📚Happy Reading📚
________________________________________________"Nyonya muda Erika, ternyata selama ini tinggal di kediaman Tuan Kim ...."
Jimin mengernyit, bingung.
"Kim? Siapa itu, Kim?" Jimin dengan tanda tanya di kepalanya, mulai melangkahkan kakinya, mendudukkan dirinya di sofa yang ada di ruang tengah apartement itu.
Mengangkat satu kakinya di atas kaki satunya, lalu menopang dagunya dengan tangan kanannya yang di tumpu oleh tangan kirinya.
Jari telunjuknya mengetuk-ngetuk, sisi rahangnya. Tatapannya terpaku pada Hoseok yang berdiri di sampingnya.
"Tuan Kim, adalah CEO dari Kim Group, Tuan." Hoseok menyerahkan lembaran yang berisikan tentang informasi Kim Seokjin pada Jimin.
Jimin menerimanya, matanya memicing, "Lalu, apa hubungan antara Erika dengan si Kim, itu?" tanya Jimin.
Hoseok menunduk, segan. "Untuk hal itu, kami belum mendapatkan informasinya. Yang jelas dari datanya, Tuan Kim itu pernah satu universitas dengan Nona Erika."
Pria bermarga Park itu berusaha menerawang, yang ia tau, Erika dan Jungkook dulu juga satu universitas. Lantas jika pria yang bernama Seokjin itu juga satu universitas dengan Erika, bisa di pastikan Jungkook juga kurang lebih mengenalnya.
Akan tetapi, Jungkook tidak tau keberadaan Erika dan mengira Erika di sembunyikan oleh dirinya.
"Ck, ada apa sebenarnya ini." Jimin berdecak lalu menggelengkan kepalanya beberapa kali. Melempar acuh lembaran yang sebelumnya ada pada tangannya.
Sedetik kemudian tertawa remeh, "Haha, sepertinya permainan akan jauh semakin seru. Aku bisa mengkambinghitamkan orang itu."
Jimin masih dengan tawanya, memberi perintah pada Hoseok. "Suruh anak buahmu untuk mengawasi rumah pria Kim itu."
Hoseok langsung menganggukkan kepalanya, "Siap, Tu---"
"Tuan muda ...."
Kalimat Hoseok terpotong, saat salah satu penjaga bertubuh gempal datang secara tiba-tiba menghampiri keduanya. Jimin menolehkan kepalanya, "Tidak sopan. Ada apa?" serunya dengan tatapan mengintimidasi.
"Maaf, Tuan. Tapi di depan ada ...."
***
Satu jam berlalu, Taehyung dengan tatapan yang sulit di artikan, sibuk merotasikan kedua bola matanya berkali-kali sejak tadi.
Berdecak, berdesis dan berdecih lirih, terus saja begitu. Posisinya tengah duduk di kursi tunggu, melipat kedua tangannya di dada dengan dengusan tidak suka.
Tatapannya begitu fokus, tetapi berkali-kali memutar malas, saat objek yang menjadi fokusnya terlihat mengacuhkannya dan seolah menganggapnya tidak ada.
Pria tampan itu memilih abai terhadap beberapa karyawan mall yang tampak terus saja terkagum-kagum melihatnya. Karena saat ini atensinya benar-benar sepenuhnya di miliki oleh kedua orang yang ada di sana.
Setelah melepaskan sepatu yang di coba oleh Erika, Seokjin memberikannya pada salah seorang karyawan di sampingnya, sekaligus dengan beberapa pasang sepatu lainnya yang sebelumnya sudah di coba oleh Erika.
"Sepatu sudah, tas sudah, jam tangan sudah, sekarang kita cari baju untukmu, Ri."
Wanita itu manyun. Menggeleng lemah, menahan lengan Seokjin.
Sungguh Erika benar-benar dibuat tidak enak hati. Seokjin benar-benar terlampau berlebihan kepadanya.
Sudah tinggal dirumah pria itu secara gratis, di berikan pekerjaan dan sekarang di belikan banyak kebutuhan, pula.

KAMU SEDANG MEMBACA
🔞KARMA is REAL
FanfictionADULT⛔ RATE 21+++ SEBELUM BACA FOLLOW DULU, guys! "Kamu hanya milikku, sampai kapanpun aku tidak akan pernah melepaskanmu. Aku bisa menghabisi siapa saja di antara mereka yang berusaha merebutmu dariku." Jeon Jungkook. "Aku berjanji tidak akan perna...