📚Happy Reading📚
________________________________________________ERIKA LEE POV
Cahaya putih itu mulai menembus, mengusik alam yang sebelumnya sibuk ku nikmati.
Sebelumnya, semuanya terlihat putih, tempat itu begitu luas dan tampaknya hanya aku yang menempatinya. Mungkinkah aku sudah berada di surga?
Haha. Aku tertawa di balik bibir yang melipat erat. Bagaimana mungkin seorang pendosa seperti diriku bisa masuk surga?
Di kehidupanku sebelumnya, perangaiku mungkin sangatlah buruk, sehingga Tuhan menghukumku di kehidupan sekarang.
Tiba-tiba dadaku terasa sesak, saat mengingati kalimat yang pernah di sumpahserapahkan kepadaku delapan tahun yang lalu.
"Suatu saat kamu pasti akan merasakan hal yang sama seperti apa yang aku rasakan. Dunia itu menipu dan karma itu pasti akan datang padamu."
Aku terhenyak.
Mungkinkah sumpah itu menjadi kenyataan sekarang? Memikirkannya sungguh membuatku hampir gila.
Nyatanya, apapun yang di tanam juga itulah yang di tuai. Lalu sekarang, aku harus apa?!
Sepertinya menyerah memanglah jalan terakhir, semua pilihan seolah sama sekali tidak menunjukkan jalan padaku. Semuanya tampak buntu.
Saat aku sudah teramat putus asa, sayup-sayup aku bisa melihatnya, membawaku dengan segala kekhawatiran yang bisa ku soroti.
"Jeon, kamu kembali. Kamu menyelamatkanku. Benarkah cintamu masih sebesar itu kepadaku?"
Kalimat itu tidak dapat ku ucapkan saat kesadaranku perlahan mulai sepenuhnya menghilang.
***
AUTHOR POV
Dengan perlahan kelopak mata Erika mulai terbuka saat seberkas cahaya mulai mengusik tidur panjangnya, pandangannya merabun, kepalanya terasa berputar berat.
Akan tetapi, dapat dirasakan tubuhnya terbaring nyaman. Wanita itu terkesiap dengan sorotan nanar.
"Di-dimana ini?"
Erika mengira Jungkook telah membawanya pulang ke rumah, tetapi saat menyadari ruangan itu begitu tampak asing, Erika mencoba kembali mengingat kejadian yang menimpanya.
Sialnya dia tidak bisa mengingatnya sama sekali. Dengan usahanya, dia mencoba menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang.
"Akh!" Ringisan itu keluar dari mulutnya, saat kakinya yang masih terbungkus selimut tebal berusaha di gerakkan perlahan.
"Kenapa kakiku sakit sekali," gumamnya.
Sepasang bola matanya beralih menyapu ke seluruh penjuru kamar, sayangnya, tidak ada siapapun di sana kecuali dirinya.
Dia mulai bingung dan mendadak merasa takut, sampai akhirnya suara kenop pintu yang di putar mengalihkan atensinya.
Sosok pria bertubuh tinggi gagah dengan kulit putih bersih serta wajah tampan menyembul di antara daun pintu yang terbuka.
Penglihatan Erika sudah tampak jelas, sontak saja raut keterkejutannya tidak bisa di sembunyikan.
"Riri ... kamu sudah bangun?"
"Op-oppa?"
Seokjin dengan langkah pasti berjalan perlahan menghampiri ranjang, sebelum mendudukkan bokongnya di samping Erika, pria itu menyimpan nampannya terlebih dahulu.
"Ke-kenapa---"
"Katakan padaku, sebelah mana yang masih terasa sakit?" Seokjin memotong kalimat Erika dengan membawa telapak tangan kanannya untuk menjamah pipi kiri wanita itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
🔞KARMA is REAL
ФанфикADULT⛔ RATE 21+++ SEBELUM BACA FOLLOW DULU, guys! "Kamu hanya milikku, sampai kapanpun aku tidak akan pernah melepaskanmu. Aku bisa menghabisi siapa saja di antara mereka yang berusaha merebutmu dariku." Jeon Jungkook. "Aku berjanji tidak akan perna...