Regya Geano

42 14 3
                                    

   "Walau hal itu ada dia tak akan berpihak padamu."

 
  "Tck brengsek."
Gerutuku didepan meja belajar. Yah sekarang hari Minggu dan aku selalu menghabiskan akhir pekan dirumah dengan bosan. Tak ada yang menarik perhatian ku akhir-akhir ini tampak monokrom yang berjalan lambat itu saja.

   Drrttt...drrttt
Aku mendengar samar telfonku berdering dari balik bantal dengan malas aku bergerak dengan tenaga yang kukumpulkan dan beranjak dari kursi belajarku menuju ranjang disebelahnya.
  
    Kei is calling...

"Oii Geano keluar yuk minum-minum."

   "Gw sibuk." Aku merebahkan dengan kasar tubuhku.

"Sibuk ngapain lu ?."

    "Bukan urusan lu bye."

Belum sempat kei menyampaikan lagi kalimatnya aku sudah menutup telfonku. Aku malas meladeni orang seperti nya walau aku sudah berteman lama dengan kei. Bisa kutebak dia saat ini sedang menggerutu ditempat sambil melemparkan ucapan sumpah serapah padaku. Membayangkan nya saja sudah membuatku terkekeh geli.

  "Sekarang mau ngapain bosan."
Aku melirik ke arah jam yang menunjukkan pukul 09:00 PM. Masih belum larut untuk keluar tapi aku juga malas untuk berpergian sekarang.

   Tok tok tok...

"Tuan ketua memanggilmu sekarang."
Suara pelayanku dengan hormat mengetuk pintu.

   "Si tua bangka itu apalagi yang dia mau sekarang. Huh baiklah siapkan pakaian ku." Ucapku mendengus.

"Baik, tuan bisa mandi dulu saya akan persiapan pakaian tuan Permisi." Suara derap langkah kakinya kian samar menjauh dari kamar ku.

   Aku Regya Geano. Ketua divisi utama dalam Organisasi Yakuza distrik Shibuya. Aku tak perlu menjelaskan tugasku apa saja tapi mungkin kalian sudah tau tugas Organisasi Yakuza ini tak lebih dari pengedar narkoba pembunuhan massal prostitusi hingga kami juga ikut dalam perpolitikan.

   Treat women like queens.

Hal itu tak akan terjadi pada organisasi kami. Perempuan disana hanya pelayan pemuas nafsu dan dianggap rendah.
    Saat itu ada perempuan yang diberikan secara gratis padaku untuk memuaskan hasrat ku pada perempuan.
   Tapi tidak aku mengusir nya secara mentah-mentah.

  "Tuan kau sudah selesai pakaian mu sudah kusiapkan." Ucapnya yang sedikit berteriak.

"Ya baiklah."

"Semua divisi datang ?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Semua divisi datang ?." Tanyaku.

   "Mereka tak memberitahu ku tuan." Balasnya yang masih merapikan pakaian ku. "Sudah selesai tuan kau bisa ke mobil sekarang."

"Terima kasih. Kau saja yang ikut kali ini kurasa pertemuan ini hanya angkatan tertinggi saja." Ucapku sesaat sebelum pergi ke mobil.

   "Baik dengan hormat tuan."
Dia membungkuk.

Shibuya's Crime (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang