Mansion Uchiha, Tokyo, 5 Mei 2019 {8.02 a.m}
Shiro melompat turun dari atap mobil. Sarada menangkapnya sambil tertawa, mereka langsung berlari masuk ke dalam mansion, berputar-putar, berlari-larian dan mengganggu ketenangan akhir pekan milik Boruto.
Boruto menggerutu. Oh, ayolah. Hari Minggu ini adalah hari di mana ia harus bersiap mengumpulkan energi untuk menghadapi hari esok. Senin selalu menjadi hari terlelah baginya, dan yang menyebalkan lagi Sarada memiliki kesibukannya sendiri hingga ia seperti tak dihiraukan di sekolah. Sungguh memuakkan.
"Bermainlah di halaman, Sarada. Kau membuat keributan di acara mingguanku!"
Sarada mengabaikannya. Gadis remaja itu malah dengan sengaja mengajak Shiro melompati Boruto yang tiduran di sofa. Anjing itu menginjak perutnya dengan kencang hingga Boruto tersedak kesakitan, meringis sambil mengumpat keras. Sarada tertawa lepas.
Sakura datang membawa sepiring edamame—camilan kacang kesukaan Boruto dan Sarada tiap minggu pagi—, kemudian menyuruh Boruto bangun dan bergeser agar ia dapat duduk di sampingnya.
"Mama, suruh Sara pergi dari sini. Dia menggangguku!" Boruto memohon saat iklan di televisi selesai dan acaranya mulai kembali. "aku tidak ingin menonton di YouTube."
Sakura melambai pada Sarada, menyuruhnya keluar namun sebelum benar-benar berlalu dari ruangan, Sarada sempat membuat Shiro menerjang Boruto untuk yang kedua kali, dan kali ini tepat di wajahnya kemudian berlari kabur menuju halaman depan sambil tertawa amat kencang, membuat Boruto bersumpah-serapah hingga Sakura di sisinya menegur namun seraya tertawa.
"Anak pintar, Shiro!"
Sarada mengelus kepala anjing itu tepat saat burung elang milik Sasuke terbang ke arah mereka. Sepertinya juga ingin ikut bermain. Shiro langsung berjengit dan mengejar elang cokelat itu sambil melompat-lompat sebab tak dapat menjangkau presensi si rajawali.
Gerbang utama terbuka sedikit, Sarada menoleh sambil mengernyit. Eksistensi Hinata yang tersenyum ramah bersama Himawari yang berwajah datar, masuk ke halaman. Mereka berdua mendekat ketika Yamato menutup kembali pintu gerbang.
Hinata menyapa pada Sarada, sementara Himawari hanya melambai sambil tersenyum tipis. Sarada kemudian mengajak keduanya masuk, meninggalkan Shiro dan elang Sasuke bermain-main di luar.
"Ma, ada tamu!" teriak Sarada di pintu masuk. "Silakan masuk, Bi, Hima."
Sakura muncul di ambang pintu ruang keluarga, ia langsung merekahkan senyum manis dan berlari untuk memeluk Hinata. Kemudian mengajaknya ke sofa ruang tamu untuk sekalian menjamunya.
"Di mana dia?" tanya Himawari kepada Sarada yang terkekeh menyaksikan dua ibu paruh baya itu sudah sibuk berbincang.
Sarada menunjuk ruang keluarga menggunakan kepalanya yang ditelengkan dengan cuai. "Sedang menonton acara favoritnya,"
"Oh, dia masih menyukai kuis mingguan itu?"
"Tentu. Dia akan marah kalau ada yang mengganggu tontonannya."
Keduanya tertawa, kemudian Himawari masuk ke ruang keluarga untuk bertemu kakaknya. Ia langsung duduk di sofa setelah memberi salam. Boruto hanya menjawab dengan salam balik dan sedikit senyuman kemudian kembali fokus dengan acaranya.
"Jangan hiraukan aku. Kau lebih baik bersama Sarada. Aku sedang tidak ingin diganggu,"
Himawari menghela napas berat, menaruh tas kanvas yang ia bawa di atas meja dengan sedikit keras. Sarada datang membawa senampan berisi tiga gelas jus stroberi dan sekotak kue Monaka yang baru dibeli kemarin oleh Sasuke sepulang kerja, kemudian menaruhnya di atas meja di samping tas milik Himawari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Feeling ✔
FanfictionTinggal dalam satu atap, berbagi kehangatan keluarga satu sama lain selama hampir seumur hidup. Bagaimana kisah mereka? ~Complicated Feeling~ Hidup bersama sedari bayi sampai usia dewasa, Boruto dan Sarada tentu saling menyayangi satu sama lain. Nam...