29

15 5 6
                                    

HAPPY READING^^

-----

"nanti dikirim langsung ke tempatnya aja ya"

"gak mau di periksa sebelum itu dulu?"

"gue udah percaya sama kakak lo"

"aduuh betapa sweetnya kakak kelasku ini, fix kalau di tolak ceweknya modar"

Dua remaja itu adalah Farel dan Velia, mereka masih di sekolah tengah membicarakan hal yang mungkin rahasia.

Alasan Farel tak mengantar Ranum pulang adalah Velia. Entah karena hal yang rahasia itu atau bukan

"nanti ada siapa aja?" tanya Velia

"sahabat gue sama sahabat dia di tambah ada lo" ucap Farel sambil fokus pada ponselnya

"emang yang lain udah di kasih tau?" tanya Velia lagi

"ini lagi di kabarin" ucap Farel masih setia pada ponselnya

"beruntung banget ya dia, bisa dapetin kak Farel yang suka banget sama dia" ucapan Velia membuat Farel menoleh

"gak usah sotoy lo bocah, tau darimana dia beruntung" ucap Farel dengan kekehannya

"kak Farel se perfect ini masa dia gak beruntung" ucap Velia

"berlebihan lo, gue gak sesempurna itu, gue banyak kekurangan terutama di nilai gue" ucap Farel

"bukannya itu gak penting, yang penting kan sikap dan prilaku kakak ke dia dan orang sekitarnya" ucap Velia

"aduh bocahh belajar yang bener deh lebih baik, jangan ngurus cinta cintaan" ucapan Farel membuat Velia memutar mata malas

"besok kalau udah siap jatuh cinta, cari cowok yang gak kayak gue" ucap Farel lagi

"kenapa?" tanya Velia

"kalau cowoknya dodol kayak gue dan ketemu sama lo yang dodol juga, gimana anak lo besok" ucap Farel dengan kekehan

"ihh kak Farel gue udah serius tauu" rengek Velia

Mereka persis seperti adik kakak yang tengah adu mulut dan sang adik yang sudah pasti jadi bahan bullyan kakaknya.

-----

"mau berangkat sekarang?"

"kok baju kalian couple gitu, gue gak di ajak anjir"

"najiss"

"mau berangkat sekarang ga?"

"hayuu lets goo, gak sabar gue gilaaa"

"kok dia yang antusias sih"

"gak pernah liat orang menyatakan cinta"

Tiga orang dalam percakapan itu adalah tiga orang yang sudah kalian pikirkan tentunya.

"kalian kaga mau bawa kado gitu?" tanya Joni kini sudah duduk di bangku belakang

"gue sama Rara udah ada" ucap Jodi sambil menyalakan mobilnya

"curang, kenapa kaga ngajak ngajak" ucap Joni tak terima

"ajak Maya aja sana" ucap Rara menimpali

"kok Maya?" ucap Joni

"biar couple gift" ucap Rara

"jadi kapan nyatain ke Maya?" tanya Jodi tiba tiba

"anjirr, aba aba dulu kenapa sih, mendadak banget pertanyaannya" jawab Joni nyolot

"iya ni, dasar pengecut" ucap Rara

"heh Mayanya gak suka" ucap Joni

"kata siapa?"

Takdir(tak)IndahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang