Dibalik Tabir

5 7 0
                                    

Geano dan Elma sedang menghabiskan waktu di kursi samping sekolah dengan keheningan yang menyertai. Pipi mulus Elma memerah sejak Geano mengatakan yang sangat membuatnya terkejut bukan main.

Dengan penasaran Elma sedikit melirik kearah Geano yang sedang merebahkan tubuhnya ke kursi sambil memejamkan matanya dalam. Kata-kata itu masih terngiang-ngiang di telinga Elma. Bagaimana dengan lantangnya Geano menyatakan bahwa dirinya adalah pacarnya sendiri didepan temannya.

"Maaf ya perkataan Geano tadi bikin gak nyaman." Ucap Geano yang masih menutup matanya.

"Gak papa kok lagian itu cuma bercanda kan?." Gugup mengiringi nada bicara Elma saat ini.

"Geano serius kalau soal itu."

Sontak kepala Elma yang ia tundukkan tadi kembali menatap kearah Geano, memandangnya dengan lekat kesetiap inci pahatan wajah rupawan Geano.
Geano tengah menyadarkan tubuhnya santai ke kursi taman sambil menyilang kan kakinya.

Di detik setelahnya Geano tersenyum dengan lembut kearah Elma. Melupakan semua ekspresi tertekan Geano saat di UKS tadi sepertinya saat ini perasaan Geano lebih baik, mungkin.

Dunia seolah-olah berhenti akan senyuman singkat dari sang kaka kelas dengan sisi rahasianya.

*****
Hari berganti menjadi senja, kilauan keemasan terpancar dari sang surya yang memancar di jalanan Shibuya yang ramai akan kebisingan. Geano mengajak Elma untuk mampir sejenak di toko es krim.

Dari kejauhan tanpa Geano sadari, Kei, Rei beserta Misaki mengikuti mereka berdua. Mereka penasaran dengan kedekatan Geano dan Elma akhir-akhir ini. Kanato memutuskan untuk menjenguk Yuu di rumah sakit karna hari ini Yuu sudah bisa pulang kerumahnya.

Di dalam toko es krim yang terlihat cukup besar itu, Elma terlihat sangat antusias untuk mencicipi rasa es krim yang sangat beragam di etalase kaca.

"Ketua beneran pacaran Ama El?." Tanya Kei yang masih memperhatikan gerak-gerik mereka berdua.

"Konyol. Kenapa gw harus ikut kayak ginian." Keluh Rei resah.

"Shutt diam ntarr Geano tau." Tepuk Misaki yang duduk di kursi penumpang motor Rei.

Geano memilih untuk duduk dekat kaca agar dapat melihat pemandangan sore Shibuya. Pikirannya sedikit beristirahat sejenak disini dengan memakan es krim strawberry kesukaan nya.

Berbincang ringan dengan gadisnya disini terasa menenangkan. Gadis Dengan rambut pendek sebahu itu terlihat sangat semangat saat menjelaskan rasa es krim yang masuk ke mulutnya. Geano hanya menopang dagu sambil terus mendengarkan celotehan dari Elma yang menurutnya sangat lucu. Tak lupa senyuman samar terhias diwajah Geano.

"Otak El kayak membeku." Elma duduk dengan lemas sambil memegangi kepalanya yang sedikit pusing karna memakan terlalu banyak es krim.

"Sebentar ya." Geano berdiri dan menuju ke meja kasir untuk membayar. Geano yang mengajak kesini jadi tak ada salahnya jika ia membayar.

"Geano biar El yang bayar." Pekik Elma yang buru-buru menghampiri Geano dengan uang cash ditangannya.

Geano tak menjawab hanya memberi sedikit hadiah kecil lainnya, yaitu dengan membelai surai Elma beberapa kali.

Di seberang sana dimana Kei, Rei dan Misaki masih mengawasi kedua pasangan ini terkejut bukan main. Melihat ketuanya yang tak berhenti tersenyum kearah Elma.

"Itu ketua kita bukan?. Tanya Kei heran.

"Dia ngebelai El tanpa basa-basi." Teriak Misaki heboh.

"Udah jelas kan? Geano suka Ama El."
Sekali lagi Rei menghela nafas, dia sudah lelah dengan permainan anak kecil seperti ini.

"Gak meyakinkan, terlalu murahan cara Geano buat deketin cewek." Ucap Kei penuh telisik.

Shibuya's Crime (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang