43

1.2K 187 53
                                    

"Papa," rengek Alex pada Gulf yang sejak tadi hanya mondar mandir untuk mengemasi beberapa barang.

"Sebentar ya sayang," sahut Gulf seraya mempercepat gerakannya. Sebenarnya Gulf juga tidak tega untuk mengabaikan Alex, tapi mau bagaimana lagi? Rico yang dirawat dirumah sakit juga membutuhkan Gulf dan Alex tidak diizinkan untuk mendekati ruang ICU.

"Papa, Alex ingin peluk." keluh Alex yang terus membuntuti langkah Gulf.

"Sayang, papa mau menjenguk Ico sebentar. Nanti setelah papa pulang kita akan main sama-sama, oke?" ucap Gulf yang berusaha untuk menenangkan putranya.

"Tidak." Alex semakin rewel dengan rengekannya, bocah itu bahkan menolak untuk bermain atau melakukan aktivitas lainnya dengan Siri. Yang Alex benar-benar inginkan adalah waktu bersama Gulf.

"Alex dengan papa saja, please papa." rengek Alex seraya merentangkan tangannya dan merengek dengan mata berkaca-kaca berharap bahwa Gulf akan mendengarkan lalu memeluknya.

Gulf mengalah untuk memeluk tubuh mungil itu dengan erat, melihat rengekan Alex jelas membuat Gulf merasa bersalah. "Maafkan papa ya sayang, tapi papa harus menjenguk Ico. Papa janji papa hanya sebentar, sebentar saja."

"Alex ikut saja, Alex tidak akan nakal." sahut bocah yang kini memeluk Gulf dengan sangat erat.

"Alex sayang, anak-anak tidak boleh masuk keruangan Ico. Papa tidak mungkin meninggalkan Alex diluar ruangan kan? Alex bermain sebentar dengan Siri, papa akan pulang cepat."

"Ico, sakit apa? Apa sangat sakit? Alex ingin lihat juga, ingin memeluk Ico agar cepat sembuh."

"Iya, Ico sakit sekali. Makanya papa harus menemani Ico, Alex sayang Ico kan?"

Alex mengangguk, Rico memang kakek paling pengertian dengan perhatian paling tulus.

"Alex doakan saja agar Ico cepat sembuh, nanti bisa bermain lagi dengan Alex. Papa ketempat Ico sebentar ya sayang, oke?"

"Kenapa hanya papa yang menjaga Ico? Daddy tidak pulang-pulang? Seharusnya bergantian saja dengan daddy agar Alex punya teman."

Gulf terdiam seraya membelai wajah putranya. Ini adalah hari ketiga Rico dirawat, dokter selalu mengatakan bahwa Rico tidak mengidap penyakit berat apapun didalam tubuhnya. Tapi nyatanya? Keadaan Rico seakan memburuk setiap harinya.

Mew bilang dia akan segera pulang saat Gulf menelpon terakhir kali dan sampai sekarang Mew belum juga menginjakan kakinya dirumah, bahkan dihubungi saja sangat sulit.

Dalam keadaan seperti ini Gulf harus bersikap seperti apa? Belum lagi Rico yang sesekali sadar selalu mencari keberadaan Gulf, mau tidak mau Gulf harus selalu standby di rumah sakit dan terpaksa mengabaikan Alex. Membiarkan putranya dijaga dan dirawat oleh para pelayan.

Gulf tidak tau apa yang sedang berlangsung di keluarga mereka, semuanya seakan sibuk namun tidak tau menyibukkan apa. Padahal sudah jelas kepala keluarga besar mereka jatuh sakit, urusan Mew juga seharusnya sudah selesai.

Gulf tidak bermaksud untuk tidak mengkhawatirkan Mew, tapi mau bagaimana lagi? Mew tidak memberi kabar dan Mew tidak menjawab kabar Gulf.

Disisi lain, Mew tengah mengelilingi sebuah mall dengan Art yang terus menempel padanya. Mild sudah bosan untuk mengingatkan pada Mew tentang seberapa gila tindakan mereka.

Mew bahkan terus menunda penerbangan mereka untuk pulang, padahal sudah lewat tiga hari.

Art sadar setelah berada di hari kedua dirinya dirawat, anehnya Mew seperti tidak tega untuk membiarkan Art kesepian dalam keadaan seperti itu. Sekarang mereka malah berkeliling tanpa arti dan mau tidak mau Mild harus mengikuti setiap langkah dari Mew.

IGNITI2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang