Penyerangan Sekolah

10 6 11
                                    

Selamat datang di chapter ini.
Harap sediakan tisu terlebih dahulu.

Enjoy

******

Geano berada di toilet untuk membasuh wajahnya. Badannya terasa berkeringat setelah pelajaran olahraga tadi. Ia juga membasahi rambutnya karna terasa lengket, Geano tak mungkin membiarkan dirinya memiliki bau yang tak sedap.
Setelah memperbaiki penampilan nya Geano keluar dari toilet dengan seragam olahraga yang baru.

Geano memutuskan untuk pergi ke lapangan utama karna melihat banyak siswa yang berlari kearah sana.

"Bukannya itu Elma? Pacar Geano kan?." 

"Dia bikin masalah sama om-om, kok bisa? Serem."

"Misaki juga kayaknya terlibat, wah seru nih."

"Hahaha kapan lagi bisa liat mereka dipukuli."

Geano yang berada dikerumunan para siswa tersebut menjadi naik pitam. Ia menerobos kerumunan itu sambil memandangi mereka satu-persatu.

"Gw pastiin mulut berbisa kalian bakal hancur." Tatap Geano nyalang.

Mereka yang melihat langsung menelan ludah, mencari masalah dengan Geano adalah kesalahan besar.

"Sejak kapan orang tua masuk sma?." Tanya Geano yang mendekati para om-om berbadan kekar penuh tato.

"Geano, lu kenal sama lansia ini?." Tunjuk Misaki tak sopan.

Geano menggeleng. Geano berdiri didepan Elma dan Misaki supaya ia bisa melindungi mereka.

"Bocah sekarang banyak omong ya."
'Taesak'- anggota Yakuza Yokohama.

Taesak hanya pergi sendiri, ia ceroboh dia hanya ingin kesini untuk membuktikan bahwa Geano hanyalah anak kecil yang baru bermain bunuh-bunuhan.

'Hah Sakata bedebah.' - gerutu Geano.

Elma memegang baju Geano agar ia tak berkelahi di sekolah. Geano yang melihat itu hanya memberikan usapan pelan di kepala Elma. "Tunggu di kelas ya, jangan lihat ataupun dengar semua yang terjadi disini. Paham kan?" Titah Geano.

"Misaki bawa El ke kelas. Apapun yang terjadi jangan telpon siapapun. Tunggu perintah gw."

Misaki meangguk dan membawa Elma dari sana. Geano yang melihat situasi yang sudah aman menjadi lega untuk bertarung.

"Sakata brengsek itu yang nyuruh kalian kesini."

"Geano Regya, wajahnya kayak perempuan. Lucu banget hahahaha." Taesak mengejek wajah Geano yang bisa dikatakan 'cantik'.

"Bosen hidup lu ternyata." Geano menendang 'biji' Taesak lalu dilanjutkan dengan memukul kepalanya dengan beberapa pukulan.

Taesak walau terbatuk tapi ia berhasil melayangkan pukulan kewajah Geano. Ia sempat sempoyongan karna pukulan itu mengenai dahi Geano.

Geano memegangi dahinya yang mengucur darah dan melihat kearah Taesak dengan amarah yang meluap-luap. "Bangsat."

Geano berlari kearah mereka dan melayangkan pukulan serta tendangan. Geano memukul wajah Taesak bertubi-tubi ketanah, dan menjerat leher Sakata dengan lengan yang ia kunci.

"Gw gak mungkin bunuh dia disini tapi jika polisi datang malah makin runyam." -Gumam Geano.

"Gw lepasin lu sekarang, tapi pergi dari sini dengan segera dan gak ada yang terjadi apapun hari ini. Ngerti?." Geano berbisik ke telinga Taesak.

Shibuya's Crime (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang