The Falling Angel

32 6 18
                                    

HALO HALO
BAGAIMANA MALAM INI?

SEMOGA SELALU SEHAT DAN TERSENYUM.

DI CHAPTER TERAKHIR INI, SEBAGAI AUTHOR MENGUCAPKAN BERIBU TERIMAKASIH KARNA UDAH NGIKUTIN CERITA INI DARI AWAL HINGGA SEKARANG.

RASANYA SEPERTI MIMPI KARNA UDAH JADI BAGIAN MEMORI DARI KALIAN.

SELAMAT MENIKMATI :)

*****

Kei memarkirkan motornya didepan markas D ASTRA. Ia menyeka air mata  yang masih tertinggal di pelupuk matanya. Kei masih memikirkan bagaimana caranya menjelaskan kepada anak-anak D ASTRA, bahwa dirinya tak bisa membawa Geano pulang. Rei, Misaki serta Kanato ada disini untuk mengadakan pesta kecil-kecilan diluar markas D ASTRA.

Kanato juga berniat untuk memperbaiki hubungannya yang sempat renggang dengan Geano, ia ingin dirinya lebih menghargai sosok Geano yang sudah melakukan hal-hal besar atas Yuu.

Kei berjalan mendekati para anggota D ASTRA yang berbincang ria. Langkah Kei terhenti sejenak, ia mempersiapkan diri untuk menjelaskan apa yang terjadi. Dirinya harus kuat akan tanggung jawab yang diberikan Geano, jangan sampai ia kecewa.

Kei mendekati gerombolan D ASTRA, ia duduk dan melepaskan jaketnya yang masih basah didekat api unggun. Misaki celingukan, mencari sosok Geano yang tidak ada.

"Ekh Geano mana?. Kok lu sendirian aja dateng kesini." Misaki menyikut Kei, menyadarkan dirinya dari lamunan.

"Gw gak berhasil bawa dia pulang, katanya dia mau pergi yang jauh." Jelas Kei yang menghangatkan diri didekat api unggun.

"Maksud lu apaan sih gak jelas." Cecar Misaki yang kebingungan.

"Geano ditangkep polisi atas kejahatan yang ia lakukan pas gabung ke Yakuza."

Mendengar perkataan Kei semuanya menjadi diam, mereka bungkam dengan kalimat frontal barusan. Dari keheningan yang tercipta, hanya Misaki yang tertawa tuk menanggapi.

"Ayolah Kei, ini bukannya genre komedi lu emang suka yang aneh kalo ngomong, Geano masuk ke Yakuza gak mungkin lah."

Rei hanya diam, dirinya juga terkejut akan penuturan Kei barusan. Ia mengira bahwa Geano sudah keluar dari sana persis apa yang dia katakan dulu.

"Lu liat gak wajah gw?, Bercanda gak?. Setelah ini gw mau ngemasin barang-barang Geano, tadi dia nitip pesan."

Misaki mulai goyah, ia mulai mempercayai perkataan Kei yang terlihat seperti kebohongan dimatanya. Mata Misaki yang tadinya ceria seketika sayu, ia berperang dengan pikirannya sendiri. Meyakinkan diri bahwa semuanya masih kebohongan. Rei merangkul Misaki dan sontak saja Misaki menatap Rei dengan penuh harap, bahwa yang Kei katakan tidak benar.

Melihat hal itu, Rei meangguk ia membenarkan kenyataan itu terjadi.

"Lalu El gimana?." Nada suara Misaki bergetar saat berbicara. "El gak akan kuat denger ini semua, dia gak bisa."

Rei meangguk lagi, ia memeluk Misaki yang gemetar akan berita barusan. Kanato hanya bergeming ditempat, ia tak tahu harus merespon apa. Niatnya langsung pupus begitu saja, tak sempat untuk meminta berteman lagi pada Geano.

Kei berdiri dari duduknya, menatap satu-persatu anggota Geano yang mulai menangis.

"LU SEMUA JANGAN NANGIS, GEANO GAK SURUH. D ASTRA GAK PERNAH DIAJARIN  BUAT JADI LEMAH."

Hardik Kei yang lantang membuat anggota D ASTRA menegapkan badan. Mereka dengan cepat menyeka air mata yang turun dan memasang wajah yang sangar.

"Geng motor gak boleh nangis, kita diajarin oleh Geano untuk jadi manusia kuat yang tahan banting akan tantangan apapun. Bikin kepergian jadi penghormatan terakhir kita."

Shibuya's Crime (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang