Noel

22 10 1
                                    

  "Pagi tuan."
Ucap pelayanku yang langsung membuka tirai.

   "Aku masih ngantuk." Geliat ku.

"Ayo tuan jadwal Anda padat hari ini."
Tanpa basa-basi dia menarik selimut dan melipatnya dengan rapi. Dengan masih posisi ternyaman yang kugunakan saat tidur himbauan pelayanku tak tergubris. Aku kembali menggeliat dan mengubah posisi tidurku yang tadinya tengkurap menjadi telentang.
    Pelayanku langsung menepuk jidatnya kehabisan ide untuk bisa membangunkan ku di dunia pulau mimpi.

  Seperti ada suara cakaran dari balik pintu dan membuatku sedikit membuka mata, kabur karna kesadaran ku masih belum jelas. Aku memutuskan untuk kembali menutup mata karna suara itu perlahan hilang. Beberapa saat kemudian wajahku terasa hangat oleh sesuatu aku meraba-raba dan mendapati kucingku yang enaknya sedang duduk diwajahku.

   "Baiklah aku bangun." Sambil menurunkan kucingku dan memangkunya.
"Kau nakal juga rupanya." Aku tersenyum garing.

    Meow~

"Iya aku akan mandi sekarang. Hmm sarapanku pancake saja ya jangan terlalu banyak madu aku kurang suka manis." Ujarku sambil berdiri menuju kamar mandi.

   "Segera tuan." Hormat pelayanan ku.

"Noel akan mandi denganku." Ujarku lagi.

Pelayanku hanya meangguk mengiyakan dan segera menyuruh pelayan lain yang bertugas di bagian dapur.

  Di meja makan aku sesekali mengelus kucing dipangkuan ku, Noel. Seorang kucing jalanan yang kutemukan sangat kurus yang sedang meringkuk dibawah mobil penuh luka dan mengeong kelaparan.

  "Jadwalku apa saja hari ini ?. Tanyaku yang sudah selesai sarapan.

"Baiklah akan saya bacakan."

   Entah kenapa perasaan ku tak enak.

-Tuan ada pertemuan rutin di markas untuk update informasi tentang distrik lain.
-Setelah itu tuan ada pertemuan dengan pihak pelayanan kesehatan desa yang akan tuan investasi kan.
-Mengecek rumah kucing anda
-Tuan juga jadwal berkunjung ke pemakaman sekarang.
-Dan terakhir bertemu dengan anak kenalan ketua nanti.

  "Yang terakhir bisa dihilangkan tidak ? Aku malas bertemu dengan orang itu." Ucapku berdesis.

"Maaf tuan tapi aku tak bisa." Ucapnya yang kembali merapikan buku jadwal tadi.

  "Tck menyebalkan."
Gerutuku.

Meow~

Sontak pandanganku kembali tertuju kepada Noel yang sedang berprilaku tak seperti biasanya.

  "Kau mau ikut dengan ku hm?.
Aku menggendongnya menyetarakan wajahku dengan Noel.

Meow~
   "Andai aku tau bahasa kucing. Tapi kau tetap dirumah saya ya aku tak bisa membawamu sekarang.

"Baiklah tuan ayo waktu anda tak banyak."

  "Yaa."

Seperti jadwalku yang padat hari ini yang aku tak bisa santai sedikit pun. Entah kenapa aku sedikit kesal dengan jadwal hari ini tak seperti biasanya aku yang selalu pasrah mengerjakannya.
  Dimulai dari markas organisasi yang setiap kali aku masuk selalu diisi dengan peristiwa yang menjengkelkan, Marisa contohnya. Aku pernah menamparnya sekali saat dia sudah ingin mempunyai hasrat kuat untuk menciumiku. Dan didetik itu juga aku menamparnya.

    'Sebagai wanita kau tak sadar dengan harga dirimu.'

  Ucapku saat itu yang menatapnya dengan menyedihkan. Bisa kulihat ekspresinya yang meringis kesakitan namun masih terlihat untuk tegar. Dia terduduk lesu sambil memegang pipinya. Tak ada yang mencoba untuk menolongnya bahkan suaminya sendiri masih merokok dan tersenyum melihat hal itu. Ekspresi yang sama saat 10 tahun yang lalu. Tck

Shibuya's Crime (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang