HAPPY READING^^
----
“sanaan dong Farel, gue mau lewat” ini sudah ucapan kesekian Ranum saat Farel menghadang jalannya menyusul Rara dan Maya ke kantin.
kedua sahabatnya itu sudah diculik menuju kantin oleh kedua sahabat Farel yang kurang waras itu.
“gue mau ngomong, bisa duduk dulu gak?” tanya Farel lalu sedikit mendorong Ranum duduk dibangkunya
“kalau mau ngomongin yang kemarin, jawaban gue tetep gak” ucap Ranum tak terbantahkan
“gak usah gr dulu” ucap Farel lalu mengunci akses jalan Ranum
“5 menit” ucap Ranum lalu menyandarkan tubuhnya bersiap mendengar penuturan Farel
“cara deketin lo gimana?” tanya Farel to the point
“hah?” muka cengo Ranum kali ini membuat Farel menahan diri agar tak tertawa
“cara deketin lo gimana?” ulang Farel seakan Ranum adalah gadis yang tuli
“lo harus Rajin” ucap Ranum akhirnya setelah lama terkejut dengan ucapan Farel
“minimal kayak Naura” Lanjut Ranum menyebut juara kelas ini setelah Jodi yang diposisi pertama
“gue harus jadi cewek?” pertanyaan itu membuat Ranum menyentil dahi Farel
“rajin dan pinternya Farel” ucap Ranum
“oh gue harus serajin dan sepinter Naura?” tanyanya yang dibalas anggukan oleh lawan bicaranya
“kenapa bukan kayak Jodi?” lanjutnya dengan pertanyaan
“lo gak bisa kayak Jodi” ucapan Ranum membuat Farel mengerutkan dahinya
“kenapa?” tanya Farel
“Jodi terlalu tinggi untuk lo” ucap Ranum
“gue aja gak bisa seperti Jodi, jadi gue gak mungkin nyuruh lo untuk seperti Jodi” ucapan Ranum membuat sudut bibir Farel melengkung sempurna menampilkan senyuman yang amat manis
“kasih gue waktu 20 hari untuk bisa menjadi apa yang lo mau” tekad Farel lalu beranjak pergi meninggalkan Ranum
“Farel mulai gila” gumamnya menatap punggung Farel yang kini sudah keluar dari pintu kelas
-----
Hari ini hari Jumat yang dimana sudah 4 hari Farel melakukan hal yang membuat teman sekelasnya serta guru guru menatap aneh remaja itu.
sejak dirinya berbicara dengan Ranum tempo hari Farel tidak pernah absen mengikut pelajaran ya walaupun didalam kelas hanya bengong dan bahkan tertidur.
Hari ini lagi lagi teman teman sekelasnya dan guru guru dibuat terkaget kaget karena kini Farel telah duduk bersama teman temannya di aula untuk ikut melaksanakan acara keagamaan setiap hari Jumat.
sangat fenomena langka bukan?
“woi itu beneran si Farel?” tanya Maya yang kini duduk diantara dua sahabatnya
“kerasukan apa tu manusia?” kini giliran Rara yang heboh, karena hampir semua siswi SMA ANUGERAH dibuat heboh oleh Farel termasuk Jodi yang tidak pernah mengekspresikan wajahnya pun kaget
namun tidak dengan gadis yang kini mengenakan jilbab Coklat yang sama seperti semua siswi beragama Islam karena dia tau pasti Farel melakukan itu hanya karena Syarat yang diberikan olehnya.
----
Acara keagamaan itu sudah kerakhir 10 menit yang lalu dan kini kantin dipenuhi lautan orang yang ingin berbelanja karena memang ini sudah saatnya istirahat
“ke kantin Mas Cok aja yok” ucap Diaz yang kini hampir muak melihat orang lalu lalang didepannya
“Gabung sama Ranum aja” ucapnya ketika melihat kursi kosong pada meja yang kini diisi oleh Ranum dan kedua sahabatnya
“udah mulai bucin tu bocah” gumam Jodi yang sedari awal memang diam
“bener bang, besok besok bulol tu orang” sahut Joni disamping sang kembaran
“Bulol apaan?” ucap Jodi menyamakan langkahnya dengan Joni dan Diaz
“Bucin tolol” ucap Diaz dan Jodi bersamaan
“heh Mayang sari, agak minggir dong” ucap Joni yang kini berdiri dibelakang Maya
“sebut nama dengan benar” sahut Maya yang masih fokus pada bakso dihadapannya
“Maya Septia Aura boleh seorang Joniar Akbar Pamungkas duduk disebelahmu?” tanya Joni menyamakan tinggi kepalanya dengan Maya.
ia tidah mengindahkan perkataan Joni namun tetap bergeser memberi ruang untuk Joni
“thank you Sweetie” ucap Joni dibalas tatapan tajam oleh Maya yang masih setia mengunyah bakso dimulutnya
“lo gak makan?” tanya Farel yang melihat tak ada makanan di depan gadis berjam tangan putih ditangan kanannya itu
"Udah” ucap singkat Ranum
“lo gak makan Jod?” tanya Ranum menatap Jodi yang kini duduk diantara Diaz dan Farel
Ranum dan Jodi memang sudah lama mengenal,karena keluarga mereka merupakan rekan bisnis jadi mereka selalu bertemu jika ada acara.
sekolah mereka sejak SD pun selalu sama sehingga membuat mereka akrab, bukan hanya dengan Jodi namun dengan Jonipun Ranum akrab.
“udah pesen” ucap Jodi dengan tersenyum tulus seraya menunjuk stand makanan dengan dagunya
“ Mi ayam lagi?” tanya Ranum saat melihat tunjukan dagu Jodi tadi yang dibalas anggukan oleh sang lawab bicara
“gak bosen?” tanyanya lagi
“Jodi mah gak bosen, yang bosen mah Farel tuh, ngeliatin lo sama Jodi ngobrol” belum sempat Jodi menjawab namun Diaz sudah menyela obrolannya dengan Jodi
“lo bosen?” tanya Ranum mengalihkan pandangannya menuju Farel yang berada disampingnya
“gak kok, si Diaz ngawur tuh” ucap Farel dengan senyum yang mungkin paksaan itu
Diaz yang duduk didekat Joni pun sedikit menyenggol lelaki yang kini tengah menjahili Maya itu mengkode untuk melihat senyum Farel yang terlihat seperti senyum paksaan itu, lalu mereka berdua saling tatap seakan berbicara melalui mata
“jangan tatap tatapan woi, ntar lo berdua malah saling suka” ucap Maya yang kini sudah akan beranjak meninggalkan kantin
“cemburu lo Mayang Sari?” tanya Joni tersenyum menggoda
“lah sok kecakepan banget lo jojon” kini ucapan itu terdengar dari bibir Rara
“aduhh lo juga suka sama gue ra? Jangan deh nanti lo malah musuhan sama si Maya” ucapnya memang terlampau pd
----
haiii!!!gimana chapter hari ini?
masih setia sama FaRan?
atau pindah haluan ke JoRan?
semoga ga bosen yaaa
jangan lupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir(tak)Indah
Teen FictionDua insan manusia yang di persatukan dengan pernyataan konyol lalu dipisahkan dengan takdir yang menurut mereka konyol Apakah mereka tetap bersama dan melewati takdir itu atau berpisah karena takdir?