42. Siksaan Kebahagiaan🔞🚫

770 103 3
                                    

WARNING!!
Terdapat adegan kekerasan dan kata kata vulgar di chapter ini

🍁🍁🍁

Fergio's POV In

Malam ini, aku mengendarai mobil Maybach Exelero milikku dengan kecepatan tinggi. Mobil berwarna hitam dan gagah ini adalah kado pemberian Jennifer saat aku berulang tahun yang ke dua puluh satu.

Mobil yang diproduksi oleh produsen mobil mewah di Jerman. Aku sangat menyukainya, karena desain mobil ini terlihat eksotis dengan garis hitam retro. Namun, jangan salah. Gaya klasiknya hanyalah tampilan luar. Mobil ini mengusung spesifikasi yang modern, dan mampu melaju hingga 351km per jam. Keren sekali bukan?

Aku terus menginjak pedal gasku, rasanya aku ingin segera sampai di mansion, menemui pengkhianat itu dan memberikan hukuman kepadanya.

Aku semakin membenci keluarga Caldwell termasuk perempuan jalang itu. Aku pikir dia berbeda dengan ayahnya, tapi aku salah. Buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya, mereka adalah keluarga pengkhianat.

Aku memukul kemudi mobil. Belum pernah aku merasa semarah ini pada seseorang.

🍁🍁🍁

Aku membanting pintu mobil dan segera masuk ke dalam mansion pribadiku. Aku berjalan dengan langkah yang besar. Semua orang menunduk saat melihatku memasuki mansion ini.

Aku berjalan ke arah lift, sekilas aku melirik ke lantai dua. Sepertinya Mark sudah pergi dari rumah ini. Baguslah setidaknya pahlawan kesiangan itu tidak akan melindungi perempuan sialan itu lagi.

Elevator itu mulai berjalan naik, dan tak butuh waktu lama aku telah sampai di lantai tujuanku.

Aku berjalan ke arah yang berlawanan dari kamarku. Ya, aku akan menemui perempuan itu dan menghukumnya.

Aku berdiri di depan pintu kamarnya, tanganku mulai mendorong pintu itu. Lagi-lagi pintunya tidak terkunci, tapi bukannya tadi Mark tidak bisa masuk ke dalam? Apakah dia membukakan pintu untuk Mark? Atau mungkin mereka kembali bersetubuh sebelum pria itu pergi? Cih dasar perempuan tidak tahu diri.

Aku melangkah masuk dan menemukan perempuan itu tengah tertidur di balik selimutnya. Lihatlah perempuan sialan itu, apakah dia lelah setelah bercinta dengan adikku? Sialan, aku benci melihatnya setenang ini.

Dia memang perempuan tidak tahu diri. Harusnya dia bersyukur karena aku memberikan kehidupan yang layak untuknya. empat tidur yang nyaman dan lemari yang berisi barang-barang bermerek. Tapi dia tidak bisa membalas budi sama sekali. Ah seharusnya aku mengurungnya dan membiarkannya tinggal bersama para tikus di penjara bawah tanah sana.

Kudekati perempuan itu dan kutarik selimut yang membungkus tubuhnya. Dia masih mengenakan lingerie putih yang tadi pagi ia kenakan. Lingerie yang mengekspos sebagian dari tubuhnya. Pantaskah dia mengenakan ini di hadapan adikku? Bahkan aku sendiri belum pernah melihatnya berpakaian seperti ini.

"Bangun!"

Kutarik pergelangan tangannya membuat dia seketika membuka mata dan tersentak oleh kehadiranku.

Kucekal pergelangan tangannya kuat-kuat, membuat perempuan itu meringis kesakitan. Tidak ada kata yang keluar dari mulutnya. Aku menatap tajam wajah polosnya, kepolosan itu mampu menutupi keburukan yang ada dalam dirinya.

"Bangun! Aku butuh penjelasanmu!" Aku menariknya turun dari ranjang. Berusaha membawanya menjauh dari ranjang itu. Namun, tiba-tiba perempuan itu terjatuh dan dapat kulihat kakinya terbalut kain kasa. Mengapa dia bisa terluka?

Unhappy Queen [ 18+ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang