19

1.6K 65 0
                                    

Kediaman Lalubis disibukkan oleh acara ulang tahun nyonya Lalubis. Meskipun waktunya seminggu lagi, tapi keluarga Lalubis sudah menyiapkan semuanya jauh-jauh hari. Dimulai dari para pembantu yang sudah membersihkan aula kediaman Lalubis.

Rencananya aula tersebut akan digunakan untuk perayaan ulang tahun nyonya Lalubis. Ivy sendiri tidak mau merayakan ulang tahunnya di hotel, selagi rumahnya bisa digunakan untuk menggelar pesta, ia tidak akan mau merayakan ulang tahunnya di hotel.

Bara sang suami pun mendukung istrinya itu. Meskipun dia mengusulkan untuk menggelar pesta di hotel, tapi ia tidak masalah jika istrinya memilih merayakannya di rumah.

Jeva dan ketiga kakaknya sudah disibukkan oleh mamanya mereka yang menyuruh mereka untuk membantu membersihkan aula kediaman yang luas. Para pembantu pun tidak akan cukup untuk membersihkan aula tersebut. Belum lagi taman yang berada di dekat aula juga akan digunakan untuk pesta ulang tahun Ivy.

Karena nantinya, tidak hanya teman-teman Ivy saja yang datang. Para kolega bisnis Bara, teman-teman Jeva, Raiden, Jean dan Devan pun akan datang.

Keluarga Jevian tentu menjadi tamu spesial di acara ulang tahun Ivy. Kolega papanya Jevian pun ikut datang, karena Bara menyuruh papanya Jevian agar mengundang koleganya.

Belum lagi para anak Jevanus yang jumlahnya ada banyak, tapi tenang saja. Hanya 50 orang saja yang Jevian undang. Tapi meskipun begitu, Jevian tentu tidak menolak kalau ada anggotanya yang mau datang ke pesta. Toh, Ivy dengan senang hati menerima mereka.

"Capek banget," keluh Jeva.

Jevian terkekeh. Memang sih, dia pun merasakan lelah. Aula kediaman Lalubis luasnya bukan main, bahkan dibutuhkan lebih dari 30 orang untuk membersihkan aula tersebut.

Aula kediaman Lalubis jarang digunakan untuk menggelar pesta. Aula tersebut sengaja dikosongkan. Bahkan para pembantu hanya akan menyapu saja. Karena tidak mungkin untuk mengepel, menyapu saja badannya sudah encok.

Ivy selaku nyonya Lalubis pun tidak masalah. Bahkan ia bilang bahwa Aula tersebut tidak apa jika tidak dibersihkan, tapi tetap seminggu sekali harus dibersihkan. Karena Ivy tidak mau ruangan itu kotor.

"Istirahat dulu," ucap Jevian.

Cowok itu memang ikut membantu. Awalnya dia hanya ingin mengajak Jeva keluar tapi calon mama mertuanya tidak memperbolehkan. Akhirnya ia berinisiatif untuk membantu sang pacar.

"Mbok emang gak capek apa?" tanya Jeva pada seorang pembantu yang tengah membersihkan jendela.

Aula di kediaman Lalubis dindingnya full kaca. Kata Ivy sih, supaya nanti bisa melihat langsung taman dekat aula.

"Capek sih non, tapi kan udah jadi pekerjaan saya," ucap Inem.

Jeva mengangguk. Cewek itu mengipasi wajahnya menggunakan tangan. Meskipun ruangan itu diberi AC tapi masih saja Jeva merasa kegerahan.

"Suruh istirahat dulu deh mbok, lagian nanti kan harus milih menu buat pestanya," ujar Jeva.

Inem mengangguk. Perintah dari nona mudanya tidak boleh dibantah.

Inem langsung memberi tahu kepala pelayan untuk beristirahat dahulu. Setelahnya beberapa pembantu langsung keluar dari aula.

Kini tinggal Jevian, Jeva dan ketiga kakak Jeva serta Maddy yang masih berada di aula. Rosanna Maddy Altheir, kakak kedua Jevian. Cewek itu ikut membantu membersihkan aula.

Keluarga Jevian pun sedang berada di rumah Jeva. Jaxon juga ikut ke rumahnya. Arsya beserta Livia berada di rumah Jeva juga. Bisa dibilang mereka tengah berkumpul sekarang.

"Lo gak bawa kipas apa Je?" tanya Maddy.

Raiden mencibir, "Udah ada AC, ngapain lu bawa kipas tolol."

Maddy mendelik tidak suka. Meskipun ia tahu ruangan ini memang mempunyai AC tapi tetap saja ia merasa gerah. Ditambah ucapan Raiden membuatnya bertambah gerah.

"Cod banget lo! Gue keluar, males banget ketemu titisan setan," ucap Maddy.

Maddy ini seusia Devan dan Raiden. Jika kalian bertanya mengapa Maddy kesal dengan Raiden, maka jawabannya karena Maddy ini pernah menjadi korban keplayboy-annya Raiden.

Jadi setiap keduanya bertemu selalu saja adu mulut. Makanya saat tahu Jevian adiknya Maddy, Raiden tidak setuju.

Raiden merasa kesal pada mantan pacarnya itu. Apalagi saat melihat adik mantannya ternyata berpacaran dengan Jeva adiknya. Raiden merasa tidak terima.

"Masa lalu jangan dibawa ke masa depan Den, ntar ujungnya gak akan kelar-kelar," ucap Devan.

Devan menjadi saksi kedua remaja itu berpacaran dan putus. Hingga keduanya bermusuhan. Jujur saja Devan merasa jengah akan tingkah kedua remaja itu, saat bertemu selalu saja adu mulut.

"Dianya yang mulai," kesal Raiden.

Jeva memutar bola matanya jengah. Kakak keduanya itu memang tidak mau mengaku. Padahal sudah jelas laki-laki itu yang mulai duluan.

"Sabar banget gue punya kakak begini."






Tbc

2J [Jeva dan Jevian]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang