Hukuman mati hanya berguna bagi mereka yang takut mati, percaya dengan Tuhan, dan menganggap kehidupan begitu sangat penting. Tapi bagi mereka yang sudah tak peduli lagi dengan semua itu. Hukuman mati adalah kebahagiaan.
Dalam kasus hukuman mati, kamu tak perlu merasa khawatir akan mengalami kebosanan, meringkuk di tempat sempit yang tak nyaman, sakit-sakitan di dalam penjara, tak merasa perlu untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, tak merasa kesepian dan hampa, dan juga, tak tersiksa dengan waktu yang seolah lambat dan begitu lama.
Jika penjara adalah tempat yang begitu menakutkan, yang bisa membuat tahanan baru menjadi babak belur dan menderita fisik dan tekanan psikologis luar biasa. Dalam hukuman mati, seorang yang diputus bersalah tak akan mengalami semua periode itu. Kecuali mungkin di tahap-tahap awal.
Tuntutan akan hukuman mati muncul dari pola sempit kebanyakan orang. Yang menganggap jika seseorang mati, maka ia tak lagi bisa menikmati dunia ini. Ia akan langsung diseret ke neraka. Padahal, hukuman mati adalah jalan keluar yang menyenangkan dari pada meringkuk di sel tahanan seumur hidup. Apalagi bagi mereka yang tak peduli dengan agama. Hukuman mati adalah kebebasan yang singkat dan cepat.
Sebagian orang akan memilih mati atau mendapatkan putusan hukuman mati dari pada harus berhadapan dengan kerasnya penjara. Terlebih penjara paling berbahaya dan super ketat. Setiap hari harus mengalami tekanan mengerikan dari lingkungan penjara yang diisi oleh begitu banyaknya orang kejam yang berkumpul bersama. Tidur di tempat yang sempit. Tak bisa kemana-mana. Menjadi bosan luar biasa. Lalu, apa bedanya semua itu dengan kematian?
Dalam dunia semacam itu, bagi beberapa orang, mati jauh lebih menyenangkan. Benar-benar menyenangkan.
Mereka yang menuntut hukuman mati diberikan bagi para penjahat publik atau yang terkena kasus berat secara moral atau hukum negara. Tak berpikir bahwa hukuman mati, berarti lepas dari segala jenis kengerian penjara dalam waktu singkat dan mudah.
Hukuman mati hanya berguna bagi mereka yang percaya dengan Tuhan dan siksaan setelah mati. Hukuman mati berarti kematian mendadak tanpa ada waktu untuk bertobat. Sayangnya, hari ini, mayoritas besar manusia tak peduli dengan hal-hal semacam itu. Kehidupan jauh lebih menakutkan dari pada kematian. Apalagi mereka yang sebenarnya sejak awal memang ingin mati dan bosan melanjutkan hidup. Melakukan tindak kriminal entah sengaja atau tidak. Tiba-tiba saja mendapatkan hadiah luar biasa yaitu berupa hukuman mati. Itu malah hadiah yang sangat menyenangkan dan luar biasa.
Banyak orang ingin mati tapi tak mampu karena masalah sosial dan lain sebagainya. Hukuman mati bisa menjadi jalan keluar yang menarik bagi mereka yang bosan hidup.
Cukup membuat masalah dan melakukan tindakan yang diingat dunia. Membunuhi orang-orang sesuka hati. Diputus mati oleh pengadilan. Lalu menjadi tokoh terkemuka. Tidakkah itu menarik? Dari pada hidup terlalu lama dan menyedihkan?
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU, NIHILIS
Non-Fictionapa jadinya, jika hampir semua orang lebih memilih menghindari menyelesaikan persoalan utama kehidupan dan lebih memilih hidup tenang dan kepura-puraan yang disepakati? lalu, kapan akan ada akhir? kapan ulangan akan berhenti?