Origami Bangau

8 6 2
                                    

MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN YA SEMUANYA.

MOGA SAMPAI SAAT INI KALIAN SEHAT

BINTANGNYA PREND 🥺

JANGAN LUPA YA SEBELUM BACA
@rahayu_marsala_1412

#REGYAGEANO
#🦁🍓

5 hari sudah kematian Yuu dan malam pertama dimana turun salju, Geano selaku ketua divisi pertama sudah berada didalam mobil yang sedang parkir didepan gerbang utama markasnya. Dan 5 hari itu ia terus bungkam dengan segala hal atau lebih tepatnya dia dalam mode "tidak bisa diganggu". Pemikiran akan hal-hal brutal sedang berputar secara runtut di otaknya. Walau wajahnya terlihat damai tapi tatapan matanya kosong.

"Tuan, kita turun sekarang?." Tanya pelayan Geano yang menoleh kebelakang tepat dimana Geano duduk.

Geano hanya diam dengan menumpukan pipi kirinya. Tatapan mata yang ingin mencabik-cabik segalanya serta tatapan membunuh yang sudah lama tak pelayan Geano lihat.

"Kau berjanjilah padaku untuk tak mengganggu pekerjaan ku malam ini, dan tunggulah dimobil sampai aku kembali." Ucap Geano dan langsung keluar dari mobil.

Malam ini salju turun semakin lebat dan walau begitu membuat Geano makin bersemangat atas usahanya yang ia janjikan. 5 bulan untuk menguasai distrik Shibuya sudah berada dibawah kendalinya. Para preman rendahan, koruptor yang kehilangan tempat, manusia-manusia yang putus asa, berandalan remaja, para pelaku kriminal yang sudah keluar dari penjara serta para pengkhianat yang Geano kumpulkan dari bekas kekuasaan sebelumnya berada dibawah kekuasaan Geano.

Menginjakkan kakinya di pintu utama dan para anggota yang bertugas di pintu masuk membuka nya untuk Geano. Dengan jas putih dengan tambahan mantel panjang hitam serta topi fedora, Geano memasuki ruangan utama.

"Wah wah kenapa tegang begini, lu.pada udah bersiap untuk hari eksekusi?." Dengan langkah bangga Geano menuju sofa yang biasa ia duduki.

"Si tua bangka itu gak keliatan, apa tuh orang takut hingga melarikan diri begini?." Geano mengeluarkan rokok dan memantik nya.
"Yahh sampai lubang semut pun gw bakal habisin tuh binatang."

Geano menatap nanar ke segala arah, terlihat semuanya hanya bergeming ditempat dan menundukkan kepala, disana juga ada Marisa yang terlihat kaku ketika Geano duduk didepannya.

"Gak sopan banget, ketua kalian datang gak dijamu sama sekali. Apa kalian mau gw potong jari kalian satu-persatu?." Setelah kalimat itu yang Geano tuturkan, bartender yang bertugas segera menyiapkan whiskey yang biasa Geano minum.

Geano menatap Marco yang juga selaku tangan kanan ketua besar. Ia tampak lebih berkeringat dan terlihat pucat. Hal itu juga berlaku untuk Marissa yang duduk sambil memainkan jemarinya.

Tiba-tiba dari belakang Geano ditodongkan senjata tajam tepat di lehernya.

"Lu berlagak seolah-olah udah menang tapi sebenarnya lu sedang berada di kandang buaya dengan posisi mangsa, lu bodoh Regya Geano." Dari belakang Geano tiba-tiba ada yang menodongkan senjata tajam tepat dilehernya.

Geano hanya menyeringai "Lu seharusnya bertekuk lutut dan minta pengampunan tapi malah..,"

DORR

Satu tembakan berhasil mengenai kepala orang tadi dan membuat para anggota disana makin berkeringat dingin. Geano meniup ujung pistolnya yang mengeluarkan asap dan memasukkan lagi ke dalam jasnya.

Shibuya's Crime (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang