Tamparan

7 7 3
                                    

Kalian suka strawberry atau coklat?
Atau sukanya Ama Geano?."

🌼

Aula sekolah hening dipagi hari karna sedang dilakukan nya doa bersama. Hal itu atas meninggalnya salah satu siswa dalam insiden maut.

Siswa tersebut bernama Lilia Miyabi yang tewas secara misterius di garasi rumahnya, ia ditemukan tak bernyawa dalam keadaan hangus terbakar dan disaat yang bersamaan ibu Lilia yang merupakan hakim terkenal ditemukan tewas di ruang kerjanya dengan leher yang terlilit oleh tali.

Semuanya tampak serius ketika memanjatkan doa untuk Lilia, hanya Geano yang malas dan terus saja mengedarkan pandangannya kesana-kemari. Geano sedikit melirik kearah Kei yang berada disampingnya, dia terus menggenggam erat kedua tangannya untuk memanjatkan doa. Tak lupa ia juga menangis mengingat Lilia adalah mantan kekasihnya.

Geano menghela nafas tak suka, ia memilih untuk keluar aula karna malas menanggapi situasi ini. Dia berjalan kearah belakang sekolah untuk sekedar merokok. Sudah lama Geano tak merokok dan mabuk seperti biasa yang ia lakukan.

Geano bersandar di dinding belakang sekolah dengan rokok yang ia sudah pantik. Dengan tangan satunya di saku Geano menghembuskan asap tembakau itu ke langit.

"Seharusnya lu berterimakasih ke gw Kei, gw udah singkirin hama yang selalu ganggu hidup lu." Geano kembali menghisap rokok nya.

Mendengar ada orang yang menghampirinya dengan segera Geano mematikan rokoknya. Dengan langkah santai Geano melihat siapa yang terlihat daritadi sedang memperhatikan dirinya.

"Gw gak bakal bayangin gimana hancurnya sahabat lu, ketika ia denger kalau pelaku dibalik semua ini-." Belum segera Aruma menyelesaikan kalimatnya ia langsung mendapatkan hantaman keras dikepalanya dari Geano.

Geano menghantam kepala Aruma sampai ia jatuh pingsan ketanah. Geano berjongkok dan menjambak rambut Aruma, Geano terkekeh geli ketika melihat wajah Aruma yang hidungnya sudah mengeluarkan darah.

"Hahaha seharusnya lu juga khawatir Ama nyawa lu sekarang."

*****
Jadwal sekolah Geano berakhir cepat hari ini, mumpung dia pulang cepat ia menyempatkan diri untuk berkunjung ke bar yang sering kunjungi. Letaknya masih di pusat kota hanya saja bar itu terletak cukup tersembunyi dan biasanya dikunjungi orang-orang yang berkepentingan khusus.

Sebelum Geano membuka pintu bar itu ia dikejutkan dengan orang misterius yang memakai topeng iblis merah, pemandangan sama yang Geano liat saat dirinya ditembak waktu itu. Geano melihat dia tengah berbincang dengan bartender disana.

Geano masih berdiam diri sambil mendengarkan dengan seksama apa yang mereka bahas. Orang itu pergi dan segera Geano mengejarnya, ia masih punya dendam pada orang itu karna sudah berani dengan seorang Geano.

Tahu dirinya sedang dikejar, orang itu juga berlari. Karna kalah cepat dari Geano, orang yang memakai topeng iblis merah itu berhasil Geano tangkap. Geano memusatkan tenaganya untuk untuk mengunci pergerakan dari topeng iblis itu.

"Kasih nyawa lu." Teriak Geano yang masih mengunci pergerakan nya.

Tak mau dirinya berakhir begitu saja, topeng iblis itu berusaha keras untuk melepaskan diri.

"Brengsek." Geano memberikan pukulan telak diperut topeng iblis itu, tak cukup sekali Geano memberikan pukulan berkali-kali sampai topeng iblis itu menyatakan menyerah dengan memukul-mukul tanah untuk memberikan tanda.

"Jangan berani ambil masalah ama gw, ngerti lu?." Geano beralih mencengkram kerah baju topeng iblis itu dengan Sulut mata kemarahan.

"Gw gak akan berhenti sampai lu mati dan semua orang terdekat lu menderita." Balasnya lirih karna rasa sakit yang menyeruak akibat pukulan Geano.

Shibuya's Crime (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang