Di dalam sebuah ruangan dengan pencahayaan yang terbatas dua insan terlihat tengah asyik bercumbu, nafsu yang membara menciptakan rasa panas yang menjalar ke seluruh tubuh mereka.
Fergio dan Jennifer masih saling menautkan lidah, sudah cukup lama mereka tidak melampiaskan hasrat terpendam mereka.
Jennifer merindukan setiap sentuhan kasar Fergio, dia rindu ciuman-ciuman panas dari kekasihnya itu.
Perempuan itu tidak akan rela jika siapa pun merasakan sentuhan Fergio. Tanpa ia ketahui kekasihnya itu telah bermain bersama banyak wanita termasuk istrinya.
Ya, Jennifer bukanlah wanita satu-satunya. Namun, bersama siapa pun pria itu bercinta ia akan tetap kembali pada Jennifer, kekasihnya.
Kepribadian Jennifer yang dingin dan berkelas menjadi daya tarik tersendiri untuk Fergio, sehingga ia tidak dapat berpaling pada wanita lain.
Jennifer menyentuh wajah Fergio yang saat ini tengah menindihnya, memandang betapa tampannya pria di hadapannya itu.
Hidung pria itu mancung, alisnya tebal dan rapi. Rahang pria itu tegas ditambah matanya yang berwarna abu kebiruan dengan sorot mata setajam elang.
Jennifer ingin menjerit merasakan kenikmatan yang saat ini dia rasakan. Namun, ia terlalu gengsi untuk melakukannya. Perempuan itu tidak ingin terlihat seperti jalang di hadapan kekasihnya.
Ia harus tetap terlihat anggun dan elegan. Perempuan itu kemudian terpejam, ia mengeluarkan sedikit desahan merasakan setiap entakan yang Fergio berikan.
Di sisi lain, Mark dan Kylie masih bergumul tanpa busana dalam selimut hitam tebal dengan keadaan seprai yang sudah berantakan.
Hari ini, Mark dan Kylie benar-benar melakukannya, melupakan status mereka sebagai saudara ipar. Andaikan Fergio tidak memperlakukan istrinya seburuk itu, hubungan terlarang ini tak mungkin terjadi.
Mereka sangat menikmati malam ini, meski sebelumnya rasa trauma kepada suaminya menghantui pikiran Kylie. Namun, Mark bisa membuat dirinya kembali tenang dan percaya bahwa tidak semua pria itu sama.
Mark memeluk Kylie, mengecup puncak kepalanya penuh perasaan dan mengendus wangi rambut perempuan itu.
Kylie membalas pelukan Mark. "Terima kasih, Mark. Hari ini aku benar-benar merasa dicintai," tutur Kylie.
Mark semakin mengeratkan pelukannya. "Akan kuberikan seluruh cintaku untukmu, dan kubuat kau selalu bahagia setiap harinya."
"Berjanjilah, Mark!"
"Ya, aku berjanji kepadamu."
Masih pada posisi yang sama, mereka pun perlahan memejamkan mata dan terbang menuju alam mimpi.
🍁🍁🍁
Pagi ini matahari tidak menunjukkan jati dirinya semakin menambah suhu dingin yang saat ini mencapai 9°C. Fergio menggeliat, dering ponsel membuatnya harus terbangun lebih cepat.
"Ada apa?" tanya Fergio kepada si penelepon, dengan suara parau khas bangun tidur.
Suara di seberang telepon sana membuat rahang Fergio mengeras, kilatan amarah terlihat di matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unhappy Queen [ 18+ END ]
Romance[Berlatar di Amerika] Pertemuan tanpa sengaja yang mengantarkan Kylie Stephanie Caldwell pada sebuah kesengsaraan. Penculikan yang terjadi, membuatnya jatuh pada sosok pria dingin yang tak mempunyai hati. Kylie memang dilepaskan. Namun, bukan berart...