27

1.7K 239 44
                                    

Gulf duduk disamping Tay dengan tenang, ada banyak pertanyaan yang perlu di ajukan untuk pria yang kini duduk di sampingnya.

"Gulf, kenapa diam saja?" tanya Tay.

"Tay, aku perlu perlu bertanya. Apa nama jaksa yang bertanggungjawab atas satu kasus akan ditulis di dokumen-dokumen tertentu?" tanya Gulf.

"Iya, beberapa memang memiliki prosedur yang seperti itu. Oh, iya Gulf. Bagaimana dengan barang bukti yang kau cari? Sudah menemukannya?" tanya Tay lagi.

"Untuk apa menanyakan itu setiap saat? Kau terlihat tidak sabaran untuk melihat keluarga Suppasit hancur. Apa kau lebih menantikan masa-masa itu? Kau terlihat lebih bersemangat daripada aku."

"Tentu aku semangat, jika itu berkaitan dengan temanku." sahut Tay.

Gulf memperhatikan wajah Tay dengan tatapan yang amat dalam, sebenarnya Gulf tidak ingin menyimpan kecurigaan pada temannya ini. Tapi Gulf tidak bisa mengusir prasangka buruknya.

"Gulf, kenapa menatapku begitu?" tanya Tay.

Gulf tersenyum, "tidak. Hanya ingin melihat wajahmu dengan lebih jelas."

Kalimat yang diucapkan Gulf membuat jantung Tay berdegup kencang, Gulf terlihat semakin menawan setiap harinya. Sayangnya Tay dan Gulf tidak lagi tinggal satu atap, waktu untuk Tay bisa menatap Gulf jadi berkurang drastis.

Semakin lama Tay menatap Gulf kian dalam, rasanya Tay tidak bisa memperhatikan hal lain selain bibir merah Gulf. Tay tiba-tiba mendekatkan wajahnya pada Gulf, hal itu tentu saja membuat Gulf memalingkan wajahnya lalu Tay langsung tersadar dan menjauh dari Gulf. "Maaf," lirih Tay.

"Tay, aku permisi sebentar. Aku perlu menghubungi seseorang," ucap Gulf.

Gulf memijit keningnya sebelum akhirnya memainkan layar smartphone-nya, pikiran Gulf menjadi sedikit kacau sekarang. Jika nama Tay tertulis di surat itu, apakah itu artinya Tay tau tentang kasus ini? Kenapa Tay berlagak bodoh?

______________________________________
Mild

Mild, apa kau masih di kantor?|

|Iya, Gulf. Apa kau mencari Mew? Dia baru saja menuju ke parkiran, mungkin dia akan sampai rumah 30 menit lagi. Perlu ku panggil dia untukmu?

Tidak perlu, Mild. Apa kau sibuk? Aku perlu menanyakan sesuatu.|

|Sedikit sibuk, mungkin aku akan membalas pesanmu agak sedikit lambat, tanyakan saja. Aku akan jawab selagi aku bisa.

Mengenai Mew, apa dia baik-baik saja?|

|Hey, kalian tinggal satu atap. Kau bisa tau keadaannya tanpa harus menanyakannya padaku kan? Hahaha

Begitu ya?|

|Gulf, jika yang kau maksud adalah keadaan Mew setelah kau pergi untuk pemulihan maka Mew tidak baik-baik saja.

Bisa kau ceritakan sedikit tentang Mew? Aku mungkin melewatkan banyak hal tentangnya|

______________________________________

Gulf sudah menunggu cukup lama, tapi Mild tak kunjung membalas pesannya. Mungkin Mild sibuk, mereka baru saja menyelesaikan sebuah rapat besar kan.

Gulf memutuskan untuk masuk kembali kedalam ruangan untuk menemui Tay, pria itu sedang duduk santai bersama dua gelas bir dihadapannya.

"Silahkan minum, ini favoritmu kan?" tanya Tay seraya tersenyum dan menyodorkan gelas berisi bir plusnya es batu.

IGNITI2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang