📚Happy Reading📚
________________________________________________Tubuh Elsa memaku di tempat, dimana ia berdiri. Telapak tangan kanannya membekap mulutnya sendiri, sedangkan tangan kirinya meremas ujung blazernya gusar.
Sama sekali tidak bisa melakukan apapun, untuk melerai atau setidaknya membantu Yoongi untuk memanggil scurity agar kedua pria yang sedang beradu bogeman mentah itu bisa terpisahkan.
Tampak sekali kalau Yoongi, pria kepercayaan Jungkook itu kwalahan dalam menengahi kedua kakak beradik itu.
Jungkook berada dalam puncak emosi.
Bugh!
Tinjuan itu kembali mendarat pada rahang Jimin. Keringat dan amisnya darah sudah bercucuran dari keduanya.
Jika dibandingkan Jungkook, kekuatan fisik Jimin memang lumayan kalah secara tubuh Jungkook jauh lebih besar dan kekar darinya, tetapi bukannya pria itu menyerah dan mengalah, Jimin malah terus saja tertawa, dimana nadanya menguar penuh ejekan dan kesenangan tersendiri.
"Katakan padaku, apa kau yang menyembunyikan Erika," tanya Jungkook sekali lagi.
Tatapannya menajam, kedua tangannya sibuk mencengkeram kuat kerah Jimin, hingga pria yang berstatus menjadi kakak tirinya itu sedikit terangkat.
Jimin yang awalnya tadi sempat kaget, mulai mengikuti alur untuk semakin membuat Jungkook di gelapi emosi.
"Haha, untuk apa aku memberitahumu. Bukankah hal itu hanya akan merugikanku," tukasnya dengan terbahak.
"Bangsat!"
Brak!
Wajah Jungkook semakin memerah padam, lalu di hempaskannya secara kasar tubuh Jimin, hingga punggung pria itu membentur dinding.
Yoongi tergeragap, serta merta memasang bahunya atas Tuannya, alih-alih takut saat Hoseok tiba-tiba masuk ke dalam ruangan itu dengan memasang wajah cukup garang.
"Akh!" Jimin memegangi punggungnya, dengan sedikit ringisan menguar dari mulutnya. Di usapnya sudut bibirnya yang mengeluarkan cairan amis itu lalu menjilatnya, seringai itu di layangkan oleh Jimin saat tatapan terpaku pada sosok Elsa lalu beralih pada Jungkook.
"Terima kasih atas penyambutanmu, adikku tersayang. Mulai sekarang kita akan saling bertemu, karena aku akan menetap di Korea dan juga sekali lagi selamat atas pernikahanmu," ucapnya dengan mengedipkan salah satu matanya sebelum akhirnya di bantu oleh Hoseok untuk keluar dari tempat terjadinya baku hantam itu.
"Jika sampai kau berani menyentuhnya meskipun hanya seujung kuku, kupastikan kau akan mendapatkan ganjarannya, Park Jimin!" lantang Jungkook.
Sayangnya, Jimin yang memang memiliki watak berkebalikan dari sikap kelewat emosional Jungkook, malah menanggapinya dengan senyuman penuh arti, "Tenang saja, aku akan menyentuhnya lebih dalam jauh dari apa yang kau bayangkan," tandasnya, senang.
"KAU!" Jungkook menggeram.
"Tuan ...," tahan Yoongi saat melihat Jungkook hampir menerjang tubuh Jimin kembali. Padahal keadaan atasannya itu sudah cukup lumayan babak belur.
"Simpan amarahmu, untuk menerima kejutan lain dariku," seringainya.
Sepeninggalnya Jimin, Elsa langsung menghambur untuk memeluk Jungkook dan menenangkan pria itu.
Membawanya duduk di atas sofa seraya merambati wajah Jungkook yang lebam-lebam. "Sayang, kenapa kamu harus seperti ini, sih. Lihatlah wajahmu penuh luka hanya karena memperdebatkan wanita tak berguna itu," tukasnya tak suka.
![](https://img.wattpad.com/cover/292759684-288-k857707.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
🔞KARMA is REAL
FanfictionADULT⛔ RATE 21+++ SEBELUM BACA FOLLOW DULU, guys! "Kamu hanya milikku, sampai kapanpun aku tidak akan pernah melepaskanmu. Aku bisa menghabisi siapa saja di antara mereka yang berusaha merebutmu dariku." Jeon Jungkook. "Aku berjanji tidak akan perna...