Pagi harinya Jeva sudah dibuat kesal oleh pacarnya. Ia padahal sudah bilang kalau tak mau jogging bersama kekasihnya itu, tapi cowok itu malah tidak mengerti dirinya. Dia malah datang pagi-pagi sekali dengan senyuman lebarnya.
Dan lagi, Regan si cowok rese itu juga ikut jogging bersamanya dan Jevian. Jevian tentu menolak dengan tegas dan mengatakan ia dan Jeva akan menghabiskan waktu bersama.
Regan memperhatikan Jevian yang terus menatapnya dengan tatapan kesal, ia tentu tahu bagaimana rasanya saat momen kebersamaan dengan sang pacar dirusak begitu saja.
Sebenarnya kalau tidak penasaran dengan hubungan kedua remaja itu Regan tidak akan ikut, dan juga ia penasaran dengan jalanan perumahan disini yang sudah lima tahun tidak ia pijak.
Perumahan ini sudah berubah, banyak perumahan yang sudah menggantikan kebun-kebun. Dulu waktu Regan dan Jeva kecil, perumahan disini belum dipenuhi banyak bangunan. Bahkan dulu perumahan ini masih asri karena banyaknya tahan kosong yang dipenuhi banyak pohon.
Saat Regan dan Jeva kecil, mereka merasa tinggal di pedesaan karena suasananya hampir mirip. Hanya saja disini tidak ada yang namanya sawah.
Nenek Regan punya rumah di desa, setiap liburan Regan dan Jeva selalu datang ke desa. Orang tua keduanya memang suka suasana desa yang asri, niatnya mereka ingin melupakan sejenak kesibukan mereka dan keramaian kota.
Regan dan Jeva tentu tidak masalah, toh mereka juga bisa mendapat teman baru di desa.
Permainan di desa dan di kota menurut Jeva tidak ada bedanya. Hanya saja di desa, anak-anak kebanyakan bermain dekat dengan alam. Jeva tentu sangat menyukai hal itu.
Dulu saat ia kecil, ia tidak bisa menaiki pohon. Ia bahkan sudah minta diajari oleh Regan dan sahabatnya, tapi tetap saja ia tak bisa.
Hingga akhirnya ada seorang gadis kecil yang mau mengajarinya, pohon yang akan ia panjat pun memiliki banyak cabang dan tidak tinggi.
Berbeda dengan pohon pertama yang akan ia panjat. Regan dan Rian tidak menemukan pohon yang tidak tinggi, akhirnya mereka menyuruh Jeva untuk memanjat pohon jambu miliki Regan. Kebetulan saat itu pohonnya belum tinggi.
Bukannya berhasil, Jeva malah terjatuh. Jeva yang pantang menyerah pun terus berusaha agar bisa memanjat pohon, tapi tetap saja akhirnya selalu sama, gadis itu terjatuh.
Regan yang waktu itu mengantar Jeva pulang langsung mendapat ceramahan dari nyonya Lalubis. Ia memang sudah diamanahi untuk menjaga Jeva, tapi saat mengantar pulang tubuh Jeva terluka dan kondisi bajunya yang kotor.
Regan yang tak ingin ada salah paham pun akhirnya menjelaskan secara rinci. Ivy yang memang mengetahui sifat keponakannya itu pun dapat memaklumi.
Ia bisa melihat dirinya sendiri saat melihat Jeva yang dengan gigih ingin memanjat pohon.
Saat Jeva ditanya kenapa sangat ingin memanjat pohon pun langsung menjawab tanpa beban.
"Aku gak mau repotin Ian sama kak Egan, kan aku mau dapet buah yang banyak," ujar Jeva dengan senyuman manis.
Regan memaklumi sifat Jeva yang tengah kecil, tapi ia tahu gadis itu pasti akan bisa memanjat pohon seperti keinginannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
2J [Jeva dan Jevian]
Ficção Adolescente[PLAGIAT JAUH-JAUH! KARYA INI HASIL PEMIKIRAN SENDIRI!] Dibuat: 2021 Publish: 2022 Orang bilang, Jeva itu orangnya kalem. Tapi menurut teman-temannya, Jeva itu cerewet. Jevanie Nadeera Lalubis. Cewek dengan sejuta pesona yang sifatnya cerewet, bisa...