17. Perasaan Lain

199 26 1
                                    

Hari ini, Mark memutuskan untuk cuti bekerja demi mengajak Kylie pergi jalan-jalan. Ia merasa iba kepada gadis itu setelah melihat perlakuan kakaknya belakangan ini.

Dari kejauhan, ia melihat Kylie berjalan ke arah mobil dengan gaun yang berkibar diterpa angin.

Sebelumnya Mark telah berpesan kepadanya untuk mengenakan gaun musim panas. Ia tahu jelas jika sekarang sudah hampir memasuki musim dingin. Tapi hari ini ia akan membawa Kylie ke suatu tempat.

“Kau akan mengajakku ke mana, Mark?” tanya Kylie ketika memasuki mobil.

Sebelum menjawab, Mark melajukan mobilnya meninggalkan halaman luas mansion itu. Mereka memutuskan untuk pergi tanpa sepengetahuan Fergio. Dan pria itu telah berangkat kerja pagi hari tadi.

“Apa kau menyukai sunset?” Mark melirik ke arah Kylie.

Mendengar kata sunset, mata Kylie seketika berbinar. “Tentu saja aku menyukainya! Biar aku tebak, kita akan menikmati senja di pantai!” ucap Kylie, gadis itu terlihat begitu antusias.

“Ya, aku akan mengajakmu ke pantai.”

Kylie bersemangat mendengar itu, ia sangat menyukai Pantai, di mana ia bisa mendengar deburan ombak yang menenangkan.

Pantai , tempat yang selalu mengingatkannya pada satu sosok pria yang tak pernah lepas dalam ingatannya.

Mark ikut tersenyum melihat senyuman yang tak surut dari bibir gadis itu. “Kau terlihat sangat bersemangat! Sepertinya kau sangat menyukai pantai.”

“Ya! Dulu aku selalu menikmati senja dan deburan ombak yang membuatku candu untuk selalu datang ke tepi pantai,” tutur Kylie antusias.

“Setiap hari?”

“Ya! Dulu aku tinggal di kawasan pantai, sampai akhirnya keluargaku bangkrut dan temanku pergi, semenjak itu kami pindah dan aku tidak pernah mengunjungi pantai lagi.” Gadis itu kembali mengenang masa lalunya.

“Ahh baiklah.”

Mark tersenyum dan kembali memfokuskan pandangannya ke jalanan. Akan lebih baik jika ia tidak terlalu banyak bertanya, yang pria itu khawatirkan adalah, tanpa sengaja ia mengorek kenangan pahit yang sudah lama Kylie kubur kembali ke permukaan.

🍁🍁🍁

Suasana pantai sore ini cukup sepi, karena memang hari ini adalah weekday, di mana orang-orang masih sibuk dengan aktivitasnya.

Meskipun sore hari adalah waktu berakhirnya pekerjaan. Namun, kebanyakan orang pasti lebih memilih untuk berbaring di rumah sepulang bekerja.

Mark dan Kylie berjalan di atas pasir putih yang terhampar. Kylie menggamit tangan Mark lalu berjalan dengan semangat. “Mark, ayo lebih mendekat ke air!”

Merasakan sentuhan itu, Mark seketika melirik ke arah tangannya yang kini berada dalam genggaman Kylie, seulas senyum terukir di wajahnya.

Air laut menyentuh kaki telanjang mereka memberikan sensasi dingin di bawah sana.

“Aku sangat merindukan suasana seperti ini!” Kylie menghirup aroma lautan, sebuah senyum terukir di wajahnya, matanya menatap hamparan air biru di hadapannya.

Mark menoleh kepada Kylie. ‘Gadis yang malang, bahkan setelah mendapat perlakuan tidak menyenangkan ia masih bisa tersenyum. Entah apa kesalahan yang telah dia perbuat sampai dia harus berurusan dengan kakakku.’ Batin Mark.

“Terakhir kali aku bermain di laut bersama temanku yang sekarang entah di mana,” sambung Kylie, pikirannya menerawang mengingat kejadian manis di masa lalu.

Unhappy Queen [ 18+ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang