Bahagia Untuk Kita

24 6 3
                                    

SEBELUM MEMBACA DIINGATKAN UNTUK ENDING INI ADALAH ALTERNATIF.

ENDING UTAMANYA TETAP GEANO YANG MATI YA.
INI SUPAYA KALIAN SENENG AJA

:)

ENJOY

****

Geano pergi kerumah Rei setelah dirinya pamit pada Elma. Ia berhasil menenangkan Elma yang terus menahannya untuk pulang, Elma hanya takut kalau Geano tidak kembali lagi. Tapi Geano meyakinkan padanya bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Mobil hitam milik Geano terparkir didepan rumah Rei, yang tampak ramai oleh motor. Sesaat Geano keluar dari mobil, sontak saja D ASTRA mengepung keberadaan Geano. Jujur saja, Geano juga tak percaya dengan apa yang terjadi. Geng yang ia bentuk memperlakukan dirinya tak sopan begini.

"Yoo ketua, gimana jalan-jalannya?." Kei keluar dari rumah Rei dengan sebuah pistol ditangannya.

"Mau bunuh gw?." Tanya Geano yang memandang satu-persatu dari mereka.

"Rencananya emang gitu sih." Langkah Kei tiba, tepat di didepan Geano. Matanya memandang Geano dengan tatapan jijik.

"Sebelum kalian semua mau injak-injak gw, ada hal yang mau gw sampein."

"Apa yang keluar dari mulut lu sekarang, itu gak penting." Ekspresi Kei yang tenang membuat Geano ingin menghajarnya. Sungguh harga diri Geano serasa diinjak beramai-ramai.

Kei menodongkan pistolnya kearah kepala Geano, disana Kei menyeringai melihat Geano yang akan mati ditangan nya sendiri. "Gw jadi sedih, setelah ini El bakal sendiri. Yah gak masalah juga sih, gw bakal gantiin posisi lu sebagai pacarnya."

"Coba aja, tembak gw sekarang."
Geano yang bergeming ditempat, beberapa anggota D ASTRA memegangi tubuh Geano supaya dia tak lari.

"Sayonara, ketua."

* Sayonara : selamat tinggal

DORRR!!!

Suara tembakan itu bergema hingga langit dan berhasil menumbangkan tubuh Geano. Tiba-tiba saja wajah Kei berubah begitu panik, keringat nya bercucuran dan jantungnya berdebar kencang.

"Ketua beneran mati, ini gak sesuai rencana kita bos." Teriak salah satu anggota D ASTRA yang memegangi tubuh Geano.

"Hah? Pistol gua isinya bukan peluru tapi buket bunga. Kok bisa?." Kei melempar pistol tersebut ke sembarang arah dan menghampiri Geano.

Kei mengguncangkan tubuh Geano yang lemas serta kepalanya yang terlihat berdarah. "Oii Geano ini gak lucu, pistol gw isinya gak peluru."

"Bangun gw bilang." Kei mengguncangkan tubuh Geano semakin kencang.

Rencana Kei bukan begini, ia menggunakan pistol itu untuk menyambutnya pulang. Isinya juga bukan peluru asli tapi buket bunga. Rencananya jadi sia-sia seperti ini. Kei seketika menangis dengan perbuatannya, seharusnya dia menghajar Geano sekali dan tak memakai mainan seperti tadi yang merenggut nyawanya.

Rei yang menyaksikan dari pintu, bibirnya seketika menjadi kelu. Ia menutup mulutnya, memalingkan wajah dan mulai menangis. Seharusnya dirinya tak ikut merencanakan ini semua. Dadanya terasa sesak akan penyesalan yang baru saja terjadi.

"Huh astaga main begini, seru juga." Geano langsung berdiri dan menepuk-nepuk pakaiannya yang kotor.

Kei, Rei serta anggota D ASTRA langsung menganga. Ia melihat Geano baik-baik saja tanpa kepalanya yang bolong akan peluru. Geano menyeka darah di kepalanya, sebenarnya saat melihat gelagat aneh tadi Geano segera menyiapkan darah palsu yang berbentuk kapsul untuk ia genggam.

Shibuya's Crime (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang