Shibuya's Crime (SELESAI)

Something about you

  Pagi hari dimana tubuhku masih terasa menyakitkan dengan semua kegiatan kemarin aku berusaha untuk berdiri untuk mulai membersihkan diri sebelum berangkat ke sekolah. Sebenarnya rumah disini sangat nyaman karna seluruh biaya hidupku ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah. Tapi terkadang karna tinggal sendiri aku merasa kesepian dan juga sisi rumah ini menjadi horor. Dimulai saat aku baru pindah kesini itu sebelum aku bersekolah ada seperti suara cakaran di pintu dapur kukira itu hanya kucing yang sedang mampir ke rumahku ternyata tidak setelah kulihat hanya ada bekas cakarnya saja tidak ada pelakunya disana.

   Mengingat nya saja sudah membuatku bergidik ngeri tapi itu ditepis dengan adanya tetangga yang baik padaku mereka tak segan untuk membantuku saat kesulitan.

Sekembalinya aku dari kamar mandi dan sudah memakai seragam sekolah, aku kedapur untuk memasak sarapan mungkin hari ini akan menjadi hari yang sibuk seperti kemarin. Sarapan kuhabiskan dengan segera sehingga nanti aku tak terlambat. Perjalanan ke sekolah dari rumahku tak terlalu jauh cukup naik kereta sekitar 10 menit sudah sampai kebanyakan orang Jepang seperti itu selalu menggunakan kendaraan umum daripada pribadi selain murah juga tak memakan waktu lama.

   Didepan pintu gerbang nafasku sedikit terengah-engah karna aku sedikit berlari kesini kukira aku akan terlambat tapi tidak masih ada waktu. Aku lanjut dengan perjalanan ku menuju kelas yang masih sedikit orang yang datang dengan mengambil duduk di posisi tengah agar aku tak terlalu kesulitan untuk mendengarkan penjelasan guru. Sebelum bel berbunyi aku hanya membaca berita terkini yang ditampilkan di notif bacaan ku biasanya aku selalu menghapus nya tapi kali ini ada yang membuatku sedikit tertarik.

   'Penangkapan 3 orang pemuda yang sudah lama buron 3 bulan berlangsung dramatis. Adanya perlawanan dari pelaku membuat polisi terpaksa memberi mereka timah panas. Tapi salah satu dari mereka ditemukan pingsan dengan wajah yang sudah lebam sana sini. Dia mengaku ada yang menghajarnya sebelum polisi menangkap nya-'

Disitu juga tertulis bahwa ciri-ciri orang yang memukuli pelaku sampai tak berdaya adalah seorang remaja dengan banyak tindik di telinganya, tapi bagaimana pun remaja itu telah menyelamatkan tim kepolisian dan harus diberi reward atas jasanya. Aku sedikit gusar tentang berita ini karna arah rumahku juga mengarah kesana walau setahu ku ada jalan pintas tapi jaraknya lumayan jauh. Walau pelaku juga sudah tertangkap bagaimana kalau si remaja yang banyak tindik itu juga salah satu penjahat disana ?.

   Dengan bersamaan berbunyi nya bel masuk aku memasukkan ponsel ku kedalam tas dan bersiap-siap untuk pelajaran dimulai.

-------------------------------
Pada jam kedua pelajaran sastra guruku tak masuk karna ada kemalangan yang menimpanya dan saat itu jam pun kosong. Karna belum ada teman aku hanya duduk untuk menghabiskan waktu. Tapi tak berlangsung lama kelas yang tadinya hening tiba-tiba saja berisik oleh teriakan siswa perempuan yang lain didepan jendela kelas.

    Aneh

Dengan langkah penasaran aku juga mendekati jendela yang sedang dikerumuni oleh siswa perempuan. Aku tak terlalu bisa melihatnya karna ramai oleh siswi lain hanya sekilas mata aku bisa melihatnya. Hanya sekumpulan laki-laki yang sedang istirahat dari jam olahraga apa istimewanya dari itu ?.

    "Kau juga fans dari Regya ?."
Tanya salah satu siswi disana dia tak tertarik.

  "Tidak aku hanya melihat apa yang diteriaki oleh para gadis disini." Jawabku huh akhirnya ada yang mengajakku berbicara.

     "Syukurlah kau tak jadi gila dengan wajahnya Regya. Apa istimewanya dia tck."
   Kalau dilihat dari gaya bahasanya dia seperti tak suka dengan orang itu.

   "Kau seperti membencinya kenapa ?." Pertanyaan itu langsung saja keluar dari mulutku akh aku rasa dia akan pergi dengan wajah masamnya.

  "Ya aku punya dendam pribadi dengannya. Sepertinya kau murid baru itu ?." Tanyanya dengan raut wajah yang mulai berubah