Rumit

7 7 0
                                    

Ketik dulu
"Author baik dan ramah"

Enjoy

Geano menjalani malamnya di dunia mimpi, dunia yang dia ciptakan dari pikirannya yang berisikan kebahagiaan yang ikut serta. Geano pemimpi hebat yang selalu bermimpi tentang keluarganya yang sangat bahagia. Tidak ada yang namanya berkhianat, kecewa, dan ditinggalkan. Di alam mimpinya selalu dipenuhi dengan gelak tawa yang berasal dari keluarganya yang sedang bersenda gurau. Namun, Geano harus realistis mimpi tetaplah mimpi.

Kenikmatan dalam ilusi.

Mata Geano terbuka perlahan dengan seribu rasa sakit menusuk tubuhnya. Beberapa kali Geano mengedipkan mata agar kesadarannya utuh. Dengan tenaga yang ia kumpulkan Geano menegakkan tubuhnya yang menjatuhkan handuk yang terkompres di keningnya karna suhu Geano tadi benar-benar tinggi.

Teman-teman Geano sedang tidur di bawah kasurnya dengan futon sebagai alasnya. Padahal kamar Geano terhitung banyak tapi mereka malah tidur disini.

Seolah-olah mengutuk dirinya karna menjadi lemah Geano mengacak-acak rambutnya kesal. Dirinya bukan lemah seperti ini yang menjadi beban para temannya.

"Sadar Geano lu ketua jangan lemah." Geano memegangi erat kepalanya karna kembali merasakan sakit.

Geano tetaplah manusia biasa yang membutuhkan istirahat dan jika tubuhnya terlalu over dia juga bisa sakit. Geano kembali merebahkan tubuhnya sambil menarik selimutnya dalam-dalam sampai kebawah dagu karna merasa sangat dingin. Pandangan Geano kosong memandangi langit-langit kamarnya yang bewarna putih.

'Ibu marah gak ya kalau Geano jadi kacau kayak gini?'.- batin Geano.

Sakit menyerang dadanya, perih dan sesak kembali Geano rasakan. Untuk meredakan semua itu Geano memejamkan matanya dalam-dalam, berfikir bahwa semuanya akan berakhir dan semuanya akan baik-baik saja.

Geano ingin berteriak dadanya sakit sangat sakit. Semuanya rumit memikirkan nya saja membuat kepalanya serasa meledak, semuanya datang secara bersamaan yang mana harus Geano selesaikan terlebih dahulu?. Semuanya menjadi kacau dalam sekejap, seperti tak ada ruang untuk mencari jalan keluar dari semua masalah yang terjadi.

Geano merubah posisi tidurnya kesamping dan menenggelamkan tubuh nya ke dalam selimut. Geano tak mau teman-temannya yang sedang terlelap tahu kalau dia sedang menangis.

"Gak usah cengeng udah gede lagian." Gerutu Geano yang menghapus air matanya cepat-cepat.

Karna dirasa kepalanya semakin sakit tiap detik, Geano kembali memutuskan untuk tidur dan kembali ke mimpinya. Rumah Geano hening hanya ada suara jangkrik dan burung hantu yang sesekali berbunyi di tengah malam.

*****
"Geano tadi marah dan hampir saja gw terbunuh di tangannya." Aruma menyenderkan tubuhnya ke sofa dan mencari posisi ternyaman.

Di malam yang sama dan tepatnya di markas organisasi, Aruma sedang duduk selonjoran dengan santai, ia tak terlalu mempermasalahkan soal perkelahian yang terjadi antara dirinya dan Geano yang membuat dirinya habis babak belur.

Dan memang sudah rencana awalnya ialah masuk ke sekolah itu hanya untuk menggagalkan misi Geano yang ingin memperluas kekuasaan Yakuza distrik Shibuya. Aruma hanya iri kenapa harus Geano buka dirinya? Toh Aruma juga salah satu kadet terbaik di dalam organisasi Hitam itu untuk bisa memuaskan hasrat ketua besar yang ingin kekuasaan distrik Shibuya yang benar-benar ia inginkan jatuh kepada nya.

Sesuai dengan perjanjian awal, jika Geano menang dia akan menjadi ketua besar selanjutnya dan mengeksekusi tua bangka itu dengan tangannya sendiri.

Shibuya's Crime (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang