~HappyReading~
Jeva menggeliat saat merasakan usapan pada pipinya. Ia mengerjabkan matanya pelan. Jeva menatap seseorang yang juga tengah menatapnya.
Jeva mendudukkan dirinya saat sudah merasa nyawanya terkumpul semua. Dia menatap Jevian sebentar, lalu menguap.
"Udah mendingan?" tanya Jeva sambil mengecek dahi Jevian.
Jeva mengangguk sendiri. Jeva menatap Jevian yang hanya diam menatapnya.
"Kenapa?" tanya Jeva.
Jevian menggeleng, cowok itu langsung naik ke atas ranjang dan memeluk Jeva dengan erat. Kepalanya mendusel ke leher Jeva, membuat cewek itu merasa geli.
"Kenapa si?" tanya Jeva kesal.
Pacarnya ini kenapa jadi manja padanya? Ah tidak, Jevian memang sudah sering manja padanya. Tapi tidak seperti ini.
Jevian mendongakkan kepalanya. Dia bisa melihat leher Jeva yang mulus. Tangannya terulur untuk mengelus leher milik Jeva.
"Kenapa sih yang?" tanya Jeva mencoba pengertian.
Jevian menghentikan aktivitasnya. Dia masih tetap memeluk Jeva dengan erat.
"Pengen aja manja sama kamu," ucap Jevian.
Jeva bergidik ngeri. Tumben-tumbenan pacarnya ini mau pakai 'aku, kamu' dan nada bicaranya bahkan lebih lembut.
"Ada maunya kan?" tebak Jeva.
Jevian terkekeh. Ternyata pacarnya ini tahu maksud dari sikap Jevian.
Cowok itu langsung duduk menghadap Jeva, Jevian sekarang sudah dalam mode waras. Tidak seperti tadi.
"Pengen makan nasgor buatan lo," ujar Jevian.
Jeva menggeleng. Nasi goreng tidak cocok untuk sarapan Jevian pagi ini. Cowok itu sedang sakit, lebih baik ia membuat bubur saja untuk cowok itu.
"Bubur aja," ucap Jeva.
Jevian menggeleng. Dia tidak mau makan bubur. Cowok seperti Jevian ini memang tidak suka dengan bubur. Bahkan sedari kecil, dia tidak suka.
Pas ada Jeva saja Jevian mau makan bubur, meskipun dia mati-matian menahan rasa mualnya.
"Jangan nasgor, yang lain aja. Bubur ya? Bubur ayam deh biar enakan, mau ya?" bujuk Jeva.
Membujuk Jevian sudah sama seperti membujuk anak kecil. Cowok itu paling susah disuruh makan, sehari makan satu kali doang. Itupun kalau Jeva mengingatkan.
Apalagi saat sakit begini, Jeva akan kesusahan membujuk Jevian untuk makan. Terutama makan bubur.
Jevian menggeleng. Dibilang dia tidak mau makan bubur! Dia maunya makan nasi goreng buatan pacarnya itu.
Jeva menghembuskan napas lelah. Dia langsung memeluk Jevian yang berada di depannya.
"Sayang.. mau ya makan buryam nanti boleh deh makan apa aja yang kamu mau, asal jangan yang pedes," ucap Jeva.
Jevian menatap Jeva yang tengah memeluknya. Cowok itu menghembuskan napas pelan. Menolak pun ia rasa percuma.
Melihat Jeva yang sudah seperti ini, ia tidak bisa menolak. Pacarnya itu jarang berbicara manis padanya, dan ya seperti Jevian. Jeva juga jarang menggunakan 'aku, kamu'
"Oke, tapi ini dulu," tunjuk Jevian pada kedua pipinya.
Jeva memutar bola matanya malas. Dia langsung mencium kedua pipi cowok itu cepat. Lalu memeluk Jevian lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
2J [Jeva dan Jevian]
Ficțiune adolescenți[PLAGIAT JAUH-JAUH! KARYA INI HASIL PEMIKIRAN SENDIRI!] Dibuat: 2021 Publish: 2022 Orang bilang, Jeva itu orangnya kalem. Tapi menurut teman-temannya, Jeva itu cerewet. Jevanie Nadeera Lalubis. Cewek dengan sejuta pesona yang sifatnya cerewet, bisa...