📚Happy Reading📚
_______________________________________________Sungguh, demi apapun sebenarnya Erika tidaklah mau membohongi siapapun.
Terlebih lagi membohongi sosok paruh baya yang sudah di anggapnya seperti orang tuanya sendiri.
Akan tetapi, kebohongan Jungkook lah yang malah kini menyeretnya kembali pada sesuatu yang sebenarnya ingin sekali untuk segera ia akhiri.
"Bagaimana dengan kabar orangtuamu sekarang, sayang?" tanya Hyuna lembut sembari mengelus surai hitam panjang milik Erika penuh kasih.
Wanita itu bergeming. Dalam batinnya berucap, 'Bahkan sampai saat ini aku pun belum pernah bertukar kabar dengan kedua orangtuaku yang berada di Gwangju. Entah bagaimana kabar mereka, tetapi aku berharap mereka berdua sehat dan juga baik-baik saja.'
Sedetik kemudian, Erika mematri senyuman tulus menatap sang ibu mertua yang duduk tepat di sebelahnya. "Mereka baik, Mama."
"Hmm, syukurlah. Mama senang nendengarnya. Jungkook bilang papamu baru saja mengalami musibah, apa papamu sudah jauh lebih baik sekarang? Beliau sudah bisa berjalan lagi?"
Deg!
Tentu saja mendengar pertanyaan yang mungkin lebih tepatnya adalah pernyataan sang ibu mertuanya, membuat jantung Erika serasa mencelos keluar.
Bola matanya mendelik tajam, menemukan presensi pria berahang tegas bernama lengkap Jeon Jungkook yang kini tengah berbaring selesah di atas karpet bulu yang ada di ruang keluarga itu dengan kesibukan memindai channel televisi.
Apa-apaan Jungkook ini.
Sebenarnya ada berapa banyak kebohongan yang telah di buat pria itu.
Kenapa juga pria itu harus berbohong sejahat itu. Apa pria itu menyumpahi papanya agar mengalami kejadian buruk.
Erika menatap tidak suka ke arah Jungkook, saat pria itu menolehkan kepalanya ke arahnya.
Dia pikir, Jungkook hanya berbohong tentang keberadaannya selama ini yang pulang ke Gwangju karena sakit dan juga merindukan kedua orangtuanya. Tetapi, apa ini, Jungkook benar-benar sudah melebihi batas.
Jungkook sendiri mendadak menelan salivanya sukar, mana kala melihat tatapan penuh kebencian sang istri yang di layangkan kepadanya.
Pria itu merutuki mulutnya sendiri, karena dulu mengatakan hal bodoh itu hanya demi agar ibunya tidak terus menerus mempertanyakan kabar Erika.
Pria Jeon itu yakin, setelah ini ia akan semakin sulit untuk mengendalikan sang istri.
Sementara Hyuna, wanita paruh baya itu bisa melihat dengan jelas kedua putra dan putrinya saling beradu pandang dengan arti lain.
Akhirnya ia menemukan jawabannya.
Lalu menoleh sekilas ke arah Hyungsik, sang suami, dengan manik hampir berair.
Pria bermarga Park itu lantas menggeleng pelan. Hyuna mengangguk ringkih.
"Maaf ya, sayang. Maaf karena Mama tidak bisa datang untuk menjenguk ... Hm.. kamu tau, kedua pria posesif itu melarang keras Mama untuk bepergian jauh, hhhhh," ungkap Hyuna sambil mengusapi punggung tangan Erika, lalu melepas tawa sedikit sumbang.
Sontak saja Erika yang masih bertatapan sengit dengan Jungkook dibuat terkesiap.
Baru saja ia hendak meluruskan kebohongan yang di ciptakan oleh suami brengseknya itu, tetapi segera saja Erika urungkan, saat ia melihat dengan jelas wajah keriput dengan tatapan tulus nan sayu milik sang ibu mertua tengah menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
🔞KARMA is REAL
FanfictionADULT⛔ RATE 21+++ SEBELUM BACA FOLLOW DULU, guys! "Kamu hanya milikku, sampai kapanpun aku tidak akan pernah melepaskanmu. Aku bisa menghabisi siapa saja di antara mereka yang berusaha merebutmu dariku." Jeon Jungkook. "Aku berjanji tidak akan perna...