14. Separate

1.1K 157 33
                                    

Mansion Uchiha, Tokyo, 6 April 2015 {6.15 a.m}

"Mulai hari ini, kita beda sekolah, Sarada."

Boruto berkata sambil memakai sepatu hitam barunya. Sarada hanya mengangkat kedua bahu seolah tak peduli. Gadis itu bersiap memakai tas. Berdiri mengambil tumblr minum di atas meja lalu turun ke bawah.

"Papa ..."

Mencari hingga keluar mansion, Sarada menemukan sang Papa tengah bicara pada Yamato.

"Aku sudah mengurus semuanya, kau hanya akan mengantarnya ke sana lalu pulang." Sasuke berkacak pinggang, Yamato mengangguk mengerti lalu memiringkan kepala ketika Sarada datang ke arah mereka.

"Papa. Ayo kita berangkat!"

Sasuke menoleh, tersenyum kecil. "Hn, ayo. Di mana Boruto?"

"Bukankah Boruto diantar Paman Yamato?"

"Apa dia sudah siap?"

"Hm, sepertinya." jawab Sarada cuek. "Ayo, Pa! Tinggalkan saja Boruto, lagipula kami beda sekolah."

Sasuke tersenyum tipis. Ia memberi kode pada Yamato sebelum masuk ke dalam mobil, diikuti Sarada.

"Mama sudah berangkat, ya?"

"Hn."

"Padahal hari ini adalah hari pertamaku di sekolah menengah pertama." Sarada menunduk sedih. Ini adalah salah satu hari yang berbeda baginya; berbeda sekolah dengan Boruto, Mamanya pergi bekerja lebih awal di hari pertamanya. Kedua hal itu membuatnya agak sentimen dan sedikit cuek pada orang-orang termasuk Boruto sejak pagi tadi.

Sarada menghela napas. Sasuke memerhatikan sejenak sebelum menyalakan mesin. Menarik tuas lalu menekan pedal gas. Mobil Mercy C-200 berwarna abu-abu itu melaju sedang di atas jalan aspal yang mengarah langsung ke Nagata-Chou, Chiyoda, Tokyo.

*****

"Kita sudah sampai, Boruto."

Yamato turun dari mobil setelah sampai di halaman depan gerbang masuk sekolah. Boruto muncul setelahnya dengan kepala menunduk dengan raut aneh.

"Terima kasih, Paman. Baiklah, aku akan masuk. Sampai jumpa." Boruto lantas berjalan masuk mengabaikan suara Yamato yang berujar 'semoga harimu menyenangkan!' padanya.

Yamato menggeleng lalu masuk ke mobil.

Boruto berjalan pelan, menatap gedung sekolah yang akan ia tempati tiga tahun ke depan sebagai tempatnya menimba ilmu. Tulisan besar di atas tengah gedung terpampang jelas, "Rikkyou Ikebukuro." gumamnya membaca sederetan kalimat besar di atas sana.

Ia mencari kelas yang sudah ia ketahui dari Sasuke beberapa hari yang lalu sebelum masuk tahun ajaran baru hari ini. Langkahnya agak dibuat lebih cepat, nyaris tampak seperti seseorang yang berpura-pura mencari sesuatu dengan baik padahal tengah bingung.

Menaiki tangga, melewati koridor yang ramai, sempat diperhatikan oleh beberapa gadis yang tengah berkumpul pada satu tempat di ujung koridor dekat ruang bertuliskan kelas VIII. Boruto masih mencari hingga satu papan nama di atas sebuah pintu geser besi menampilkan kata VII B. Pintu di depannya terbuka sedikit, ingin menggeser agar terbuka lebih lebar lalu kepalanya sedikit mengintip, memastikan keadaan di dalam.

Menghela napas, seseorang menepuk pundaknya kencang. Terjengit kaget, lantas memasang kuda-kuda, Boruto mengantisipasi apa yang akan terjadi. Namun, kepalan tangannya menurun ketika presensi Iwabe yang tersenyum padanya membuat seluruh tubuhnya lega.

"Hai, Boruto! Ternyata kau bersekolah di sini, ya," Iwabe bersandar pada dinding samping pintu.

"Ya. Aku terkejut saat menyadari kau juga di sini." kata Boruto, ia mundur selangkah saat ada dua siswa ingin masuk ke dalam kelas.

Complicated Feeling ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang