Mangsa

11 7 1
                                    

Geano memarkirkan motornya didepan rumah Elma. Sesuai janji Geano membelikan makanan untuk Misaki dan juga Elma. Bodyguard yang disuruh Geano menjaga rumah Elma menyambut tuannya dengan membungkuk hormat Geano hanya tersenyum tipis sebelum berdiri diambang pintu rumah Elma bersiap untuk mengetuknya.

Sebelum itu Geano merapikan rambutnya  yang sedikit berantakan. Setelah merasa rambutnya sudah rapi Geano mengetuk pintu Elma sampai 3 kali hingga pintu terbuka menampilkan sosok berambut berambut pendek hitam bergelombang itu. Manik hitamnya menatap Geano senang. Itu Elma yang mempersilahkan Geano untuk masuk dengan senyuman yang terpatri di bibirnya.

Sebelum masuk Geano mengucapkan kata permisi, Geano membuka sepatu dan menggantinya dengan sendal rumah yang tertata rapi pada rak dekat pintu. 

Elma mendahului langkahnya untuk menuntun Geano menuju ruang tv. Sesampainya disana sudah ada penampakan Misaki yang masih lesehan malas diatas sofa.

  "Oii tepos nih makanan nya."

Mendengar sarkas khas Geano, Misaki terpelanjat kaget dan langsung berdiri berniat untuk segera menampar mulutnya.

  "Mau nampar ? Gak usah lu pendek gak bakal sampai."

Mendengar hal itu wajah Misaki langsung memerah karna menahan kesal. Geano tersenyum miring puas karna menjahili temannya. Elma yang memperhatikan sejak tadi hanya tertawa kaku untuk menanggapi kejadian barusan.

"Geano silahkan duduk." Ucap Elma untuk mencairkan suasana.

Geano duduk di kursi yang bersebelahan dengan Misaki. Tanpa berterima kasih sedikit pun Misaki langsung menerobos untuk mengambil makanan yang ada didalam plastik hitam.

  "Kemarin kalian dapat teror lagi ?."
Ucap Geano.

"Ngga ada." Balas Misaki.

Geano hanya meangguk mengiyakan. Ia menyenderkan tubuhnya lemah karena kurang tidur semalam. Ia sesekali juga memijit keningnya merasakan pusing yang melanda.

  "Geano minum dulu teh nya. Keliatan banget kamu kurang tidur." Elma menyodorkan segelas teh karna sadar akan kondisi Geano sekarang.

"Makasih ya."

Setelah meminum beberapa kali teguk Geano kembali menyandarkan tubuhnya berharap kepalanya yang pusing segera berakhir.

♪♪♥♪♪

  "Wahh dia tidur ternyata."
Ucap Elma yang baru saja kembali dari dapur.

Hari mulai siang dan Geano yang tertidur pulas di sofa. Elma berusaha menahan tawanya karna melihat sisi imut dari seorang Geano. Dengkuran samar dari Geano membuat Elma enggan untuk membangunkannya ia memilih untuk memberi selimut agar Geano merasa nyaman.

♪♪♪♪♪
Geano terbangun akibat ada suara benda jatuh dari arah dapur berfikir itu adalah pelaku teror ia langsung berlari yang melupakan bahwa kepalanya masih sakit.

Didapur ia malah dikejutkan dengan perabotan yang sudah berantakan sana-sini Geano langsung terdiam dengan apa yang sedang ia lihat.

"Maaf El kuenya malah meledak." Misaki tertawa garing.

"Kayaknya kita keliru pas baca buku resepnya Misaki." Elma kembali memperhatikan dengan serius buku resep yang semula ia letakkan dimeja.

Geano hanya tersenyum tipis melihat kedua perempuan itu yang sedang serius kembali membuat kue. Geano memilih untuk melihat lebih dekat pekerjaan mereka kaki jenjangnya melangkah santai kearah Elma dan pandangan nya juga membaca buku itu.

Elma masih setia dengan pose berfikirnya membuat dada Geano bergemuruh akan kegugupannya sendiri.

   "Oii mesum mending keluar sana." Sinis Misaki. "Jangan lihat temen gw kayak gitu."

Shibuya's Crime (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang