Perasaan tersirat

5 6 3
                                    

Jangan lupa votenya.

Absen dulu: Aku sayang Geano.

Geano berangkat ke sekolah tanpa kehadiran Kei karna dia masih terbaring di rumah sakit. Karna sekarang giliran Rei yang menjaga Kei, Geano sedikit berlapang dada karna bebannya berkurang. Geano juga menyuruh beberapa anak buahnya untuk menjaga di sekitar area kamar yang diinap Kei.

Geano memakirkan motornya ditempat biasa dan setelah merapikan seragamnya serta rambutnya, Geano berlenggang untuk menuju kelas.

"GEANO !!!." Teriak pak Taka yang sudah memulai paginya Geano.

Geano menoleh ke arah pak Taka yang sedang membawa sebilah rotan ditangan kanannya. Bisa ditebak punggung nya akan mendapatkan luka dari bapak gila ini nanti.

"Masuk ke ruang BK sekarang." Titah pak Taka yang tak mendapatkan penolakan sama sekali dari Geano.

Langkah pak Taka juga diikuti Geano sampai menuju ke ruang BK, tempat keramat para siswa yang bermasalah. Setelah masuk Geano juga disuruh untuk menutup pintu ruang BK tersebut. Ternyata didalamnya bukan cuma Geano dan pak Taka melainkan menampakkan sosok Aruma yang sedang minum santai di sofa.

Geano berusaha mengontrol emosinya ketika melihat si brengsek ini yang dengan sengaja merusak makam adiknya.

"Duduk." Perintah pak Taka lagi pada Geano. Dan Geano hanya manggut-manggut saja.

"Bapak dengar kamu juga punya masalah dengan Aruma?." Tanya pak Taka to the point.

Geano hanya meangguk sambil terus mengetuk-ngetukkan kakinya ke lantai.

"Si brengsek ini udah hancurin makam adik gw dan lebih setannya nih orang dia merasa gak bersalah sama sekali." Tegas Geano sambil menunjuk Aruma yang terlihat hanya santai saja.

"Kenapa kamu begitu me-agungkan orang yang sudah mati Geano?." Mulut pak Taka yang hanya bisa ceplas-ceplos membuat emosi Geano yabg berusaha ia redam naik seketika.

Geano menghantam meja pak Taka dengan keras dan menarik kerah baju pak Taka dengan nafas yang memburu marah.

"Dengerin gw guru sampah, gw sekarang berani taruhan untuk lu bisa masuk penjara gara-gara ucapan lu barusan." Urat leher Geano langsung terlihat seiring suaranya yang makin berat.

"Gw bisa bunuh lu kapanpun atas ucapan yang baru aja keluar dari mulut busuk lu, anjing." Geano memang kasar ketika orang lain selalu menyangkutkan adiknya dalam masalah nya sendiri.

Pak Taka sudah berkeringat dingin melihat tatapan Geano yang sangat membuat nya ketakutan. Dia juga menyesali atas perkataan nya barusan. Sungguh baru sekali ini muridnya sampai melawan sebegitu seramnya.

Geano sangat muak dengan orang-orang disekitarnya yang sangat sulit untuk dimengerti. Geano juga mual berada lebih lama disini langsung melepaskan cengkraman nya dari kerah baju pak Taka. Sebelum Geano membuka pintu ruang BK Aruma lebih dulu menghadangnya.

"Urusan kita belum selesai." Aruma langsung keluar dia juga sedikit menyenggol baju Geano dengan sengaja.

Geano hanya diam sambil terus berusaha mengatur nafasnya agar kembali normal dan tak marah lagi. Dengan hempasan kerasa Geano menutup pintu ruang BK dan langsung melanjutkan perjalanan nya ke kelas.

Pak Taka mencoba meminum air yang sudah tersedia di mejanya untuk menghilangkan rasa takutnya atas Geano.

*****
Geano tengah memperhatikan dengan bosan melalui kaca jendela yang ia buka agar angin sepoi-sepoi masuk untuk menyegarkan dirinya. Ia jenuh ketika Kei tidak bersama nya biasa nya saat ini kelas akan cukup berisik dengan tertawaan Kei dan candaannya yang terkadang garing untuk didengar.

Shibuya's Crime (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang