap Kylie yang sudah tidak sadarkan diri, kepala perempuan itu masih berada di dalam air, dengan kesadaran yang sudah sepenuhnya hilang.
Seulas senyum terukir di bibirnya. "Kau datang di waktu yang tepat. Ji
ka tidak, mungkin jalang ini akan mati." Fergio berdiri lalu berjalan meninggalkan Lucas.Lucas menggelengkan kepala melihat sifat temannya itu.
Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Lucas memutuskan untuk mendatangi rumah Fergio, sedari tadi ia memiliki firasat buruk tentang Kylie dan benar saja, saat ini Lucas melihat Kylie tengah terbaring di dalam bathtub dengan keadaan tanpa busana.
Pria itu mengangkat tubuh polos Kylie, ia melihat begitu banyak lebam di tubuh perempuan itu. Bahkan di musim sedingin ini dia dibenamkan dalam air yang bersuhu dingin. Lucas harus segera menolongnya sebelum perempuan itu mati kedinginan.
🍁🍁🍁
Lucas berjalan di sebuah lorong panjang berwarna putih, pria itu baru saja kembali dari ruang dokter.
Beberapa jam yang lalu Lucas membawa Kylie ke Rumah Sakit ini untuk mendapatkan perawatan intensif, dokter mengatakan jika Kylie mengalami Hipotermia sedang dan telah diberikan cairan intravena yang sudah dihangatkan.
Satu hal yang membuat Lucas terkejut ialah, Kylie mengalami keguguran. Dokter mendiagnosis bahwa Kylie mengalami stress, dan melihat dari kondisi fisiknya perempuan itu terlalu banyak beraktivitas berat.
Pria itu masuk ke dalam ruang rawat inap dan berjalan menuju sofa di sudut ruangan, Lucas menatap iba ke arah Kylie yang tengah terbaring dengan selang oksigen di hidungnya dan jarum infus di tangannya.
Lucas merogoh saku jasnya kemudian mengeluarkan ponsel di dalam sana. Tangannya mulai mengotak-atik ponsel itu, ia berusaha untuk menghubungi Fergio.
Pria itu menekan tombol hijau pada layarnya, setelah nada sambungan yang ke 3 panggilan pun terhubung.
Dengan cepat Lucas memulai pembicaraan, karena sahabatnya itu tidak suka menunggu. "Fergio, bisakah kau kemari? Kita harus bicara."
"Kau urus saja perempuan itu, aku tidak punya waktu."
Telepon pun diputus sebelah pihak. Lucas menghela napas kemudian ia memasukkan kembali ponselnya. Pria itu berjalan ke arah Kylie yang masih terbaring lemah di ranjang.
Lucas menatap wajah Kylie lekat-lekat, mata perempuan itu bergerak-gerak tidak tenang seolah ia sedang berada dalam mimpi buruk.
Fergio pernah bercerita jika perempuan di hadapannya saat ini adalah anak dari pembunuh Patrick Osvaldo. Dendam yang pria itu rasakan membuatnya buta, hatinya seolah tertutup dan menolak untuk mengasihani perempuan malang ini.
Seandainya Lucas mampu, mungkin pria itu akan membantu Kylie untuk keluar dari penderitaannya.
Ketika Lucas tengah larut dalam perasaannya, nada pesan pada ponsel pria itu berbunyi, Lucas segera mengeluarkannya dan melihat sebuah pesan tertera di layar.
Fergio Osvaldo
Segera bawa perempuan itu pulang jika ia sudah siuman. Aku tidak sabar menghukumnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Unhappy Queen [ 18+ END ]
Romance[Berlatar di Amerika] Pertemuan tanpa sengaja yang mengantarkan Kylie Stephanie Caldwell pada sebuah kesengsaraan. Penculikan yang terjadi, membuatnya jatuh pada sosok pria dingin yang tak mempunyai hati. Kylie memang dilepaskan. Namun, bukan berart...