49. Love or Pretend?

672 112 67
                                    

Saran : Putar musik di atas saat scene Sarada agar jauh mendapat feel yang lebih baik pada isi cerita.

~o0O0o~

Riuh suasana festival makin meriah tatkala malam mulai merangkak ke permukaan. Lampu-lampu gantung cantik dengan bentuk kreatif menambah pancaran warna yang kian meramaikan keadaan.

Hiruk pikuk orang dengan kostum beraneka ragam benar-benar menjadikan areal festival penuh. Memang, ketika malam tiba biasanya semua orang mulai berpisah untuk menikmati jajanan kaki lima yang berderet memenuhi tiap-tiap sisi jalan dan menjadikan semuanya tampak berjejer rapi. Namun, entah mengapa kali ini semuanya seperti tengah berkumpul untuk menunggu kemeriahan tahun baru, padahal hanya festival anime rutin yang dilakukan beberapa kali di tiap tahun.

Boruto melamun di tengah-tengah kerumunan, tangan kanannya yang memegang kantong berisi titipan untuk Sakura ia pegang erat-erat, sementara tangan kirinya kini ditepuk halus oleh seorang gadis bersurai ungu.

"Boruto-kun, kau melamun lagi?"

"A-ah?" Boruto tersentak, sontak menatap Sumire yang tengah memperhatikan tiap gerak-gerik kecilnya sedari tadi. "Maafkan aku. Sepertinya hari ini aku membuatmu jadi kurang nyaman, ya?" Ia terkekeh parau, terdengar agak menyesal.

Sumire menggeleng kecil. "Tidak. Tentu saja tidak. Kau membuat hariku berwarna! Aku tidak akan pernah melupakan hari ini." serunya, riang dengan mata berbinar menatap pada iris biru langit Boruto yang kini tersorot oleh lampu-lampu malam.

Tanpa sadar, Boruto tersenyum. Mereka kemudian dikejutkan oleh suara kencang beberapa sumbu kembang api yang membelah udara dan membentuk banyak bunga-bunga berwarna-warni ketika sumbunya meledak di atas sana. Semua orang lantas memusatkan atensi pada cakrawala yang kini dipenuhi nyala api yang indah.

"Ah, Sumire ... bagaimana kalau kita ke sana? Kau belum memilih apa pun sejak sore tadi,"

Boruto langsung menarik lengan si gadis yang terkejut. "Kali ini jangan menolak, kau pasti menginginkan setidaknya sesuatu di sini. Lihatlah, sejak tadi kau sangat antusias ketika melihat semuanya,"

Mereka berhenti di sebuah toko yang menjual sebuah dress yang tadi menarik perhatian Boruto.

"Aku tertarik dengan salah satu gaun di sini, mungkin kau juga akan menemukan kesukaanmu mulai dari sini," kata Boruto lagi, tanpa menunggu Sumire yang tampaknya masih ragu.

Boruto masuk, diikuti Sumire yang berjalan pelan di belakangnya. Mereka disambut suara lonceng yang berdering di atas pintu kaca beserta suara ramah dari seorang kasir wanita di sisi kiri.

"Em ... Boruto-kun," Panggil Sumire.

"Ya?" Boruto menoleh.

"Kau ingin membelikan sebuah gaun untuk siapa? Himawari?"

Boruto diam. Kemudian lekas menjawab setelah memalingkan wajah karena mendapati tatapan bertanya yang kelewat serius dari gadis dengan gaun cream polos di sisinya. "Ya, memangnya kenapa? Aku yakin dia akan menyukainya." katanya. Ia berpikir setelah ini ia akan membelikan satu lagi juga untuk Himawari, ia jadi merasa bersalah karena terus-terusan berbohong. Rasanya ia benar-benar lelah untuk terus berpura-pura.

"Aku akan membeli dua. Dan untukmu jadi tiga," tukasnya dengan cepat.

Sumire bergeming, ia kemudian mulai melihat-lihat dan menemukan kertas bandul harga yang terpampang di tiap-tiap dress yang dipajang. Ia langsung menahan napas lantaran terkejut bukan main tatkala membaca label banderol harga pada sebuah gaun lolita berwarna hitam dan putih dengan banyak pita yang menghias di bagian atas dan ujung gaun.

Complicated Feeling ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang