Hari demi hari silih berganti, waktu kian menyempit. Tak terasa esok adalah hari pernikahannya. Kylie termenung menatap lurus ke luar jendela, pikirannya melayang.
Kylie bermimpi, suatu saat akan menikah dengan pria yang mencintainya dan juga keluarganya. Namun, yang ia dapatkan justru seorang pria kejam yang bahkan tidak peduli terhadapnya. Tak pernah terbayang olehnya akan menikah di usia semuda ini.
Di sisi lain, Fergio tengah berkumpul bersama rekannya. Merayakan pesta bujang, upaya melepas masa lajangnya. Berbagai minuman mahal dari merek ternama di dunia terpampang di sana.
Pesta tidak akan lengkap tanpa adanya para wanita yang menari dengan mengandalkan keindahan tubuh dan gerakan erotis yang mampu menarik perhatian para tamu berwajah rupawan itu.
“Fergio akan menikah, kapan kau akan menikah lagi, Lucas?” canda Bonaven salah satu teman Fergio.
“Satu saja sudah repot apalagi dua.” Lucas terkekeh mendengar penuturan temannya. Lucas begitu mencintai Jadine, ia tidak mungkin menduakan istrinya.
“Kudengar istrimu sedang mengandung.” Kali ini Nicholas-pria berdarah Jerman-India, yang merupakan salah satu pengurus rumah bordil Fergio yang bertanya.
“Ya, sebentar lagi aku akan menjadi seorang ayah,” ucap Lucas berbangga diri.
“Wah selamat ya, kawan.”
“Bagaimana denganmu, Aaron? Kau hanya bermain dengan para gadis tanpa berniat menikahinya.” Kali ini Bonaven yang bertanya.
“Urus saja dirimu Boggi, kau pun sampai saat ini masih melajang!” Aaron si pemilik mata coklat terang itu terkekeh.
Fergio dan Nicholas tersenyum simpul mereka memang tipe cowok yang tidak banyak tingkah.
Bonaven dianugerahi wajah rupawan. Namun, dia belum pernah terlihat bercumbu atau bahkan dekat dengan seorang wanita. Itu membuat teman-temannya mencurigai orientasi seksnya.
“Ah bagaimana dengan adikmu? Apakah Mark akan datang?” Boggi mengabaikan Aaron dan berusaha mengganti topik pembicaraan.
“Dia sedang menandatangani kontrak perjanjian pengawasan ilegal yang dipercayakan kepada kelompok kami. Setelah menikah aku akan kembali ke Los Angeles untuk mengurusnya,” jelas Fergio seraya menenggak segelas bir.
“Lalu bagaimana dengan istrimu?” tanya Bonaven kemudian.
“Lucas akan mengurusnya.”
“Wah malam pertama pernikahannya diserahkan kepadamu, Lucas!” Candaan Bonaven berhasil membuat para pemuda itu tertawa.
Para pria itu baru tiba di New York siang ini. Mereka datang untuk menghadiri pesta pernikahan Fergio, yang akan digelar esok hari. Tentunya atas undangan dari miliuner muda itu, bahkan dialah yang menanggung semua biaya penginapan para tamunya nanti.
Begitu pula Fergio, dia bukanlah warga asli New York. Pria itu datang kemari untuk mengurusi pekerjaannya. Namun, siapa sangka dia malah bertemu dengan jodohnya.
🍁🍁🍁
Waktu terasa lebih cepat berlalu, dan akan terus berlalu meski dirinya tidak mengizinkan itu. Kylie yakin, Tuhan punya rencananya sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unhappy Queen [ 18+ END ]
Romance[Berlatar di Amerika] Pertemuan tanpa sengaja yang mengantarkan Kylie Stephanie Caldwell pada sebuah kesengsaraan. Penculikan yang terjadi, membuatnya jatuh pada sosok pria dingin yang tak mempunyai hati. Kylie memang dilepaskan. Namun, bukan berart...