11. After Wedding

664 210 67
                                    

Pesta pernikahan kembali di gelar pada malam hari. Para tamu memberikan ucapan selamat kepada kedua mempelai.

Ruangan itu tampak sesak oleh ratusan tamu yang berdatangan. Namun, sebagian kecil tidak bisa memenuhi undangan mendadak itu. Tentunya dengan alasan dan kesibukan yang berbeda. Contohnya Mark adik Fergio dan John, pamannya.

Pernikahan itu memang mendadak. Namun, itu tidak mengurangi kesan mewah dan meriah dari pesta ini.

Ruangan ini didekorasi sedemikian rupa. Seperti biasa, warna hitam selalu menjadi warna pilihan Mafia muda itu. Mulai dari pelaminan, meja prasmanan, kursi tamu, bahkan kue pernikahannya pun berwarna hitam.

Pakaian yang Kylie kenakan malam ini terlihat lebih sederhana. Gaun brokat hitam dengan pita yang terletak di pinggangnya, menampilkan lekuk tubuh mungil Kylie. Gaun pendek itu juga memperlihatkan kaki Kylie yang jenjang dengan dipadu high heels setinggi 15cm.

Di lehernya, tersemat kalung berlian yang juga berwarna hitam. Sangat kontras dengan warna kulitnya yang pucat.

Setelah selesai dengan tamunya, Fergio menarik Kylie untuk mengikutinya. Pria itu berjalan ke meja teman-temannya kemudian duduk di sana, menikmati hidangan yang tersuguh di meja itu.

“Sepertinya pengantin kita kelaparan,” gurau Bonaven saat melihat Fergio yang saat ini tengah melahap sepotong kue.

Kylie dan teman-teman lainnya tertawa mendengar candaan Bonaven. Sesaat kemudian, tawa Kylie terhenti saat dirinya menyadari dua orang wanita seksi berjalan menghampiri mereka.

Kylie menampilkan senyuman ramahnya terhadap kedua wanita itu. Namun, para wanita itu seolah tidak peduli kepada Kylie, mereka justru mendekati Fergio sembari berjalan berlenggak-lenggok.

“Hanya gadis seperti itu, huh?” bisik wanita yang memiliki rambut hitam legam, bibirnya yang seksi berusaha menggoda Fergio.

“Kami jauh lebih baik, Mr. Osvaldo!” Kini wanita berambut ikal yang bersuara.

Fergio hanya tersenyum dengan mulut yang masih penuh dengan kue. Kylie masih bisa mendengar apa yang mereka bicarakan, ia berusaha untuk tidak menghiraukan mereka.

Semakin lama perlakuan kedua wanita itu semakin keterlaluan. Bahkan salah satu dari mereka dengan berani mencumbui Fergio yang saat ini sudah beristri.

Kylie berusaha mengalihkan fokusnya. Namun, perlakuan mereka kali ini membuatnya benar-benar tersulut emosi. Ia bisa melihat tangan gadis itu menyentuh pipi Fergio sementara kakinya ditaruh di atas paha suaminya.

Bahkan Fergio hanya membiarkan gadis itu mencumbui lehernya. “Tertantang untuk bermain malam ini?” bisik perempuan berambut hitam yang masih bisa didengar oleh Kylie. Gadis itu sudah tidak tahan melihat semua ini, emosinya sudah tidak dapat diredam lagi.

Kylie memutuskan untuk pergi meninggalkan ballroom, ia berlari menuju ke kamarnya. Gadis itu tidak mau amarahnya meledak di sana.

Di kamar ia membanting tubuhnya ke kasur, dan menenggelamkan wajahnya di bantal. Ia menangis sesenggukan.

“Seperti inikah perlakuannya? Bahkan di acara pernikahannya saja dia secara terang-terangan bercumbu dengan kedua wanita itu! Setelah kejadian di altar tadi lantas ini yang dia lakukan sekarang? Apa tujuannya? Untuk mempermalukanku? Apa salahku?” Kylie meracau, jemarinya meremas bantal putih itu kuat-kuat dan dalam satu entakan, ia memukul bantal itu.

Unhappy Queen [ 18+ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang