CHAPTER.4

616 52 1
                                    

                        📚Happy Reading📚
________________________________________________

ELSA JUNG POV

Haha, aku benar-benar sama sekali tidak menyangka kalau jalanku begitu mulus.

Aku kira persaingan ini akan cukup sulit, mengetahui pria yang sekarang telah berstatus menjadi suamiku itu cukup bisa kunilai sangat mencintai sahabatku.

Ah, tapi ternyata wanita bodoh dan tak berguna itu malah memilih pergi begitu saja dan memudahkan semuanya tanpa aku harus bersusah-payah merebutnya.

Dua bulan yang lalu aku memang datang ke Seoul karena benar-benar sedang membutuhkan pekerjaan.

Aku teringat sahabat kecilku yang rumahnya dulu tidak terlalu jauh dari rumahku di Gwangju.

Dia pindah ke Seoul setelah dinikahi oleh kekasihnya, saat itu aku tidak bisa menghadirinya karena ibuku sakit, namun beruntungnya sampai sekarang aku masih menyimpan kertas berisikan alamat yang pernah dia titipkan pada orangtuanya untuk diberikan kepadaku.

Sama sekali tidak ada pilihan lain, akhirnya aku beranikan pergi menemuinya, barangkali dia memiliki pekerjaan untukku.

Akan tetapi, sesampainya di sana, aku benar-benar dibuat tercengang saat mobil yang kutumpangi tiba-tiba berhenti tepat di depan rumah super mewah.

Hah, ini bukan mewah lagi namanya, karena ini bahkan sama seperti sebuah istana.

"Astaga, benarkah ini alamatnya, apa aku sedang bermimpi?" gumamku takjub.

Maklumlah, karena ini memang pertama kalinya aku mendatangi Erika setelah lima tahun berlalu, kalaupun orangtuaku tidak terlilit hutang yang cukup besar mungkin saja aku tidak akan pernah menginjakkan kakiku disini.

Di depan, seorang penjaga menatapku secara intens. Tentu saja membuatku sedikit gugup karena pakaian yang kupakai saat itu memanglah terlihat kampungan.

Sampai akhirnya saat pria paruh baya itu bertanya, aku langsung menjawab jika aku adalah sahabatnya Erika dari Gwangju, barulah gerbang megah itu terbuka.

Mataku berbinar cerah, menyapu seluruh penjuru dengan terkagum wah, sampai suara merdu itu mampu menghenyakkan sebagian dari tubuhku.

"Sedang mencari siapa?"

Deg!

'Ah, tampannya, wajahnya benar-benar bak seorang pangeran ... Apakah dia suaminya Erika?'

Tatapanku seolah terhipnotis oleh karisma yang memancar dari wajah rupawan pria gagah nan kekar itu.

'Ugh! Kenapa dia selalu beruntung dalam segala hal sedangkan aku malah sebaliknya,' batinku mengeluh.

Sejujurnya sedari dulu aku selalu iri dengan sahabatku satu ini, kita lahir di bulan dan tahun yang sama, jarak rumah pun hanya selisih tiga rumah, sejak kecil kita selalu bermain bersama bahkan sampai menengah ke atas terus bersama.

Barulah saat kuliah kita berpisah, karena aku tidak melanjutkannya karena keterbatasan ekonomi, sedangkan Erika yang ku tau langsung mengambil jurusan bisnis di universitas Seoul dan setelah lulus langsung menggelar pernikahan, tidak ku sangka dia mendapatkan suami setampan dan sekaya ini.

Betapa beruntungnya hidupnya.

Aku yakin selama hidupnya, Erika tidak pernah merasakan sedikitpun penderitaan, berbanding terbalik denganku.

Huh, entah kenapa selalu saja takdir tidak pernah berpihak padaku.

Dan kali ini, sepertinya akulah yang harus membuat takdirku sendiri.

🔞KARMA is REALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang