MEMBOIKOT DIRI KITA SENDIRI

43 2 0
                                    

Kecanduan terhadap media sosial, internet, teknologi, dan make up jauh lebih sulit daripada mengganti menu makanan kita. Tak semua orang pergi ke Starbuck. Orang bisa hidup tanpa Zara. Atau bercanda gurau di KFC atau McD dan lain sebagainya. Tapi, siapa yang bisa hidup tanpa Google di laptop, smartphone, dan perangkat PC mereka? Siapa yang rela melepas akun Instagram, X, Facebook, berbagai akun video game, Netflix, dan lain sebagainya itu? Yang sudah menjadi udara dan bagian dari air dan makanan sehari-hari umat manusia.

Tanpa Starbuck kita masih bisa pergi ke warung kopi terdekat. Tanpa X? Tanpa YouTube? Tanpa Instagram? Tanpa Netflix?

Hiburan kita selama ini cukup kejam juga. Tapi, kenapa orang-orang tidak sangat lantang mendukung pemblokiran dan boikot produk dan konten digital, atau beragam aplikasi yang jelas saja tak jauh berbeda dengan para pembuat baju, pakaian, dan makanan?

Pertanyaannya, siapa yang berani memboikot dirinya sendiri? Siapa yang cukup berani memblokir kehidupannya sendiri?

Orang bisa makan di mana saja. Orang bisa menikmati kopi di lingkungan terdekat. Tapi menikmati media sosial dan konten digital yang menyertainya? Itu tak bisa dilakukan di mana saja.

Dalam kasus perang Israel dan Palestina, sayangnya, orang-orang hanya berani memboikot hal-hal yang tak terlalu penting bagi kehidupan mereka sehari-hari.

Itulah kenapa, mengucapkan boikot bisa sangat mudah dilakukan. Karena itu tak berkaitan dengan kehidupan kita sehari-hari.

Tapi siapa yang berani memboikot Google, yang menjadi inti dari seluruh kehidupan modern?

Membela Israel kamu akan dimusuhi. Membela Palestina kamu juga akan dimusuhi. Apa mungkin, kita hanya perlu membela diri sendiri dan menjadi egois? Masa bodoh? Atau bahasa lembutnya, netral?

SOLUSI ISRAEL PALESTINA:

1) MELEDAKKAN TANAH PALESTINA-ISRAEL PALESTINA DENGAN NUKLIR. Tanah bukan untuk siapa-siapa.
2) MENGHAPUS SELURUH PENDUDUK ISRAEL DAN PALESTINA. Tanah tanpa para manusia.
3) KITA SEMUA BISA TINGGAL DI ISRAEL DAN PALESTINA. Menggantikan semua orang yang tengah memperebutkannya.
4) MILIARAN ORANG HANYA PERLU DUDUK DAN BERCANDA DI TANAH SENGKETA. Penduduk Israel hanya 10 juta bukan?
5) MEMINDAHKAN PENDUDUK 1-2 KOTA TERPADAT DI DUNIA KE ISRAEL-PALESTINA. Kita hanya perlu memindahkan penduduk.
6) SOLUSI TERAKHIR: PENGAMAT SAMPAI SEMUANYA MATI. SESEKALI MENDUKUNG LEWAT MEDIA SOSIAL. HANYA SEPERTI ITU. Bisa sambil kerja, main game, tiduran, keluyuran, pergi ke puncak, dan merasa sudah melakukan hal terhebat di dunia.

ISRAEL-PALESTINA: KONFLIK YANG TAK INGIN DISELESAIKAN SIAPA PUN. KARENA TERLIBAT ITU RIBET.

jika setiap negara mau mengirimkan penduduknya yang mendukung palestina, masing-masing antara 1-10 juta saja. seluruh masalah Isral-Palestina sudah selesai sejak dahulu kala. tapi negara mana yang mau? siapa yang mau? kita? yang terlalu nyaman dengan kehidupan kita masing-masing?

siapa yang berani membunuhi semua orang di semua negara yang berbeda di satu tempat yang sama? apakah Israel berani membunuhi semua warga negara dari berbagai negara yang mendadak ngopi, main catur dan bola di halaman rumah mereka?

tapi sayangnya, semua orang tak ingin terlibat. semua orang hanya ingin merasa terlibat.

AKU, NIHILISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang