Dia lagi

8 6 1
                                    

Komen dulu
"Hai ayang Geano."

Jangan lupa minum yang banyak

Di tengah pentas drama terkumpul para pemain yang siap untuk latihan. Semuanya tampak agak tegang karna takut saat latihan nanti skenario yang mereka hapal selama seminggu akan buyar ketika sudah dipraktekkan. Berbeda dengan Geano yang senang-senang saja karna gadisnya saat ini tengah berdiri disampingnya. Perasaan senang menggelora di dada Geano saat memandangi Elma yang sangat serius dengan sejumlah kertas drama ditangan nya.

"Oke pemain drama ini gak ada pergantian peran, kalau mau mundur silahkan ajukan dari sekarang." Jelas Kanato dengan tangan bersedekap di dadanya.

"Lucu juga kalau gw jadi kurcaci." Kei bergumam bangga pada dirinya.

"Jangan mulai gila Kei." Bantah Geano dengan nada yang sangat datar.

"Jadi gila itu keren asal lu tau." Kei menepuk dadanya dan kembali menyombongkan dirinya karna memang jika dilihat dengan seksama, Saito Kei seorang kapten basket ini memang gagah dengan bahu yang selalu berdiri tegap. Hanya otak bodohnya sebagai kekurangannya.

Ditengah serius nya para pemain tiba-tiba saja Misa ambruk dengan darah segar mengucur dari mulutnya. Semuanya panik kecuali Geano. Sejak Misa menjadi hama di hidupnya Geano ingin sekali menghabisi nyawa Misa.

"Geano lu gendong Misa gw mau ke ruangan kepala sekolah." Teriak Kanato dengan wajah sedikit panik.

"Ogah." Tolak Geano mentah-mentah sambil memalingkan wajah tak suka.

Kei mengelus dadanya dan langsung meangkat Misa untuk menuju UKS segera. Kalau dibiarkan bisa saja Misa dalam bahaya. Dan di sisi lain Geano benar-benar tidak peduli sekalipun Misa mati Geano tak peduli.

Hama memang harus musnah.

Kanato dan Rei juga berlari meninggalkan pentas drama dengan tergesa-gesa menuju ruangan kepala sekolah. Elma hanya diam sambil memandangi Geano dengan santai nya membaca teks drama sambil mengetuk-ngetukkan kakinya ke lantai.

Sungguh jalan pikiran Geano sangat rumit dan seperti labirin yang menyesatkan.

"Gak usah khawatir berlebihan dia juga gak akan mati." Ucap Geano yang masih fokus membaca.

"Geano jangan ngomong gitu." Bantah Elma tak suka dengan gaya bicara Geano barusan.

Entah tiba darimana, Aruma langsung berlari kearah Geano sambil memeluknya erat sambil tertawa renyah. Sontak Geano langsung berusaha melepaskan pelukan Aruma yang seperti mencekik lehernya.

'Leher gw kayak tercekik, apa dia mau bunuh gw disini?.'- batin Geano.

Dengan tenaga yang Geano kumpulkan, dengan satu dorongan Geano membanting tubuh Aruma ke lantai pentas. Tangan Geano mengeras saat mencengkeram leher Aruma. Bisa-bisanya dengan satu serangan sepele seperti Geano langsung lengah dan terlepas dari pengawasan.

"Lu mau bunuh gw hah?." Gertak Geano tajam sambil terus memegangi leher Aruma dengan tambah kuat.

Melihat itu Rei langsung menarik Geano agar tangannya dapar lepas dari leher Aruma. Keributan sedikit terjadi karna tindakan Geano yang benar-benar diluar dugaan.

Rei menarik Geano kebelakang sekolah dan langsung memberikan pukulan telak tepat di pipi kanan nya Geano.

"Sampai kapan lu mau bikin masalah?." Tanya Rei yang sudah kehabisan kesabaran.
"Lu mau kejadian Hana waktu itu keulang lagi?." Lanjutnya.

"Perlu lu bahas Hana disini?. Lu pikir gw gak akan balesin setelah Aruma nyekek gw kayak tadi." Balas Geano yang memegangi pipinya yang sedikit robek di ujung bibirnya.

Shibuya's Crime (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang