HAPPY READING^^
------
Kini waktu menunjukan pukul 13.55 itu artinya siswa dan siswa SMA Anugerah sebentar lagi akan mendapatkan kebahagiaan mereka masing masing.
Sama halnya dengan dua remaja laki laki yang kini tengah sibuk dengan pekerjaan gabut mereka masing masing.
Joni dengan tangannya yang memegang pulpen tengah menari di atas kertas belakang bukunya, dan Diaz dengan lamunannya menatap belakanh bangku di depannya.
"Yaz" bisik Joni membuat Diaz mau tak mau menoleh seolah berkata 'apa'
"kalau nanti gue mau ngobrol sama Maya, gue ngobrolnya gimana?" tanya Joni dengan suara yang dibuat tetap pelan
"mana gue tau, kenapa nanya gue" ucap Diaz lalu melanjutkan aksi melamunnya
"kalau mau minta maaf gimana caranya?" tanya Joni lagi
"maaf, gitu doang pake nanya" ucap Diaz tanpa menoleh
"kaga ngasih solusi anjir" keluh Joni lalu menenggelamkan wajahnya pada meja
"usaha sendiri" ucap Diaz lalu tak lama dari itu suara bel pun berbunyi
"semoga berhasil" ucap Diaz lalu menepuk pundak Joni
Diaz beranjak dari duduknya ketika guru yang mengajar sudah menutup kelas dan keluar dari kelas.
"Ra, lo pulang sama Jodi kan?" tanya Diaz lalu dibalas anggukan oleh Rara
"yaudah gue duluan ya" ucapnya pada teman temannya lalu beranjak meninggalkan kelas
"kenapa tu bocah?" tanya Maya pada Rara disampingnya
"mana gue tau" ucap Rara yang masih sibuk dengan tasnya
"lo mau pulang bareng kita?" tanya Jodi menepuk pundak sang adik
"gak deh, kalian duluan aja" ucap Joni sambil mendongak
Tanpa ucapan, Jodi berjalan menjauh dari tempat duduk Joni.
"kayaknya orang meja sana lagi kerasukan arwah setan deh" celetuk Rara melihat perbedaan Joni
"gak usah di pikirin, ayo" ucap Jodi lalu berjalan berdampingan dengan Rara disusul Farel dan Ranum, tak lupa juga Maya.
Tak lama melangkah, kakinya berhenti melangkah karena tangannya dicekal dari belakang.
"kenapa?" tanya Maya ketika melihat Joni lah pelakunya
"boleh ngomong bentar gak?" tanya Joni membuat Maya menatapnya bingung
"May duluan ya, ngomong aja dulu" ucap Rara lalu diikuti Ranum yang mengacungkan jari jempolnya
"kurang ajar" gumam Maya
"ini gak ganggu lo kan?" tanya Joni membuat Maya lagi lagi heran
"mau ngobrol dimana?" tanya Maya
"di kantin boleh?" pertanyaan Joni disetujui dengan anggukan oleh Maya
------
Joni dan Maya berjalan beriringan masuk ke kantin sekolah, suasana kantin tak banyak orang, itu membuat Joni tersenyum senang.
"duduk di situ aja" ucap Maya menoleh pada Joni di belakangnya
"iyaa, mau gue pesenin apa?" tanya Joni
"gak deh, gue udah kenyang" ucap Maya menolak
"minun aja" ucap Joni memaksa dan mau tak mau Mayapun mengangguk
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir(tak)Indah
Roman pour AdolescentsDua insan manusia yang di persatukan dengan pernyataan konyol lalu dipisahkan dengan takdir yang menurut mereka konyol Apakah mereka tetap bersama dan melewati takdir itu atau berpisah karena takdir?