🔞KARMA is REAL

CHAPTER.46

Title : KARMA is REAL ●NC🔞
Cast : Jeon Jungkook ~ Erika Lee
Genre: Drama || Romance || Konflik || Sad

#Wattpad @Dewi_Kim96

✓CHAPTER_46

✓Link previous: https://www.facebook.com/groups/204914080349809/permalink/1079567092884499/?app=fbl

.

.

.

📚Happy Reading📚
_______________________________________________

"Erika ...," panggil Jimin dengan begitu lembut, menatap lekat iris kecokelatan wanita itu.

"Oppa aku ingin---mmpphhsss ...."

Kalimat itu terhenti, saat bibir tebal Jimin sudah terlebih dahulu memagut bibir tipis Erika, melumatnya lembut dengan tangan kanan yang sengaja di biarkan berada pada tengkuk belakang Erika, menekannya.

》》》

FLASHBACK ON

"AAAAAAAAAA ... Aku terbang ...."

Erika berteriak kencang, mana kala paralayang yang dia naiki terhempas oleh sapuan angin.

Pancaran sinar matahari sepenuhnya menerpai kulitnya pun wajah cantiknya, kedua tangannya ia bawa untuk menggenggam erat temali yang menggantung sebagai pertahanan, sementara kedua kakinya yang jenjang bergerak mengayun seirama.

Sungguh rasanya begitu ringan.

Erika merasa kalau dia sudah hampir mirip dengan seekor burung.

Jimin yang duduk tepat di belakangnya tak henti mengembangkan senyum, dia selalu ingin melihat tawa lepas Erika seperti ini.

Sampai akhirnya, tepat pada hari ini, impiannya pun akhirnya terwujud, impian mengajak wanita yang paling ia cintai seumur hidupnya, untuk dihadiahi keindahan saat menaiki paralayang, hanya berdua dengannya.

"Bagaimana, apa kamu menyukainya?" tanya Jimin sedikit berteriak agar suaranya tidak teredam angin.

"Sangat oppa. Sangat menyukainya. Pemandangannya benar-benar sangat indah," jawab Erika antusias. Masih tidak melunturkan senyuman manisnya yang terpancar begitu jelas.

"Apa kamu senang?" tanya Jimin lagi.

"Apakah melihat raut wajahku, tidak bisa dengan mudah untuk menjawab pertanyaan, oppa?" Erika menyengir.

Jimin mengusap kepala Erika yang di tutupi kupluk rajut dengan penuh kasih dan sayang. "Apa itu tandanya kamu sudah melupakan semua masalahmu?"

"Untuk sekarang jawabannya adalah, IYA." Erika menjawabnya dengan ringan sambil tertawa lepas disana. Jimin pun ikut menimpalinya dengan tawa yang membuat matanya menyipit sempurna.

"Jungkook benar-benar bodoh ... Jika aku ada di posisinya, aku tidak akan pernah menyia-nyiakan intan sepertimu demi sampah yang bahkan orang lain jijik dan tidak sudi untuk memungutnya," kesal Jimin. Lirih. Namun masih bisa di gapai oleh rungu Erika.

"Jangan membahasnya, oppa ... Aku sedang tidak ingin mengingatnya," sahut Erika, sembari memukul pelan lengan Jimin. Tak lupa terkekeh kecil juga di sana. "Hari ini, izinkan aku untuk menikmati hari bebas untuk bersenang-senang tanpa peduli dengan pria itu," lanjutnya.

Jimin menaruh satu tangannya pada bahu Erika. Mengusapnya pelan. "Hmm ... Kamu ini wanita yang sangat cantik, baik dan juga cerdas. Tapi kenapa kamu harus bertahan sejauh ini, Erika? Padahal kamu sendiri tau, kalau semua ini tidak ada manfaatnya, bahkan hanya akan semakin menyakitimu jauh lebih dalam?!" Jimin tidak bisa menahan mulutnya untuk bertanya, sekaligus membuat Erika mengerti kalau jalan yang di ambil wanita itu adalah kesalahan.