HAPPY READING^^
-----
"lo harus dewasa ya, semua bisa di selesaikan dengan kepala dingin"
Begitulah pesan Farel pada Ranum saat mereka akan berangkat beberapa saat lalu.
Namun Ranum tetaplah Ranum yang keras kepala, otaknya berniat melakukan hal yang dipesan Farel itu, namun hatinya seakan berkata 'jangan'.
Kini dia sudah terlanjur berkata seperti itu, sebenarnya berat namun entah itu adalah kalimat spontan yang keluar dari mulutnya.
"bodoh lo Ranum, kan udah di pesan sama Farel" ucapnya bergerutu pada dirinya sendiri
Kini dia tak tau harus kemana, sudah terlanjur malu untuk kembali ke kelas sebelum pelajaran di mulai.
"gue pingin baikan, tapi gue belum bisa terima kenyataan" monolognya lagi sambil terus berjalan memandangi sepatunya.
"aduh" ucap Ranum ketika bahunya terasa di dorong
"aa maaf ya kakk, aku gak lihat" ucap seorang gadis yang kini terlihat terburu buru itu.
"ada yang sakit kak? Kalau gak ada, bisa aku pergi?" tanyanya juga tergesa
"gapapa, lo pergi aja" ucap Ranum
Namun belum juga melangkahkan kakinya, tangan gadis itu sudah di cekal.
"mau kemana? Kerjaan lo banyak" ucap seorang yang datang mencekal tangan gadis itu
"ah kakak mah ga seru" ucap gadis itu berusaha melepas tangannya
"gue ke sini untuk menghukum lo, bukan seru seruan"
"kak Jodi emang gak seru" keluh gadis itu
Dia Jodiar, sang ketua koordinator lapangan SMA ANUGERAH, sosok yang dihindari oleh Ranum namun gadis ini membuatnya bertemu dengan Jodi.
"ke ruang guru sekarang, atau gue seret?" tanya Jodi membuat gadis di depannya menggeleng tegas
"Velia Adianya Ashiela" panggil Jodi tegas dan sedikit menyeramkan menurut Velia
"serem banget sih pake segala panggil nama lengkap" keluh seorang yang dipanggil Jodi tadi
'ohh namanya Velia' seru Ranum dalam hati
"iya aku ke ruang guru" ucap Velia setelah lama di tatap tajam oleh Jodi
"gak usah kabur, atau hukuman lo makin berat" ancam Jodi yang dibalas tatapan muak oleh Velia
"beban" ucap Jodi pelan
"kok Farel lo gak pernah marahin gitu?" tanya Ranum melirik Jodi yang tepat ada di sebelahnya
"lo mana tau" ucap Jodi membuat Ranum bungkam
"kok lo masih disini, bentar lagi bel" ucap Jodi kini menatap Ranum
"cari udara seger" ucap Ranum beralasan, tidak mungkin dia menjawab keluar karena sudah berkata seperti itu pada pacar Jodi
"emang di kelas udaranya gak seger?" pertanyaan Jodi seakan menjebak Ranum
"ada Farel sama adek lo, jadinya suram" ucap Ranum
"dia sabahat lo, coba di omongin baik baik, gue tau dia salah tapi emang pantes lo marah sama orang sedangkan lo gak tau alasan dia berbuat hal itu?" tanya Jodi membuat Ranum menoleh
"alasan dia bukan untuk membohongi kalian kok" ucap Jodi lalu berjalan ke arah kelas mereka
Sepeninggal Jodi, Ranum kembali merenungi kata kata Jodi, apa pantas dia seperti itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir(tak)Indah
Teen FictionDua insan manusia yang di persatukan dengan pernyataan konyol lalu dipisahkan dengan takdir yang menurut mereka konyol Apakah mereka tetap bersama dan melewati takdir itu atau berpisah karena takdir?