Pengennya double up malam ini 😭
Semakin hari kebosanan semakin terasa untuk Gulf, ini adalah hari kedua Mew tidak dirumah dan Gulf benar-benar tidak tau harus melakukan apa tanpa Mew didekatnya.
Terutama setelah Alex berangkat ke sekolah, rasa bosan Gulf akan semakin meningkat drastis. Jika biasanya Gulf akan menemani Mew dikantor, kini Gulf hanya berkeliling rumah dan membicarakan sesuatu yang singkat dengan para pelayan.
Jejeran bodyguard yang dibayar oleh Mew membuat Gulf begitu sulit mencari alasan untuk dapat keluar, Rom akan langsung menolak ketika Gulf meminta izin untuk menemui Win atau siapapun itu. Tidak ada alasan untuk keluar selain mengantar dan menjemput Alex.
"Ck, bayangkan rumah megah ini terbakar. Apa Rom tetap tidak mengijinkan aku untuk keluar?" keluh Gulf yang tengah berdiri di balkon.
"Apa yang harus dibeli? Apa yang begitu penting hingga aku harus meninggalkan rumah?" gumam Gulf seraya berpikir dengan keras.
"Ayah," ucap Gulf seraya tersenyum sumringah.
Gulf segera menuruni tangga dan menghampiri Rom, jika alasannya adalah ayah Mew Rom tidak mungkin menolak. Lagipula perjanjiannya Gulf bebas selama Rom ikut dengannya.
"Rom," sapa Gulf.
"Ada yang bisa saya bantu, tuan?" Pria berbadan tegap itu seketika langsung berbalik ke arah Gulf.
"Aku ingin pergi ke rumah ayahku, bisa mengantarku? Sekalian menjemput Alex, aku sudah janji akan mampir. Aku tidak ingin mengingkari janjiku."
Rom mengangguk. "Siapkan mobil untuk pergi ke rumah Tuan Rico," ucap Rom pada alat yang ia pegang.
Beberapa menit setelah itu, mobil berwarna hitam mengkilap berhenti tepat disamping Gulf. Bodyguard lainnya membukakan pintu agar Gulf bisa masuk dengan mudah, sementara Rom langsung menuju ke kursi kemudi.
Gulf senang, meskipun sedikit merinding. Tak apa, yang penting ia bisa keluar sekarang. Gulf mungkin adalah orang yang paling merindukan kebisingan lalu lintas untuk saat ini.
"Rom, ayo pergi ke supermarket terdekat sebelum kesekolah Alex."
"Baik, tuan. Kita masih punya waktu lima belas menit sebelum jadwal pulang sekolah tuan Alex."
"Oke," sahut Gulf.
Gulf sedang berjalan diantara rak-rak yang menyimpan berbagai sereal, sebenarnya Gulf tidak terlalu suka jenis makanan itu, ia hanya ingin melihat-lihat, tapi akan aneh jika dia tidak membeli apapun. Ia akan terlihat mencurigakan karena dikawal namun tidak membeli satu bendapun.
Setelah mengambil apa yang ia mau, Gulf menyerahkannya pada Rom karena orang itu yang membawa keranjang belanjaan.
Tentu saja Rom telah menyeleksi apa yang Gulf pilih, melihat apakah kandungan produk itu baik untuk kesehatan, bagaimana tengang kadaluarsanya. Gulf juga bingung, dimana Mew mendapatkan pekerja yang sangat teliti seperti Rom, apa Rom adalah manusia atau robot.
Antrian kasir cukup panjang, Rom tidak mungkin membiarkan Gulf untuk mengantri. Hingga Rom meminta agar Gulf duduk dengan damai di salah satu kursi dan menunggu Rom hingga kembali.
Gulf yang sedang melihat layar smartphone mengerutkan dahinya saat sebuah tangan terulur dengan sebuah minuman kaleng. Gulf menatap minuman itu tanpa menyentuhnya, menaikkan lirikannya hingga ke wajah si pemberi.
"Tay?" batin Gulf ketika mendapati sosok Tay yang tersenyum ramah.
Melihat wajah bajingan ini membuat Gulf mengingat kejadian dimasa lampau, bagaimana Tay menyebut dirinya sebagai teman Kana dan akan membantu Kana menyelesaikan segala masalahnya. Namun, nyatanya malah menjerumuskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
IGNITI2
FanfictionAku pernah terpuruk dalam kegelapan, lalu kau hadir sebagai lilin dengan setitik cahaya, rela terbakar hanya untuk menerangi jalanku. Entah aku bodoh atau kau yang terlalui cerdas, aku menerimamu dan menggenggammu - lilinku, dengan sangat erat. Terl...