Gedung Pabrik

12 8 0
                                    

  Hari Jum'at sebelum Elma akan libur untuk sekolah pekan ini. Elma masih duduk dengan setia mendengarkan penjelasan guru fisika yang membuat matanya jenuh untuk berlama-lama.

    Akhirnya setelah 2 jam hanya mendengarkan bapak berceloteh tentang hal apa yang diajarkannya bel istirahat berbunyi untuk memberi waktu istirahat bagi kami. Warga kelas berlomba-lomba pergi keluar untuk makan atau bermain walau ada yang masih berada di kelas. Dengan rasa kantuk yang menjalar Elma pun tertidur

*****
   Geano berjalan di lorong kelas satu tak ada tujuan yang ia cari hanya berjalan tanpa arah. Hingga pada kelas 1-4 dengan pintu yang terbuka walau hanya sedikit geano memandang gadis yang tertidur dengan pulas dimeja belajar nya. Tanpa kode apapun dari otaknya dia memasuki kelas yang membuat siswa lain yang sedang berbincang memandang geano heran, kenapa sang kakak kelas punya niatan ke kelas satu ?. Ia menarik kursi yang berada didepan gadis itu untuk duduk dan hanya memperhatikan gadis tersebut.

   Hal itu menjadi buah bibir sehari dikelas 1-4 yang mempertanyakan apakah ada hubungan spesial antara mereka berdua. Misa Toho seorang pengagum berat geano datang karna melihat sang pria idamannya. Dengan suara lantang ia meneriaki nama geano yang membuat gadis yang tertidur tadi tersebut bangun.

   "Senpai ini bekal untukmu resep baru loh ini." Ucap Misa sambil menyodorkan dengan paksa sebuah kotak makanan dengan warna sedikit mencolok.

  Tak ada penolakan hanya anggukan tanda terimakasih dari Geano. Lantas Elma sedari tadi yang sudah sadar hanya menatap bingung apa yang sedang terjadi dihadapan nya.

  "El udah makan ?. Tanya Geano

"Akhh aku tadi ngga sempat buat kekantin."    

  "Mau makan bareng ?."

"Ngga usah Geano aku masih kenyang."

Tidak ada jawaban dari Geano dia langsung membuka kotak tersebut dan mengambil sepotong Tempura dan menyodorkannya pada Elma. Suasana kelas menjadi semakin heboh dengan beberapa kedatangan dari siswa kelas sebelah. Misa dengan lancang mengambil kembali kotak tersebut.

   "Senpai ini kubuat khusus untukmu kenapa kau berbagi dengan orang lain ?."  Pekik Misa.

"Bukankah makanan itu sudah jadi milikku terserah ku bukan untuk membaginya dengan siapa saja ?."

  Dengan alis yang tak hentinya untuk terangkat Misa kembali menyerahkan kotak tersebut dengan melihat sang idolanya menyuapi orang lain. Ia pergi dengan rasa marah dan malu yang bergejolak di dadanya.

  "Geano kau yakin tentang ini dia terlihat marah ?." Tanya Elma

"Jangan pikirkan dia. Sepertinya kelas ini makin berisik gimana kalo pindah ke tempat lain ?."

"Baiklah."

Geano mengambil langkah mendahului dari Elma kalo dilihat dari gestur tingginya Elma hanya sepantaran lengan geano. Geano masih dengan langkah yang terbilang cepat pergi ke taman yang sering dikunjungi oleh Elma. Geano langsung duduk disusul dengan gadis yang memiliki rambut ikal dengan panjang diatas bahu.

    Baik Geano maupun Elma hanya saling makan satu berdua di taman tersebut sambil berbicara tentang topik singkat. Sesekali mereka tertawa akan pembicaraan mereka.

"El kau belum masuk klub apapun bukan ?." Tanya Geano yang menutup kotak makan tersebut.

  "Aku bingung untuk memilihnya."

"Aku sudah siapkan berkas yang kau perlu nanti disana ada beberapa klub yang kekurangan orang jadi kau tinggal pilih saja."

  "Kenapa repot-repot aku bisa sendiri nanti lagipula aku belum tertarik."

Shibuya's Crime (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang