Kita, para filsuf, dan juga mungkin, para psikolog, dan segenap ilmuwan yang masih mampu berpikir. Di depan mata kita, para orang bodoh hanyalah sekedar daging yang hidup. Mereka tak lebih dari pada mayat.
Tugas keberadaan mereka tak lebih dari pada penghias jalan raya, bangunan-bangunan, dan rumah-rumah.
Fungsi utama mereka hanyalah hidup. Aksesoris bumi. Dan mereka, tak bisa diharapkan untuk memikirkan dan menyelesaikan masalah besar yang pernah ada.
Dalam jalan besar menuju akhir filsafat dan akhir kehidupan. Kita tak bisa mengharapkan isi kepala manusia bodoh yang telah mewabah ke segenap penjuru.
Tugas mereka hanya sekedar hidup. Tak lebih jauh dari itu. Menambahkan sedikit beban berpikir ke kepala mereka, akan berakhir menjadi kemalasan, penolakan, dan kegagalan.
Nihilisme terakhir, lahir dari mereka yang tak hanya ingin sekedar hidup. Atau yang terus menginginkan hidup.
Seorang yang bisa menyelesaikan segala yang tak bisa diselesaikan ini. Tak akan pernah lahir dari orang-orang bodoh.Jadi, percuma kita membuang waktu untuk menjelaskan dunia ini kepada mereka. Kita akan berbicara di antara kita sendiri dan mereka yang terbuka dalam mengubah pandangan-pandangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU, NIHILIS
Nonfiksiapa jadinya, jika hampir semua orang lebih memilih menghindari menyelesaikan persoalan utama kehidupan dan lebih memilih hidup tenang dan kepura-puraan yang disepakati? lalu, kapan akan ada akhir? kapan ulangan akan berhenti?