1

6.5K 231 1
                                    

Pagi yang indah dan semangat yang pas untuk menjalani hidup. Namun tidak dengan gadis yang kini tengah berjalan dengan gontai menuju ruang kelasnya.

Gadis itu melangkah dengan lesu, meninggalkan kebingungan dari para sahabatnya.

Pasalnya, gadis itu selalu semangat ketika melihat cogan di depannya. Tapi saat tadi bertemu dengan cogan pun, gadis itu nampak tak bersemangat.

Joyalie Aldebaran menatap sahabatnya dengan tatapan bingung, diikuti cewek di samping Joya yang memiliki nama Devanya Abian.

"Kenapa tuh anak?"

Deva mengangkat bahunya acuh. Dia pun tidak tahu mengapa Jeva terlihat tidak bersemangat pagi ini.

Saat sampai di kelas pun, cewek itu tidak menyapa teman-temannya seperti biasa.

"Diputusin?" bisik Deva.

Joya mendelik ke arah Deva. Hei, tidak mungkin Jeva putus dengan Jevian. Jevian itu bucin sekali pada Jeva.

Joya tidak menjawab pertanyaan Deva, dia langsung duduk di samping Jeva yang tengah menatap ponselnya.

Melihat Joya yang duduk di sampingnya, Jeva langsung meletakkan kembali ponselnya ke dalam tas. Kepala gadis itu ia tempelkan pada meja.

"Lo kenapa si? 3L?" tanya Joya.

Jeva menatap Joya sekilas, "Masa ponsel gue diambil Jejep hikss."

Joya menatap Jeva dengan tatapan datar. Astaga! Ternyata hanya itu. Ia kira sahabatnya ada masalah sehingga dia 3L.

3L atau lelah, letih, lesu.

"Ya ampun Jepa, gue aja yang ponselnya tukeran gak papa tuh," sahut Deva.

Joya mengangguk setuju. Lagi pula apa salahnya Jevian mengambil ponsel milik Jeva? Toh Jeva pun selalu mengambil ponsel milik Jevian.

"Gue kan mau ngechat Kiano," lirih Jeva.

Joya memutar bola matanya malas. Dalam hati ia merasa gemas dengan tingkah sahabatnya. Untung saja Jevian bukan seperti pacar Deva yang selalu mengawasi Deva di sekolah.

"Jev tahu mampus lo!" cibir Joya.

Jeva tak menjawab. Gadis itu mengambil ponsel dalam tas nya. Ponsel yang ia bawa adalah milik Jevian.

Kata cowok itu, sementara waktu Jevian memegang ponselnya. Karena saat mereka jalan kemarin, Jeva terlalu fokus bermain ponsel.

Untung saja cewek itu sudah menghapus chatnya dengan Kiano, jika tidak sudah dipastikan Jevian akan posesif padanya. Seperti pacarnya Deva.

Membayangkannya saja ia tidak sanggup, apalagi jika Jevian benar-benar seperti pacar Deva. Jeva pasti tidak betah.

Deera
|sklh yg bner.
|jgn main hp!

Jeva mendengus. Kening cewek itu mengernyit bingung. Hei, mengapa nama kontaknya masih sama seperti dulu sebelum ia dan Jevian jadian?

Apakah Jevian tidak sayang padanya? Mengapa dia hanya menamai kontak Jeva dengan nama Deera saja? Padahal Jeva sudah memberi satu love pada kontak cowok itu.

Ah, ini tidak adil.

Deeracntik<3

Jeva tersenyum puas kala melihat nama kontaknya sudah berubah. Kalau beginikan dia merasa adil.

Anda
lo g usah jmput gue|
gue sm joya|

Bohong kalau Jeva mengatakan akan pulang bersama dengan Joya. Nyatanya dia hanya ingin mendekati Kiano.

2J [Jeva dan Jevian]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang