First Kiss?

11 6 3
                                    

Semuanya sehat kan?

Sebelum baca pencet dulu dong tombol bintangnya.

Geano kembali ke sekolah dengan diantar oleh pelayan nya karna ia bersikukuh untuk lebih ketat dalam menjaga Geano. Pagi ini Geano juga izin  agak terlambat ke sekolah karna harus control kesehatan mentalnya yang sudah lama tidak jalani karna malas.

"Tuan semua obat tuan sudah dibuang oleh Kanato saat tuan sakit waktu itu." Jelas pelayan Geano dengan suara yang selalu hangat jika didengar.

Geano hanya berdecak, berani-beraninya Kanato menyentuh barang pribadi nya dan menjadi seenaknya saja. Di dalam mobil Geano hanya terus diam sambil bersedekap dada karna merasa cukup dingin akan suhu sekitar.

"Tuan kau pasti ingat tentang surat ibu tuan waktu itu bukan?."

"Jaga kesehatan, jaga pola makan dan tidur yang cukup serta selalu bahagia." Sahut Geano dengan wajah yang ditekuk lesu.

Pelayan Geano hanya tersenyum dengan jawaban nya.

"Ibu pasti marah karna Geano kayak gini. Selalu bikin masalah tiada henti dan jadi beban orang sekitar." Penuturan Geano membuat pelayan nya terdiam dan langsung menoleh kearah Geano yang masih memandang jalanan keluar jendela.

"Tuan gak ada yang salahin tuan atas semuanya yang terjadi, dan juga tuan punya teman yang hebat yang selalu jagain tuan." Ya perkataan pelayan Geano juga salah satu semangat agar Geano juga keluar dari depresi beratnya.

Geano hanya meangguk pelan dan hanya memperhatikan jalanan yang mulai ramai oleh orang-orang yang ingin melakukan aktivitas nya masing-masing.

"Ngomong-ngomong tuan sepertinya selama ini ada yang tuan sembunyikan." Tanya pelayan Geano yang masih menyetir untuk pergi ke sekolah nya.

"Ngga ada." Jawabnya singkat.

"Elma itu siapa tuan? Kekasih tuan ya?." Tanya nya lagi penuh telisik.

Geano tersentak kaget mendengar gadis yang memang Geano sukai sejak pertama kali Elma datang kesini. Kenapa pelayan Geano tiba-tiba bertanya padanya apalagi mimik wajahnya juga berubah. Geano berfikir ini pasti Kei yang mulutnya selalu ember dan entah sengaja atau tidak Kei memberitahu tentang Elma pada pelayan Geano.

"Belum tapi nanti." Jawab Geano dengan nada sedikit malu, ada rona merah di masing-masing pipi Geano yang muncul begitu saja.

"Tsundere." Kekeh pelayan Geano dengan nada penuh mencemooh diri Geano yang sedang masa-masa mengalami jatuh cinta.

Geano hanya terus membenamkan kepalanya pada jaket yang ia kenakan. Setiap membicarakan tentang Elma atau berbicara pada Elma diri Geano selalu salah tingkah. Padahal sebelum nya diri Geano sendiri dipenuhi tujuan yang tentu arah dan hanya berpikir untuk balas dendam atas kematian adiknya.

Berfikiran cepat dan cerdas di sekolah menjadikan Geano populer selain dari wajah rupawan nya. Sifat Geano yang selalu tenang dan berekspresi datar membuat orang yang mengenalnya menjadi meremehkan dirinya. Tak jarang Geano juga menghajar orang-orang itu dengan bringas dan menyadarkan mereka bahwa Geano pantas untuk ditakuti. Dia tak akan segan untuk membunuh orang itu dengan tangannya sendiri yang sengaja mencari masalah dengan dirinya ataupun teman-teman nya.

Dan yahh mulut sarkas Geano memang tak bisa hilang.

*****
Mobil Geano terparkir di gerbang sekolahnya yang sudah mulai sepi karna para siswa sudah memasuki kelas masing-masing. Geano pamit pada pelayannya untuk segera memasuki area sekolah.

"Tuan bisakah kau mendekat sebentar?." Pinta pelayan Geano dengan nada harap.

Geano meangguk dan kembali ke mobil dan mendekatkan kepalanya ke arah jendela yang terbuka lebar. Setelah itu pelayan Geano langsung memberikan elusan hangat pada kepala Geano.

Shibuya's Crime (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang