Berdamai Itu Sulit

8 7 1
                                    

HEYOO KITA BERJUMPA LAGI
SEBELUM MEMBACA SEBAIKNYA PENCET BINTANG DULU (◕ᴗ◕✿)

ENJOY
#🦁🍓
#REGYAGEANO
#KANATOGANS

*****

Kanato tengah membereskan meja ruangan OSIS yang berantakan karna tadi adanya rapat dadakan yang membahas kejadian aneh yang terjadi di sekolah beberapa hari ini. Sejujurnya ini adalah kasus yang cukup berat untuk ditangani oleh anak sekolah tapi, Kanato bersikeras untuk menuntaskan nya.

"Kasus teror itu gak mungkin semudah itu selesai, seharusnya ini jadi aneh tiba-tiba Yuu ngaku sebagai pelakunya dan saat itu seperti bukan dirinya. Akh sial situasi yang bikin repot." Kanato dengan frustasi meremas beberapa kertas yang ada ditangannya.

"Wahh masih ada orang ternyata, lu gila kerja juga." Aruma dengan arogan berdiri diambang pintu.

Kanato menatap nyalang kearah Aruma, dia benci disaat pekerjaan nya belum selesai malah ada orang yang ingin mengacau.

"Kenalin gw Aruma, teman akrabnya Geano." Dengan senyuman yang tak memudar, Aruma masuk kedalam ruangan OSIS dengan Kanato yang masih bersih-bersih.

"Gw gak peduli, silahkan keluar sebelum gw kasar." Sekali lagi Kanato menatap tak suka kearah Aruma.

"Santai aja gw datang dengan damai, ada suatu hal yang gw harus gw kasih tau Ama lu dan gw rasa ini penting buat lu." Aruma menarik satu kursi dan segera duduk.

Kanato mengepal erat karna makin kesal akan tindakan semena-mena dari si setan ini. Dirinya tengah mengelap meja dan si brengsek ini malah duduk dan meletakkan tangan kotornya diatas meja.

"Cepet ngomong." Titah Kanato menahan kekesalannya.

"Lu tau soal kasus 10 tahun yang lalu? Yang menewaskan seorang perempuan muda dengan nama 'Hana Mikazuki'. Dan saat itu status lu saksi mata. Kalau gw laporin bakal seru gak ya?." Aruma tertawa karna telah mempermainkan hati Kanato.

Dengan emosi Kanato melemparkan lap kain tadi yang ia pegang dan langsung meninju wajah Aruma tak sampai disana ia juga menendang Aruma sampai tersungkur ke lantai.

"Dengerin gw bajingan tengik, walau gw saksi mata dalam insiden itu tapi gw gak bersalah. Seharusnya malam itu adalah malam dimana D ASTRA senang-senang tapi karna kebodohan Geano dia malah buta dan langsung membunuh orang." Kanato menginjakkan kakinya ke dada Aruma dan menekannya cukup kuat.

"Uhuk, uhuk, kalau gw bilang bahwa pembunuhan itu bukan sekali yang Geano lakuin, lu percaya?." Aruma menyeringai ditengah sakitnya.

"Hah? Manusia macam apa lu yang senyum disaat udah batuk darah?." Tanya Kanato jijik.

"Lu ketua OSIS atau bukan sih? Goblok begini, gak nyambung banget. Geano adalah dalang dibalik beratus jiwa yang sudah mati, dan itu termasuk Yuu Kadokawa. Sahabat lu." Aruma makin mengembangkan senyuman nya.

"JANGAN SEBUT NAMA YUU DENGAN MULUT SAMPAH LO!!!." Kanato menendang kembali perut Aruma sampai ia terbatuk darah lagi.

"Gw udah banyak dikelilingi orang yang gak waras tapi diantara itu, hanya lu yang bikin gw punya hasrat buat membunuh sekarang." Mata Kanato menatap sangat marah kearah Aruma yang hanya tertawa mendengar ucapannya.

"Bunuh? Emang lu kuat? Setelah lu bunuh satu jiwa manusia selamanya lu bakal dengar suara teriakan mereka yang ingin jiwa lu bersama dia. Kalau lu gak percaya tanyain ke Geano dia udah jago soalnya." Aruma masih rebahan dilantai dengan darahnya yang sudah keluar dari hidungnya.

Shibuya's Crime (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang