11

2.4K 112 2
                                    

Sudah tiga hari ini baik Jevian maupun Jeva keduanya sama sekali tidak bertegur sapa saat bertemu. Bahkan keduanya sama sekali tidak bertukar pesan, biasanya Jevian maupun Jeva akan saling bertukar pesan setiap hari.

Jevian yang takut Jeva terganggu dan Jeva yang takut Jevian masih marah padanya.

Keduanya sama-sama takut pada opini masing-masing. Jean yang menjadi saksi sikap adiknya tiga hari ini pun merasa jengah. Jevian selalu bertanya padanya tentang Jeva.

Seperti, Jeva sudah makan apa belum. Jeva baik-baik saja atau tidak. Dan lain sebagainya.

Jean yang menjadi pihak penengah pun merasa geram sendiri. Jika saling rindu kenapa tidak bertemu. Tidak usah bertemu, bertukar pesan saja sudah bisa mengobati rasa rindu.

Dan untuk Jeva, tiga hari ini ia berhasil dekat dengan Kiano. Ya, meskipun tidak begitu dekat sih.

Selama tiga hari, Jeva baru tahu kalau Kiano punya seorang ponakan perempuan. Dan ponakannya itu ternyata adalah teman dari adik sepupu Jeva.

Kebetulan besok Arsyabilla Orlando. Selaku sepupu Jeva memintanya mengantar gadis kecil itu ke rumah temannya.

Gianna Alfahri. Keponakan dari Kiano.

Jeva mengambil ponselnya. Sudah dua hari ia tidak menghidupkan ponselnya. Ia tidak kuat melihat Jevian yang tidak mengiriminya pesan.

Jujur saja ia merasa rindu pada cowok itu. Tapi ia takut Jevian masih marah padanya. Ia ingin meminta maaf pada Jevian tapi takut Jevian tidak membalasnya.

Jari Jeva beberapa kali bergerak mengetikkan sesuatu, lalu menghapusnya. Begitu terus sampai ia lelah sendiri. Jeva ragu mengirimi pacarnya pesan, tapi jika diam-diaman seperti ini terus hal itu tidak akan bagus bagi hubungan mereka.

jepgantg♡
|gue minta maaf

Anda
gue minta maaf|

Pesan keduanya terkirim secara bersamaan. Tepat setelah Jeva mengirimkan pesannya, ucapan maaf dari Jevian lewat pesan masuk.

Bibir Jeva mengukir senyuman. Jujur saja ia merasa senang bukan main, pasalnya ia sudah bisa bertukar pesan dengan sang pacar.

jepgantg♡
|kluar kmr.

Jeva langsung beranjak keluar dari kamarnya. Senyum cewek itu masih terukir, sampai ia melihat Jevian tengah berdiri di depan pintu kamarnya.

Tanpa babibu Jeva langsung memeluk pacarnya dengan erat. Bahkan cewek itu sudah menangis. Kebiasaannya yang selalu bersama dengan Jevian tentu membuat Jeva merasa sangat rindu pada sang pacar.

"Hiks.. kangen.."

Jevian tersenyum tipis. Tidak hanya Jeva saja, ia pun sama merasa rindu. Jevian yang biasa manja pada pacarnya harus menahan rasa manjanya pada sang pacar karena keduanya tengah bertengkar.

Mungkin untuk sekarang Jevian akan mengalah. Ia membiarkan Jeva melakukan apapun yang ia mau, yang Jevian lakukan sekarang adalah menjaga pacarnya.

"Mau susu cokelat?" tawar Jevian.

Jeva mengangguk lucu, cewek itu masih tetap memeluk Jevian dengan erat. Jevian terkekeh kecil, dia langsung menggendong Jeva. Jeva melingkarkan tangannya pada leher sang pacar, kakinya mengapit kedua pinggang Jevian dengan erat.

Cowok itu langsung berjalan menuju dapur, tentunya sambil menggendong Jeva. Tangan Jevian terulur membuka kulkas, lalu mengambil dua susu kotak kesukaan sang pacar.

Jevian menurunkan Jeva dia kursi ruang makan, ia meletakkan susu kotaknya di depan Jeva. Jeva langsung meminumnya dengan perasaan senang.

"Selama gak sama gue, lo ngapain aja yang?" tanya Jevian.

Jeva menyengir. Dia jadi ingat kegiatannya selama tiga hari ini. Dia jadi sering begadang hanya untuk membaca wattpad.

"Ngapelin Apan," jawab Jeva.

Jevian mengernyitkan dahinya bingung. Apan? Siapa lagi? Kemarin Kiano sekarang Apan? Dasar ya pacarnya ini.

"Apan siapa si yang?"

Jeva terkekeh. Ia menatap Jevian yang tengah menatapnya kesal. Haha, lucu juga ekspresi pacarnya itu.

"Ih masa gak kenal sih?" tanyanya menggoda.

Jevian semakin bingung dan kesal. Siapa sih Apan yang pacarnya maksud itu? Ck! Gara-gara pacarnya ini ia jadi merasa curiga pada Jeva.

"Jangan main-main yang! Gak gue kasih susu cokelat mampus lo," ketus Jevian.

Jeva tertawa. Astaga, ternyata pacarnya ini sangat mudah dibuat kesal. Jeva sangat senang melihat ekspresi pacarnya itu.

Tapi mendengar kata susu cokelat, ia jadi takut kalau nanti tidak mendapatkan susu cokelat dari pacarnya. Meskipun ia bisa membelinya sendiri, tapi jika dibelikan oleh Jevian rasanya akan beda.

"Kalem ih, masa sama cowok wattpad cemburu. Nih ya Jep, meskipun cowok fiksi itu ganteng, tipe gue banget. Tapi gue sadar, gak bisa digapai. Jadi lo tenang aja, cuma lo yang paling ganteng," ucap Jeva.

Jevian memutar bola matanya malas. Kebiasaan pacarnya yang suka membaca wattpad kumat lagi. Bahkan cewek itu sampai memuji cowok fiksi itu.

Hei, dia ini merasa cemburu. Tapi jika dipikir, ia merasa aneh karena cemburu pada cowok yang tidak nyata. Ah pacarnya ini membuatnya cemburu tidak jelas.

"Ya ya serah," ucap Jevian.

Jeva tertawa. Astaga! Pacarnya ini kenapa sih? Ia kan sudah menjelaskan siapa Apan itu.

Apan atau kerap disapa Canva, tau kan cerita yang judulnya Samuel? Nah disitu ada tokoh yang sangat Jeva sukai. Bahkan saking sukanya ia jadi ingin bertemu dengan Canva.

Bisa tidak sih? Culik cowok itu.

"Jep, masa keponakannya Kiano temenan sama Acha," curhat Jeva.

Jevian menaikkan satu alisnya, "Tau darimana?"

Jeva menarik napasnya, lalu menceritakan kejadian yang membuatnya dipertemukan dengan keponakan Kiano, juga Kiano.

Jevian manggut-manggut mendengar cerita dari pacarnya. Dia jadi penasaran saat Jeva mengatakan sifat Kiano yang lembut pada keponakannya. Pasalnya, cowok itu sangat cuek bahkan ia sampai heran.

Mendengar Jeva yang akan bertemu dengan Kiano besok, Jevian berniat ikut. Tapi Jeva menolak, takut Kiano tahu hubungannya dengan Jevian. Lagi pula anak sekolahnya tidak ada yang tahu kecuali sahabat Jeva, Jevian dan juga Jean.

"Gue kangen sama Acha yang, gak boleh gue ketemu dia?" ucap Jevian.

Jeva tersenyum tipis. Baik Jevian maupun Arsya, keduanya pasti sama-sama rindu. Sepupu Jeva memang sangat lengket dengan Jevian. Apalagi semenjak gadis kecil itu ditinggal oleh kedua orang tuanya.

Kakak sepupu Jeva yang merupakan orang tua kandung Arsya sudah meninggal bersama dengan suaminya saat kecelakaan pesawat. Tepat saat itu, Arsya lahir.

Kakak sepupunya pernah memberinya amanah untuk menjaga anaknya dengan baik. Arsya sejak kecil sudah dirawat oleh kakak dari mamanya Jeva.

Saat usia Arsya sudah menginjak lima tahun nanti, Arsya sudah boleh tinggal di rumah Jeva. Karena hak asuh Arsya ada ditangan Ivy.

"Iya deh boleh, lo ajak Jaxon juga ya. Soalnya gue harus jemput Arsya dulu, nanti ketemu di Cafe kita aja," putus Jeva.

Ah, dia jadi kangen dengan anaknya itu.

Jevian mengangguk setuju, sebenarnya selain merindukan sepupu Jeva, ia juga ingin mengawasi sang pacar. Takutnya pacarnya ini malah kelewatan.

Ya, Jevian takut pacarnya menggoda Kiano lagi. Dan yang paling ia takutnya adalah insiden kakak kelas Jeva yang melabrak pacarnya itu hingga ia dan Jeva berakhir bertengkar sampai tiga hari.

"Siap!"









Tbc
1049 kata
Liat bintang di sebelah kiri bawah?
Nah iya itu, pencet ya!
Terimakasih:)

2J [Jeva dan Jevian]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang